Persaksian Para Pemuka Kelompok Ikhwanul Muslimin Atas Pemikiran Sayyid Quthub Yang Menyimpang


Persaksian Para Pemuka Kelompok Ikhwanul Muslimin Atas Pemikiran Sayyid Quthub Yang Menyimpang


Kategori Aktual


Jumat, 2 Februari 2007 02:10:00 WIB

HAKEKAT YANG TERSEMBUNYI [1]


Oleh
Pustaka Al-Furqon Emirat
Bagian Ketiga dari Tiga Tulisan 3/3




SAYYID QUTHUB BERPENDAPAT BEBAS MEMILIH AQIDAH[39]
Sayyid Quthub mengatakan : “Itulah pemberontakan atas thogut kefanatikan agama. Hal itu terjadi sejak pengumuman kebebasan keyakian dalam bentuknya yang terbesar. Allah berfirman.

“Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) . Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat” [Al-Baqarah : 256]

Allah juga berfirman.

“Artinya : Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memkasa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” [Yunus : 99]

Sungguh telah hancur berkeping-keping thogut fanatik agama, sehingga diganti dengan kebebasan (toleransi) yang mutlak, bahkan agar perlindungan kebebasan beraqidah (keyakinan) dan beribadah, menjadi suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang muslim terhadap para pemeluk agama lain, didalam negei Islam” [40]

Disampaikan suatu pertanyaan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah : “Kami mendengar dan membaca istilah kebebasan berfikir”, hakekatnya adalah kebebasan berkeyakinan, maka apakah komentar anda terhadap istilah ini?”.

Beliau menjawab : “Komentar kami atas istilah tersebut, siapa saja yang membolehkan seorang manusia bebas berkeyakinan, meyakini sesukanya salah satu agama yang ada, maka dia kafir. Karena siapa saja yang meyakini bahwa ada orang yang boleh beragama selain dengan agama Muhammad Shallallahu ‘laihi wa sallam, maka sesungguhnya dia telah kafir, harus diminta bertaubat, jika bertaubat (alhamdulillah), dan jika tidak (mau bertaubat), maka wajib dibunuh” [41]

PENGHINAAN SAYYID QUTHUB TERHADAP BUKU-BUKU SUNNAH SERTA MENSIFATINYA SEBAGAI KITAB KUNING.
Sayyid Quthub mengatakan : “Untuk menyingkap semua syubhat ini, cukup dengan pengetahuan yang benar tentang hakekat sejarah dan masyarakat Islam, yaitu : Hendaklah generasi penerus menimba peradaban yang hakiki dan cocok …. Bukan peradaban yang sulit seperti ini, sebagaimana digembar-gemborkan oleh kebanyakan orang, yaitu seperti gambaran yang ada di kitab-kitan kuning” [39]

PENGHINAAN SAYYID QUTHUB TERHADAP ULAMA SUNNAH SERTA MENSIFATINYA SEBAGAI AD-DARAWISY[40]
Sayyid Quthub mengatakan : “Ada lagi yang mengopinikan bahwa hukum Islam, bermakna hukum para Syaikh dan Ad-Darawisy. Darimana mereka mendapatkan pemahaman ini?” [41]

SOSIALISMENYA SAYYID QUTHUB
Sayyid Quthub mengatakan :”Bahwa, negaralah yang berkuasa untuk mengambil semua kekayaan dan hasil alam, kemudian dibagi dengan metode yang baru, meskipun kekayaan tersebut telah memiliki dan berkembang dengan dasar dan sarana yang dikenal dan disetujui oleh syari’at. Karena, mencegah keburukan atas masyarakat umum secara keseluruhan, atau berhati-hati dari keburukan yang mungkin menimpa masyarakat umum, lebih utama daripada memelihara hak-hak individu” [45]

Komentar saya : “Inilah hakekat sosialisme”.

