HUKUM SHALAT DI MASJID YANG TERDAPAT KUBURAN DI DALAMNYA
Asy-Syaikh Al-’Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan : Apakah sah shalat di masjid yang terdapat kuburan di dalamnya?
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menjawab :
Masjid yang terdapat kuburan di dalamnya maka tidak boleh shalat di situ, dan kuburannya wajib untuk dibongkar kemudian jenazahnya dipindahkan ke pekuburan umum, satu kuburan dipindahkan pada satu lubang/liang khusus layaknya kuburan-kuburan lain. Tidak boleh membiarkan satu kuburan pun dalam masjid, baik kuburan wali ataupun yang lainnya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dan memperingatkan dari perbuataan tersebut serta melaknat Yahudi dan Nashara atas perbuatan mereka. Telah pasti dari beliau, bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(( لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد ))
“Allah melaknat Yahudi dan Nashara, (karena) mereka telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid-masjid.” [1])
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan : ‘Beliau memperingatkan (umatnya) dari perbuatan mereka.’ [2]) Muttafaqun ‘alaihi.
Nabi – ‘alaihish shalatu was salam – juga berkata, ketika Ummu Salamah dan Ummu Habibah menceritakan kepada beliau tentang Kanisah (gereja) di Habasyah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar, kata beliau :
(( أولئك إذا مات فيهم الرجل الصالح بنوا على قبره مسجدا وصوروا فيه تلك الصور، أولئك شرار الخلق عند الله ))
“Mereka, apabila meninggal seorang yang shalih dari mereka, maka mereka membangun masjid di atas kuburannya dan membuat/menggambar gambar-gambar tersebut. Mereka adalah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah.” [3])
Muttafaqun ‘ala shihhatihi
Beliau juga bersabda :
(( ألا وإن من كان قبلكم كانوا يتخذون قبور أنبيائهم وصالحيهم مساجد ألا فلا تتخذوا القبور مساجد فإني أنهاكم عن ذلك ))
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan-kuburan para nabi dan orang-orang shalih mereka sebagai masjid-masjid. Maka ketahuilah, janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid-masjid, karena sesungguhnya aku melarang kalian dari perbuatan tersebut.”
Diriwayatkan Al-Imam Muslim dari shahabat Jundub bin ‘Abdillah Al-Bajalil. [4])
Jadi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menjadikan kuburan sebagai masjid, dan melaknat orang yang melakukan perbuatan tersebut serta memberitakan bahwa mereka adalah sejelek-jelek makhluk. Maka wajib untuk menjauhi perbuatan tersebut.
Dari Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah – Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz VI/61.