Terorisme merupakan sebuah ancaman global yang dirasakan oleh kaum muslimin sebelum yang lainnya. Sebab, terorisme telah mencemarkan nama baik dan keindahan Islam. Terorisme juga merusak keharmonisan hubungan kaum muslimin dengan negaranya. Terorisme menciptakan saling mencurigai antarelemen masyarakat muslim.
Bahkan, isu perang terhadap terorisme telah ditunggangi oleh banyak pihak, untuk berbagai kepentingan mereka dan untuk menghancurkan umat Islam. Mereka memanfaatkan para teroris itu sebagai kepanjangan tangan mereka mewujudkan berbagai rencana buruknya.
Demikian pula kaum liberal, memanfaatkan program deradikalisasi untuk menebarkan liberalisme. Tujuan mereka adalah merusak akidah dan prinsip-prinsip Islam. Mereka juga memanfaatkan isu toleransi dan tudingan eksklusif terhadap pihak-pihak tertentu.
Terorisme adalah soal ideologi. Soal pilihan dan keyakinan. Soal membunuh dan meneror atas nama kebenaran. Bagaimana bisa membunuh manusia tanpa alasan yang benar, menjadi kebenaran begitu rupa? Mereka mengklaim bahwa yang dibunuh adalah orang-orang yang berlumur kemaksiatan atau kafir. Tidak perlu heran. Lihatlah apa yang dilakukan nenek moyang teroris Khawarij ini. Mereka membunuh para sahabat Nabi, generasi terbaik umat ini.
Itulah keanehan terorisme.Diakui atau tidak, kedangkalan akan ilmu agama menjadi ladang subur tumbuhnya bibit radikalisme. Mudah dipengaruhi dan gampang tersulut emosi, karena lebih bermodal semangat semata.
Khawarij sebagai “nenek moyang” teroris, memang terhitung taat beribadah. Hanya saja, tanpa bimbingan ilmu, semua ibadah yang dikerjakan siang dan malam itu pun menjadi tiada artinya. Kala ia menafsirkan syariat semau sendiri, muncullah pemahaman baru yang hingga kini dan akan datang membuat Islam terus ternoda.
Judul buku : Kunci-kunci Sukses Rumah Tangga Bahagia
Penulis : Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi
Penerbit : Ma'had Al-Furqon Al-Islami. Akte Notaris: MENKUMHAM RI no. AHU. 1253.AH.01.04 Tahun 2010
www.alfurqongresik.com
Halaman : 30 Halaman
Ukuran PDF : 2.5 mb
Rumah tangga bahagia adalah tonggak utama berdirinya masyarakat dan negara rabbani yang kita idamkan bersama dan sumber kebaikan bagi individu dan masyarakat. Dari situlah akan lahir generasi tangguh yang akan menjadi unsur pembentuk masyarakat rabbani.
Karena urgensi rumah tangga ini, Iblis sangat berambisi untuk mengoyak dan merongrong keutuhan rumah tangga manusia, meretakkan hubungan cinta kasih bahtera rumah tangga, dan mengintai berbagai celah untuk menghancurkan kebahagiaan rumah tangga. Apakah kita ingin kalau Iblis bersorak-sorai merayakan kemenangannya?!!
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas laut, kemudian ia mengirim bala tentaranya. Yang paling dekat kedudukannya dengan Iblis adalah yang paling besar perannya menggoda anak Adam. Salah satu dari mereka datang dan berkata, “Aku telah berbuat begini dan begini. Iblis mengatakan kepadanya, ‘Kamu belumlah berbuat apa-apa.’Kemudian datang lagi anak buahnya yang lain dan berkata, “Aku tidak meninggalkan seorang anak Adam hingga aku bisa memisahkan antara suami dengan istrinya, Iblis lalu menyuruhnya mendekat lalu berkata, "Kamu anak buah yang hebat, Setelah itu Iblis merangkulnya” (HR Muslim: 7284).