SAYYID QUTHUB MENDIDIK UMAT UNTUK MELAKUKAN KUDETA DAN HURU HARA
[1]. Sayyid Quthub berkata : “Dan terakhir, muculnya pemberontakan melawan Utsman, yang haq dan bathil tercampur didalamnya, demikian pula antara kebaikan dan keburukan. Akan tetapi, bagi orang yang memperhatikan berbagai permasalahan dengan mata Islam, dan merasakannya dengan perasaan Islam, pasti akan menetapkan bahwa pemberontakan tersebut secara umum merupakan kekuatan dari jiwa Islam” [46]

[2]. Sayyid Quthub berkata : “Dan mendirikan pemerintahan yang berdasarkan kaidah-kaidah Islam, dan menggantikan sistem pemerintahan yang lain dengannya… inilah yang urgen … yaitu mewujudkan kudeta Islami yang menyeluruh, tidak terbatas pada beberapa negeri saja. Bahkan inilah yang diinginkan Islam yaitu membangkitkan kudeta menyeluruh kesemua negeri. Inilah tujuan dan cita-cita yang tinggi yang sangat diinginkan oleh Islam, akan tetapi kesempatan belum dimiliki oleh kaum muslimin atau anggota partai Islam untuk memulai cita-cita ini dengan mewujudkan kudeta dan terus berjalan untuk meubah aturan-aturan hukum yang ada di negeri-negeri yang mereka huni” [47]

[3]. Sayyid Quthub berkata : “Harus diketahui berbagai motivasi yang melatarbelakangi perilaku manusia melalui sejarah kehidupan Islam ini, demikian juga hubungan antara motivasi-motivasi tersebut, dengan berbagai kejadian, perkembangan dan pemberontakan, lalu semua ini harus dihubungkan dengan tabiat aqidah Islam, yang didalamnya ada jiwa revolusi” [45]

Demikian tokoh Ikhwanul Muslimin memberi rekomendasi terhadap para pembunuh Utsman Radhiyallahu ‘anhu, dia juga memprovokasi berkobarnya fitnah dan pembunuhan di negeri-negeri Islam. Pendahulunya dalam hal ini adalah, mereka orang-orang Khawarij yang sesat, maka perkumpulan apa ini?!?

IBADAH MENURUT SAYYID QUTHUB, BUKAN TUGAS KEHIDUPAN
Sayyid Quthub berkata : “Islam adalah musuh pengangguran meski berkedok ibadah dan agama. Ibadah bukanlah tugas kehidupan, tidak ada ibadah kecuali pada waktunya yang telah ditentukan” [49]

PERSAKSIAN PARA PEMUKA KELOMPOK IKHWANUL MUSLIMIN ATAS PEMIKIRAN SAYYID QUTHUB YANG MENYIMPANG
[a]. Dr Yusuf Al-Qardhawi (tokoh Ikhwanul Muslimin) mempersaksikan bahwa Sayyid Quthub berpandangan akan kafirnya berbagai masyarakat Islam, (terjemahan) teksnya : “Pada fase ini, mucul buku-buku Sayyid Quthub yang mewakili fase terakhir pemikiran tafkirnya, yang dengan cepat mengkafirkan masyarakat… serta pengumuman jihad penyerangan atas seluruh manusia” [50]

[b]. Farid Abdul Khalik (tokoh Ikhwanul Muslimin) berkata : “Sesungguuhnya pemikiran takfir tumbuh diantara para pemuda Ikhwanul Muslimin yang berada di penjara Al-Qanathir[51], pada akhir lima puluhan dan enam puluhan. Mereka itu terpengaruh oleh pemikiran dan tulisan Sayyid Quthub, sehingga mereka berkesimpulan bahwa masyarakat dalam keadaan jahiliyyah, para pemimpinnya telah kafir, karena mengingkari Allah sebagai Hakim Tunggal, buktinya mereka tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah. Dan rakyatnya kafir juga, jika meridhoi hal tersebut” [52]

Hati-hatilah wahai para pemuda dari pemikiran yang berbahaya ini (pemikiran tafkir dan peledakan), dan ingatlah selalu firman Allah Azza wa Jalla.

