Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
E-book Islam Resensi Buku Islam Penerbit Buku

Judul: Panduan Lengkap Membenahi Akidah Berdasarkan Manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah | Judul Asal (‘Arab): Al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqod wa ar-Rad ala Ahli asy-Syirki wa al-Ilhad Penulis/Penyusun: Syaikh Dr. Soleh bin Fauzan Al-Fauzan | Tahqiq/Takhrij: - | Penterjemah: Izzudin Karimi | Penerbit: Darul Haq| Berat: 870g| Muka Surat: 512 m/s. (Hard cover) | Ukuran buku: 24.5cm (tinggi) x 16.2cm (lebar) x 2.7cm (tebal) | ISBN: 978-979-1254-98-4 |

Panduan Lengkap Membenahi AkidahDi antara para ulama yang merupakan anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kaum Muslimin di zaman ini adalah Yang Mulia Syaikh Al-‘Allamah Dr. Soleh bin Fauzan Bin ‘Abdullah Al-Fauzan, semoga Allah menjaga dan melindungi beliau, memanjangkan umurnya dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau terus dan sentiasa mendidik kaum Muslimin di bidang akidah dan hukum-hukum Agama, membimbing kepada keluhuran dan kemuliaan akhlak, melalui pelajaran-pelajaran yang menenangkan jiwa, syarah-syarah yang menarik perhatian, dengan metode bahasa ilmiah yang indah, didukung pula dengan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Perkara ini tentunya dapat dirasakan oleh orang-orang yang memperhatikan fatwa-fatwa beliau yang penuh dengan keberkahan, yang beliau keluarkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tingkatan ilmiyah yang baik, dan di sela-sela jawabannya beliau sisipkan faedah-faedah yang bermanfaat dan berharga.

Syaikh telah menulis banyak buku yang telah ditulis dengan baik, beliau menyusunnya dengan sangat baik, menggunakan bahasa yang tinggi dan penjelasan yang bagus, mudah dicerna dan jelas tutur penyampaiannya.

Buku ini, Al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqod wa ar-Rad ala Ahli asy-Syirki wa al-Ilhad adalah merupakan salah satu karya Syaikh yang mulia. Asalnya adalah merupakan kuliah-kuliah pengajian ilmiyah yang disiarkan di salah satu radio Al-Qur’an Al-Karim di Kerajaan Saudi ‘Arabia, dengannya beliau telah meninggalkan kesan positif di kalangan pendengarnya. Maka hal ini pun mendorong sebahagian saudara yang mencintai kebaikan, meminta Syaikh berkenan untuk menyusunkan dalam sebuah buku, tujuannya adalah agar manfaatnya mampu dipetik oleh kaum Muslimin melalui pembacaan, sebagaimana mereka telah memetik manfaatnya dengan menyimaknya secara langsung. Syaikh pun merespon baik permintaan tersebut dan Allah memudahkan pihak penerbit menyebarkan kandungan pengajian beliau tersebut dalam sebuah buku yang alhamdulillah, Allah Ta’ala menjadikannya bermanfaat bagi kaum Muslimin.

Syaikh telah berkata dalam Mukadimah bukunya ini:

“Aku berharap ia membawa kebaikan, juga dapat mengisi ruang-ruang dakwah kepada Allah walaupun tidak banyak, khususnya di era di mana metode dakwah yang sahih tidak diketahui oleh banyak da’i, sehingga banyak dari para da’i yang hanya menyibukkan diri pada sisi-sisi sempit yang tidak meninggalkan kesan baik sedikit pun, tanpa akidah yang sahih, dan justru meninggalkan dakwah akidah, sedangkan mereka menyaksikan masyarakat terjerumus ke dalam syirik akbar di sekitar kuburan dan tempat-tempat yang dianggap keramat, tenggelam (atau hanyut) dalam berbagai jenis bid’ah dan khurafat. Mereka melihat para penyeru kesesatan telah menguasai orang-orang bodoh dan masyarakat awam dalam jumlah yang besar, para penyeru tersebut menggiring orang-orang yang jahil dan awam itu ke jurang kesesatan dan kebinasaan, menjadikan mereka sebagai hamba-hamba bagi mereka, memperdayai akal dan harta mereka, dan memimpin mereka dengan kebatilan atas nama ilmu dan kewalian.”

