Tafsir Surat An-Naba' Ayat 1-9

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 23 May 2025
Dibaca: 1288
  • Tafsir Al-Quran

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Tafsir Juz 'Amma
Karya: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah
Bersama: Ustadz Rosyad Nur Ilyas, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Jum'at, 25 Dzulqa’dah 1446 / 23 Mei 2025
Tempat: Masjid Umar bin Khathab - Singopuran Kartosuro



Tafsir Surat An-Naba ayat 1-9

Tafsir Basmalah: Telah disebutkan sebelumnya.

١. عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ

Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

Maksudnya: Tentang apa yang ditanya-tanyakan oleh orang-orang yang mendustakan al-Quran dan berita lainnya.

Kemudian Allah ‘Azza Wa Jalla menjawab pertanyaan ini, dengan firman-Nya:

٢. عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلْعَظِيمِ. ٣. ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ

Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentang ini.

Selengkapnya: Tafsir Surat An-Naba' Ayat 1-9

Mengembara ke Alam Akhirat

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 22 May 2025
Dibaca: 1883
  • aqidah

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Majelis Ilmu - Masjid At-Taqwa
🎙 Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓 Rawamangun, 24 Dzulqa’dah 1446 / 22 Mei 2025


Mengembara ke Alam Akhirat

1. Tiupan Sangkakala ke-1

Alam akhirat dimulai dari tiupan pertama sangkakala yang mematikan seluruh makhluk hidup kecuali yang Allâh kehendaki. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).

Makhluk langit maksudnya malaikat dan bumi adalah manusia, jin dan makhluk lainnya.

Dalam ayat lain Surat An-Naml Ayat 87:

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ

Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.

Selengkapnya: Mengembara ke Alam Akhirat

Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah #6: Amalan Sunnah Terbaik setelah yang Fardhu

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 21 May 2025
Dibaca: 2519
  • Wasiat Sughro Ibnu Taimiyyah

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Kitab: Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 6: 23 Dzulqa’dah 1446 / 21 Mei 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.



 Inti Taqwa adalah Ikhlas dan Hikmah Amalan Bertingkat-tingkat

1. Wasiat Terbaik Untuk Agama dan Dunia

 Telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, tiga wasiat terbaik untuk agama dan dunia:

  1. Wasiat Taqwa.
  2. Iringi perbuatan buruk dengan Perbuatan baik (hasanah).
  • Faktor-faktor Penghapus Dosa: Taubat, Istighfar dan Amal Shalih.
  • Penyakit hati yang menimpa penuntut ilmu.
  • Musibah menghapus dosa-dosa.
  1. Wasiat untuk Berakhlak Mulia.

Imam Ibnu Taimiyyah 𝓡𝓪𝓱𝓲𝓶𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 berkata:

Telah diketahui bersama bahwa iman secara keseluruhan adalah taqwa kepada Allah, sementara rincian pokok-pokok taqwa dan cabang-cabangnya tidak bisa kujelaskan di sini, karena dia pada hakikatnya adalah agama itu sendiri.

Akan tetapi sumber segala kebaikan dan dasarnya adalah ikhlas kepada Allah, baik dalam ibadah maupun meminta pertolongan, seperti dalam firman-Nya:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (QS. Al-Fatihah: 5)

****

Kata إِيَّاكَ adalah bentuk maf'ul bih (obyek), dan semestinya obyek di belakang, tetapi di ayat ini obyeknya didahulukan itu berfungsi sebagai lilhasr (pembatasan)... Hanya kepada Engkau... Menyerahkan bentuk ibadah hanya kepada Allah ﷻ.

****

Juga firman-Nya:

﴿فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ﴾

“Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya.” (QS. Hud: 123) Juga firman-Nya:

﴿عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ﴾

“Aku hanya bertawakal kepada-Nya dan aku hanya kembali (bertaubat) kepada-Nya.” (QS. Hud: 88)

 Kata عَلَيْهِ juga mafulun bih (obyek), berfungsi sebagai pembatasan.

Juga firman-Nya:

﴿فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ﴾

“Maka carilah rizki di sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya.” (QS. Al-Ankabut: 17)

Selengkapnya: Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah #6: Amalan Sunnah Terbaik setelah yang Fardhu

  • Khulasatul kalam: Hukum Melewati Orang yang Sedang Shalat
  • 10 Kaidah dalam Tazkiyatun Nufus
  • Untuk Apa Kita Belajar?
  • Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah #5: Berakhlak Mulia
  • Mengamalkan Al-Qur’an
  • Biografi Sahabat Hudzaifah Radhiyallahu'anhu
  • Cara Setan Menggoda Manusia: Menghalangi (Manusia) dari Jalan Allah
  • Membersihkan Hati Dengan Dzikir

Halaman 89 dari 279

  • 84
  • 85
  • 86
  • 87
  • 88
  • 89
  • 90
  • 91
  • 92
  • 93