Selengkapnya: E-book: Kunci-kunci Sukses Rumah Tangga Bahagia
Berkata Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah
Seiring dengan akan tibanya bulan suci Ramadhan yang penuh barakah, maka kami akan menyajikan kepada saudara-saudara kami kaum muslimin pasal-pasal penting yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, seraya memohon kepada Allah agar menjadikan amalan kami ikhlas karena-Nya, sesuai dengan syari`at-Nya, bermanfaat bagi makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Dermawan lagi Maha mulia. Pasal-pasal tersebut adalah:
Sumber :http://suaraquran.com
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ ،
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Seiring kemajuan zaman, banyak sendi-sendi agama yang telah dilupakan dan bahkan dilanggar, namun ini adalah suatu kenyataan kebenaran sabda Nabi:
لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُم
Tidak datang suatu masa kecuali yang setelahnya lebih buruk dari yang sebelumnya, sampai kalian bertemu dengan Rabb kalian.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Oleh sebab itu nabi memuji generasi beliau dengan sabdanya: sebaik-baik masa adalah zaman ku. (HR. Bukhari dan Muslim dari Imran bin Al-Hushain). Karena dizaman itu nilai dan sendi-sendi Islam mewarnai kehidupan.
Dari sini kita ambil pelajaran bahwa moderen dan kemajuan zaman bukanlah menjadi ukuran kebaikan, maka jangan lah kita tertipu, dan berwaspadalah dari fitnah-fitnah yang senantiasa mengintai, apabila kita lengah dia akan masuk lalu kita lalai dan melupakan ajaran islam.
Diantara ajaran dan sendi islam yang banyak dilupakan dan bahkan ditinggalkan pada zaman ini adalah menyambung tali Silaturahim, tidak sedikit kita jumpai anak melawan orang tuanya gara-gara hal yang sepele, dan jika menikah dia lebih mengutamakan istrinya dan mengikuti segala kemauannya, dan banyak kisah nyata yang kita dengar tentang putusnya hubungan kerabat karena sebab harta dan warisan, dan ada yang tega membunuh saudara bahkan orang tua demi kemaslahatan pribadi.
Judul buku : NOKTAH-NOKTAH HITAM SENANDUNG SETAN
Judul asli : Kasyful Ghithaa’ ‘An Hukmi Samaa’i Ghinaa’
Penulis : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Penerjemah : Abu Ihsan Atsari
Penerbit : Darul Haq, Jakarta
Tahun cetakan : Muharram 1422 H/ April 2002 M
Ukuran buku : 26 cm, 315 halaman
Penerjemah dalam pengantarnya berkata:
Musik sudah menjadi makanan pokok bagi kebanyakan orang pada hari ini. Seakan-akan mereka tak bisa hidup tanpa musik dan lagu. Pagi-pagi buta suara musik lah yang mengalun pertama kali dari rumah-rumah mereka. Kalaulah kita data satu persatu, hampir di setiap rumah kita temui kaset atau CD musik, karaoke dan sejenisnya! Itulah realita kita!
Virus musik dan nyanyian yang tersebar di kalangan masyarakat kita sudah mencapai titik yang sangat membahayakan. Bahaya itu dapat kita lihat dari maraknya penjualan cd-cd musik dan karaoke yang menjamur di kaki-kaki lima, mal-mal dan tempat-tempat umum lainnya. Dengan stelan musik yang keras, begitu memekakkan telinga dan mengganggu orang lain. Mereka tidak lagi menghiraukan kata-kata cabul, kotor dan tak senonoh yang menjadi lirik lagu tersebut. Sudah lumrah kata mereka!
Tidakkah mereka tahu, virus musik dan nyanyian ini sangat besar daya rusaknya terhadap diri seseorang. Hancurnya generasi muda sekarang ini, kalau kita telusuri sebabnya, banyak yang berpangkal dari musik! Maka dari itu para ulama menyebut musik dan lagu ini sebagai jampi-jampi perzinaan! Memang benar, daya hipnotis musik lah yang mendorong mereka melakukan perzinaan, mulai dari zina tangan, zina mata, zina telinga, zina kaki sampai pada akhirnya dibuktikan oleh kemaluan!
Kalau kita mau jujur, sebenarnya pangkal kerusakan ini tidak terlepas dari pendidikan orang tua yang sangat lemah! Anak-anak mereka sejak usia dini sudah dicekoki dengan musik dan lagu! Hingga kalau kebetulan kita melintas di jalanan atau sebuah gang kadang kita temui sekumpulan anak-anak kecil sedang bernyanyi menirukan penyanyi idolanya. Ajaibnya anak sekecil itu hafal lirik lagu dari awal sampai akhir!!
Kalau dulu, pada era generasi Salafus Shalih penyanyi begitu hina kedudukannya di mata masyarakat, sekarang justru kebalikannya! Penyanyi begitu mulia dan terhormat dalam pandangan mereka sehingga seluruh gerak-geriknya jadi buah bibir dan berita, seluruh tindak-tanduk dan model penampilannya jadi trend di kalangan mereka.