Perkataan Syaikh ini sangat berharga sekali, membuktikan betapa pentingnya mengajak masyarakat kepada Tauhid dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam diikuti dengan memperingatkan mereka dari syirik dan bid’ah serta membuktikan betapa besar bahaya mengabaikannya dengan dalih bahawa zaman sudah bersih dari fenomena syirik dan paganisme, sebagaimana yang disuarakan oleh banyak penyeru kebatilan, yang pura-pura tidak tahu tentang apa yang dialami oleh kaum Muslimin di berbagai belahan bumi akibat dari penghambaan kepada selain Allah, dalam bentuk-bentuk kesyirikan yang buruk, baik melalui sikap mengagungkan kuburan orang-orang soleh, menyalakan lampu-lampu penerang di atasnya, membuat kubah-kubah (bangunan) di sekitarnya, mengibarkan panji-panji syirik di atasnya lalu menggantikan panji-panji Tauhid.

Siapa saja yang meneliti di berbagai belahan bumi kaum Muslimin, pasti mereka akan mengerutkan dahinya saat melihat apa yang terjadi, khususnya pada hari-hari yang dianggap perayaan semisal bid’ah Maulid Nabi yang mengandungi banyak pelanggaran terhadap batasan-batasan Allah. Kemudian sesudah semua itu, banyak dari da’i-da’i menyuarakan untuk menegakkan negara Islam, mereka berharap beroleh kemenangan ke atas musuh-musuh Islam, sedangkan kaum Muslimin sendiri dengan amalan mereka yang terpalit dengan pelbgai bentuk syirik sebenarnya telah mengisytiharkan peperangan kepada Allah! Mana mungkin Allah berkenan menolong mereka sementara mereka memerangi-Nya, atau Allah berkehendak mengangkat mereka sementara mereka menjadi pendukung terhadap kesyirikan?

Semua ini menjelaskan dengan jelas betapa pentingnya mengajak kaum Muslimin kepada Tauhid, menjelaskan hak-hak Allah atas manusia dan menjelaskan betapa bahayanya syirik diikuti kesan negatifnya terhadap kemunduran dan kekalahan kaum Muslimin.

Syaikh berkata lagi dalam Mukadimahnya:

“Banyak da’i di zaman ini yang mana sangat disayangkan tidak memberi perhatian pada visi akidah dan usaha untuk meluruskannya. Bahkan sebagian dari mereka berkata, “Biarkanlah masyarakat dengan akidah mereka, jangan diusik. Bersatulah dan jangan berpecah-belah. Kita bersatu di atas apa yang kita sepakati dan untuk perkara yang tidak kita sepakati, maka hendaknya sebagian dari kita bertoleransi terhadap sebagian yang lainnya.” Atau ungkapan semakna yang bertentangan dengan petunjuk dari firman Allah Ta’ala:

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (59)

“Kemudian jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (yakni Al-Qur’an) dan Rasul (yakni Sunnahnya) jika kalian beriman kepada Allah dan Hari akhir. Demikianlah yang lebih baik dan lebih indah kesudahannya.” (Surah An-Nisaa’, 4: 59).”

Dari sini menjadi jelaslah sisi penting keistimewaan nilai ilmiah dari buku ini. Cukuplah sebagai nilai unggulnya adalah bahawa kandungannya merupakan bimbingan yang tulus kepada perkara-perkara akidah yang sahih yang termuat di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, disertai bantahan tegas dan terang terhadap syubhat-syubhat ahli bid’ah dan khurafat yang menjadikan tasawwuf, markas-markas dan pusat-pusatnya sebagai kendaraan untuk mempermainkan akal masyarakat, yang menjadikan peranan penampilan mereka sebagai topeng untuk mengambil harta kaum Muslimin yang jahil.

Buku ini juga membantah pemikiran para pengusung atheisme (yakni para mulhid) dan sekularisme yang mengingkari adanya Pencipta dan mencampakkan Syari’at Islam di belakang punggung mereka.

Semoga bermanfaat. [Narasi oleh: https://atsar.ilmusunnah.com/]

Rekaman Kajian Kitab ini:

Playlist rekaman Youtube

Berikut rekaman audio MP3 kajian rutin islam ilmiah yang telah dilaksanakan di:
Lokasi : Masjid Agung Al-Ukhuwah Bandung
Penjelasan Kitab : Al-Irsyad Ila Shahihil I’tiqad (Panduan Lengkap Membenahi Aqidah Berdasarkan Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah)
Karya : as-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله
Bersama Pemateri : Al-Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله