Di antara hal yang kita harapkan dari amal ibadah yang telah kita lakukan adalah amalan-amalan tersebut diterima di sisi Allah ta’ala. Namun ternyata tidak semua orang yang berharap amalannya diterima di sisi Allah, amalannya tersebut benar-benar diterima oleh Allah azza wa jalla. Begitu banyak manusia yang amalannya tidak bernilai apa-apa di hadapan Allah ta’ala.
Apabila kita melihat manusia dalam beribadah kepada Allah, ternyata mereka terbagi menjadi beberapa golongan, setiap golongan berharap bahwa dia-lah yang paling baik amalannya. Namun harapan adalah harapan, tidak semua orang yang berharap dapat merasakan hasil baiknya, kecuali apabila ia meniti jalan yang telah disyariatkan. Seorang penyair bersenandung:
“Engkau berharap keselamatan namun enggan meniti jalannya, ketahuilah bahtera itu takkan berjalan di atas daratan”
Bila kita cermati secara mendalam, manusia dalam beribadah kepada Allah terbagi menjadi empat golongan. Dari keempat golongan tersebut, tidak ada yang selamat atau menjadi firqoh naajiyah kecuali satu golongan saja. Untuk lebih jelasnya, berikut kami paparkan keempat golongan tersebut:
Penyusun : Syaikh Sholeh bin Abdullah al-‘Ushoimiy
Penerjemah : Muhammad Sulhan Jauhari
Segala puji bagi Allah yang Maha melakukan apa yang Dia kehendaki dan Maha memutuskan apa yang Dia inginkan. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang hak kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, sebagai persaksian tauhid. Aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan- Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas beliau, keluarga dan para sahabatnya, dengan sholawat yang sempurna lagi kekal hingga hari kiamat.
Amma ba’du:
Kaum Mukminin, sesungguhnya butuhnya hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala merupakan hal penting yang harus ia miliki. Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai sekalian manusia, kalianlah yang memerlukan Allah, dan Allah Dia-lah yang Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha terpuji.” (QS. Fathir: 15)
Pentingnya hal tersebut lebih ditekankan lagi pada masa-masa sulit dan ketika adanya hajat di tengah umumnya manusia. Sebab manusia itu, apabila tertimpa kesulitan dan kesempitan, mereka sangat butuh kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Selengkapnya: Enam Pilar Bukti Butuhnya Hamba Kepada Allah Di Masa-masa Sulit
Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, cepat atau lambat. Dari sekian orang yang telah meninggal dunia, yang paling berbahagia adalah orang yang tidak tertipu dengan perhiasan dunia, yang disempurnakan pahalanya pada hari kiamat, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Allah ta’ala berfirman:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185)
Halaman 51 dari 212