بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 15: Rabu, 5 Jumadil Akhir 1447 / 26 November 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #15 | Bab-13: Aqidah tentang Sahabat Nabi ﷺ
وَخَيْرُ هَذِهِ الأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا: أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ، ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ، ثُمَّ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ، نُقَدِّمُ هَؤُلَاءِ الثَّلَاثَةَ كَمَا قَدَّمَهُمْ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ لَمْ يَخْتَلِفُوا فِي ذَلِكَ، ثُمَّ بَعْدَ هَؤُلَاءِ الثَّلَاثَةِ أَصْحَابُ الشُّورَى الخَمْسُ: عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، وَطَلْحَةُ، وَالزُّبَيْرُ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ، وَسَعْدٌ، كُلُّهُمْ يَصْلُحُ لِلْخِلَافَةِ وَكُلُّهُمْ إِمَامٌ. وَنَذْهَبُ فِي ذَلِكَ إِلَى حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ: كُنَّا نَعُدُّ وَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ حَيٌّ، وَأَصْحَابُهُ مُتَوَافِرُونَ: أَبُو بَكْرٍ، ثُمَّ عُمَرُ، ثُمَّ عُثْمَانُ، ثُمَّ نَسْكُتُ.
Yang terbaik dari umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq lalu Umar bin Khatab lalu Utsman bin Affan. Kami mendahulukan mereka bertiga seperti yang dilakukan para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan mereka tidak berselisih tentangnya. Kemudian setelah tiga orang ini adalah tim musyawarah (di zaman Umar), yaitu Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Az-Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad. Mereka semua layak menjadi khalifah dan mereka semua adalah pemimpin (tokoh). Kami berpendapat seperti itu merujuk kepada hadits Ibnu Umar: “Kami dahulu mengurutkan saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para Sahabat masih hidup: Abu Bakar lalu Umar lalu Utsman lalu kami diam.”
ثُمَّ مِنْ بَعْدِ أَصْحَابِ الشُّورَى أَهْلُ بَدْرٍ مِنَ المُهَاجِرِينَ، ثُمَّ أَهْلُ بَدْرٍ مِنَ الأَنْصَارِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ عَلَى قَدْرِ الهِجْرَةِ وَالسَّابِقَةِ أَوَّلًا فَأَوَّلًا.
Kemudian setelah tim musyawarah adalah pasukan Badar dari Muhajirin lalu pasukan Badar dari Anshor yang merupkan Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (pilihan), di mana keutamaan mereka sesuai keterdahuluan hijroh dan masuk Islam.
ثُمَّ أَفْضَلُ النَّاسِ بَعْدَ هَؤُلَاءِ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ: القَرْنُ الَّذِي بُعِثَ فِيهِمْ. كُلُّ مَنْ صَحِبَهُ سَنَةً أَوْ شَهْرًا أَوْ يَوْمًا أَوْ سَاعَةً أَوْ رَآهُ، فَهُوَ مِنْ أَصْحَابِهِ. لَهُ مِنَ الصُّحْبَةِ عَلَى قَدْرِ مَا صَحِبَهُ، وَكَانَتْ سَابِقَتُهُ مَعَهُ، وَسَمِعَ مِنْهُ، وَنَظَرَ إِلَيْهِ نَظْرَةً. فَأَدْنَاهُمْ صُحْبَةً هُوَ أَفْضَلُ مِنَ القَرْنِ الَّذِينَ لَمْ يَرَوْهُ، وَلَوْ لَقُوا اللَّهَ بِجَمِيعِ الأَعْمَالِ.
Kemudian manusia terbaik setelah mereka para Sahabat Rasulullah adalah generasi yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus kepada mereka. (31) Setiap orang yang bersahabat dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam baik setahun, sebulan, sehari, bahkan sesaat pun atau pernah melihatnya, maka ia termasuk Sahabatnya. Derajat persahabatannya sesuai kadar lama bersahabat, keterdahuluan masuk Islam, mendengar darinya, dan melihatnya. (32) Orang yang paling rendah kadar persahabatannya adalah lebih utama daripada generasi yang tidak melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meskipun bertemu Allah membawa semua jenis amal shalih.
