Kaidah Memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah

Informasi Artikel ini:
Penulis: Abu Isma’il Muslim al Atsari
Dipublikasikan: 06 October 2010
Dibaca: 9565
alquranUmat Islam memiliki modal yang sangat besar untuk bersatu, karena mereka beribadah kepada ilaah (Tuhan) yang satu, mengikuti nabi yang satu, berpedoman kepada kitab suci yang satu, berkiblat kepada kiblat yang satu. Selain itu, ada jaminan dari Allah dan RasulNya, bahwa mereka tidak akan sesat selama mengikuti petunjuk Allah Azza wa Jalla, berpegang-teguh kepada al Qur’an dan al Hadits. Allah Azza wa Jalla berfirman:

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

"Maka jika datang kepadamu petunjuk dariKu, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta". [Thaha : 123, 124].

Dalam menjelaskan kedua ayat ini, Abdullah bin Abbas berkata: “Allah menjamin kepada siapa saja yang membaca al Qur`an dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat”.[1]

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah RasulNya". [Hadits Shahih Lighairihi, HR Malik; al Hakim, al Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13].

Selengkapnya: Kaidah Memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah

Hukum Seputar Suap Dan Hadiah

Informasi Artikel ini:
Penulis: Ustadz Armen Halim Naro Lc
Dipublikasikan: 05 October 2010
Dibaca: 6731
suap“Permasalahan harta, seakan-akan sebuah permasalahan yang tidak berkesudahan Sebagai seorang muslim yang menghadirkan akhirat ke dalam kehidupannya, tentu tidak menganggap permasalahan ini sepele atau terlampau menyempitkan ruang geraknya dalam mencari rizki. Sebab bagaimanapun juga, kita tetap butuh harta sebagai bekal, dan tetap waspada terhadap fitnahnya. Bagaimana tidak, pada saat ini kita menyaksikan, banyak orang tidak peduli lagi dalam mencari rizki, apakah dari yang halal atau dari yang haram. Hingga muncul penilaian, bahwa semua kebahagian hidup, keberhasilan, atapun kesuksesan ditentukan dan diukur dengan harta “.

Pada dasarnya, syariat selalu mendorong naluri manusia untuk berusaha, hal itu tidak saling bertentangan dan tidak boleh dipertentangkan. Imam Mawardi rahimahullah mengelompokkan bidang usaha manusia kepada tiga bidang pokok : pertanian, perdagangan, dan industri.[1]. Dewasa ini, sebagian ulama memasukkan bidang ‘kepegawaian’ menjadi salah satu bidang usaha yang sangat berharga bagi kebanyakan manusia, disamping tiga pokok usaha yang telah disebutkan Imam Mawardi rahimahullah tersebut.

Mencari rizki dengan menjadi pegawai negeri maupun swasta adalah sesuatu yang halal. Akan tetapi, fenomena yang kita saat ini, tidak jarang seorang pegawai menghadapi hal-hal yang haram atau makruh dalam pekerjaannya tersebut. Di antaranya, disebabkan munculnya suap, sogok menyogok atau pemberian uang diluar gaji yang tidak halal mereka terima. Bagaimana tinjauan syariat dalam masalah ini ? :

Selengkapnya: Hukum Seputar Suap Dan Hadiah

Hadits Tentang Ucapan Selamat Atas Kelahiran Anak

Informasi Artikel ini:
Penulis: Kang Aswad
Dipublikasikan: 04 October 2010
Dibaca: 24784

Hadits yang dihafal sebagian orang sebagai ucapan selamat atas kelahiran:

بورِك لك في الموهوب، وَشَكَرتَ الواهب، ورزققت برَّه، وبلغ أشُدَّه

(Buurika laka fil mauhubi, wa syakartal wahiba, wa ruziqta birrahu wa balagha asyuddahu)
“Semoga Allah memberi berkah dengan anak yang dianugerahi atasmu, dan engkau kepada Dzat yang Maha Memberi. Semoga engkau diberi rezeki berupa kebaikan darinya. Semoga ia sampai pada masa kuatnya“

Dalam tahqiq terhadap kitab Wushulul Amani Bi Ushulit Tahaani, Syaikh Yahya Al Hajuri menjelaskan kedudukan hadits ini. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh Ibnu Asakir (6/108) dari jalan Kultsum bin Jausyan, juga oleh Ibnul Qoyyim dalam Tuhfatul Maulud tanpa sanad, tentang Kultsum bin Jausyan telah dijelaskan di At Tahdzibut Tahzib. Abu Daud dan Al Azdi berkata: “Ini hadits mungkar“. Ibnu Hibban berkata: “Tidak boleh berhujjah dengan hadits ini”. Abu Hatim berkata: “Hadits ini dhaif”. Yang benar adalah bahwa doa ini merupakan ucapan Hasan Al Bashri Rahimahullah, bukan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, namun lafadz yang shahih dari Hasan Al Bashri adalah:

جعله الله مباركا عليك وعلى أمة محمد

(Ja’alallahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin)
“Semoga Allah menjadikan anakmu sebagai barokah untukmu dan untuk ummat Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam “

Selengkapnya: Hadits Tentang Ucapan Selamat Atas Kelahiran Anak

  • Seharusnya Kita Selalu Menangis
  • Sudah Saatnya Menyadari Hakekat Ajaran Sufi
  • Cara Menghitung Zakat Mal
  • Ketika Dua Negeri Berseteru
  • Menanti Malam 1000 Bulan
  • Almarhum, benarkah sebutan ini?
  • Puasa Tapi Tidak Shalat
  • Tips Ketika Safar

Halaman 171 dari 211

  • 166
  • 167
  • 168
  • 169
  • 170
  • 171
  • 172
  • 173
  • 174
  • 175