“Artinya : Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?” [An-Nisa : 109]

Wahai ahlut tauhid dan ahlus sunnah : bertaqwalah kepada Allah, tergakkan aqidah salaf, niscaya kalian akan beruntung, dan berhati-hatilah dari bid’ah-bid’ah dan para penyerunya.

Inilah contoh berbagai bid’ah dan kesesatan yang ada di buku-buku Sayyid Quthub, dan kelancangannya lebih banyak lagi dari apa yang bisa kami haturkan dengan cepat seperti ini. [53]

[Disalin dari Shuwar Minal Ghozwil Fikri, Inhirofaat Sayyid Quthub Al-Aqodiyah, diterjemahkan oleh Abu Zahroh Imam Wahyudi Lc, Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 24 Th.V Dzulqo’dah 1427H, Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad As-Salafy Surabaya]
__________
Foote Note
[1]. Dialihbashakan oleh Abu Zahroh Imam Wahyudi Lc dari bulletin terbitan Pustaka Al-Furqon Emirat, berjudul Shuwar Minal Ghozwil Fikri, Inhirofaat Sayyid Quthub Al-Aqodiyah
[39]. Inilah salah satu propaganda JIL dan kroni-kroninya, yaitu kebebasan beragma,-pent
[40]. Dirosah Islamiyyah hal. 12
[41]. Majmu Fatawa wa Rosail Fadhilatusy Syaikh Muhammad Al-Utsaimin (3/99)
[42] .Ma’rokatul Islam war Ro’sumaliyah hal.64
[43] Para tokoh sufi yang mengenakan baju compang-camping, dari kain yang amat kasar, 9-pent)
[44]. Ma’rokatul Islam war Ro’sumaliyah hal.69
[45]. Ma’rokatul Islam war Ro’sumaliyah hal.39-40
[46]. Al-Adalaah Al-Ijtimaiyah hal. 160
[47]. Fii Zhilalil Qur’an (3/1415)
[48]. Al-Adalaah Al-Ijtimaiyah hal. 210
[49]. Ma’rokatul Islam war Ro’sumaliyah hal.52
[50]. Aulawiyatul Harokah Al-Islamiyyah hal.110
[51]. Penjara ini ada di Kairo, Mesir (-pent)
[52]. Al-Ikhwan Fii Mizanil Haq hal. 115
[53]. Inilah sekilas tulisan tentang pemikiran sang idola. Mungkin ada yang bertanya : Bukankah Sayyid Quthub telah wafat, kenapa kita mengungkit-ungkit kesalahan orang yang sudah meningal ?

Jawab : Kami angkat pembahasan ini, karena pemikirannya telah tersebar, bahkan buku-bukunya telah diterjemahkan serta dijadikan pegangan oleh banyak aktivis dakwah.

Mungkin juga ada yang menyanggah : Sayyid Quthub telah bertaubat dari pemikiran-pemikiran ini dan telah kembali kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, jadi sekarang tidak ada yang mengikuti pemikiran ini.

Jawab : Pembelaan seperti ini justru merupakan bukti akan adanya orang-orang yang begitu mengagumi dan mengidolakan Sayyid Quthub. Kalaupun dia telah bertaubat, alhamdulillah, akan tetapi kenapa buku-buku yang menyimpang tersebut tetap dicetak berulang-ulang, bahkan didukung oleh adiknya sendiri yaitu Muhammad Quthub. Jadi apabila buku-buku tersebut telah ditarik dari peredaran, maka mungkin kritikan akan berhenti, akan tetapi jika tidak, maka jangan berharap para dokter akan diam jika melihat penyakit merajalela, -pent




Sumber : http://www.almanhaj.or.id/content/2041/slash/0


CHM Al-Manhaj Versi 3.8 Online melalui www.alquran-sunnah.com.