كَانَ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ صَحِبُوا النَّبِيَّ ﷺ وَرَأَوْهُ وَسَمِعُوا مِنْهُ وَمَنْ رَآهُ بِعَيْنِهِ وَآمَنَ بِهِ وَلَوْ سَاعَةً: أَفْضَلَ لِصُحْبَتِهِ مِنَ التَّابِعِينَ وَلَوْ عَمِلُوا كُلَّ أَعْمَالِ الخَيْرِ.
Orang-orang yang bersahabat dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini, melihatnya, mendengar darinya, dan siapapun yang melihat dengan kedua matanya dan beriman kepadanya meski sesaat adalah lebih utama disebabkan persahabatan ini daripada Tabiin meskipun pernah mengerjakaan semua amal kebaikan.
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #15 | Bab-13: Aqidah tentang Sahabat Nabi ﷺ
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 14: Rabu, 28 Jumadil Awwal 1447 / 19 November 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #14 | Bab-12: Iman Mencakup Ucapan dan Perbuatan
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk istiqomah dalam menuntut ilmu.
Allah ﷻ mengingatkan kita dalam Surat Al-Hijr Ayat 99:
وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).
Karena ilmu kita masih sedikit, semakin kita belajar, maka akan semakin merasa bodoh. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
منهومان لا يشبعان منهوم في علم. لا يشبع، منهوم في دنيا لا يشبع
Ada dua golongan manusia yang memiliki ambisi dan tidak pernah puas : "Orang yang memiliki semangat dalam menutut ilmu dia tidak merasa cukup dan puas dan Orang yang ambisius kepada dunia dia tidak pernah merasa puas.” (HR. Al Hakim dalam mustadrok dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Muqbil Al wadi’iy rahimahullah sebagaimana dalam As Shahih Al musnad (nomor hadits ke-51).
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
العِلْمُ وَالعَمَلُ تَوْأَمَانِ أمُّهُمَا عُلُوُّ الهِمَّةِ، وَالجَهْلُ وَالبِطَالَةُ تَوْأَمَانِ أمُّهُمَا إِيْثَارُ الكَسْل
Ilmu dan amal adalah dua anak kembar, ibunya adalah semangat yang tinggi. Kebodohan dan pengangguran adalah dua anak kembar pula, ibunya adalah menuruti kemalasan. (Bada’iul Fawaid: 3/747)
وَالإِيمَانُ قَوْلٌ وَعَمَلٌ، يَزِيدُ وَيَنْقُصُ، كَمَا جَاءَ فِي الخَبَرِ: «أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا».
Iman adalah ucapan dan perbuatan yang bisa bertambah dan berkurang, seperti dalam hadits: “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya.”
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #14 | Bab-12: Iman Mencakup Ucapan dan Perbuatan
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 13: Rabu, 30 Rabi’ul Akhir 1447 / 22 Oktober 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #13 | Bab-11: Beriman Munculnya Dajjal
وَالإِيمَانُ أَنَّ المَسِيحَ الدَّجَّالَ خَارِجٌ، مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ، وَالأَحَادِيثُ الَّتِي جَاءَتْ فِيهِ، وَالإِيمَانُ بِأَنَّ ذَلِكَ كَائِنٌ، وَأَنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ يَنْزِلُ فَيَقْتُلُهُ بِبَابِ لُدٍّ.
(23) Beriman bahwa Al-Masih Ad-Dajjal akan keluar dan tertulis di dahinya kafir, dan (mengimani pula) hadits-hadits lain tentangnya, dan beriman bahwa hal itu pasti terjadi, dan (24) Isa putra Maryam akan turun lalu membunuhnya di pintu Lud.
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #13 | Bab-11: Beriman Munculnya Dajjal