Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Allah semata. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan meminta ampun kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorangpun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah niscaya tiada seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du,
Sungguh, kebahagiaan rumah tangga adalah idaman setiap insan. Kesuksesan sepasang suami istri dalam membina rumah tangga merupakan penopang terciptanya kedamaian di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap masalah kehidupan rumah tangga. Islam meletakkan kaidah-kaidah dan asas-asas bagi suami istri, yang mana di atas kaidah dan asas itulah, nantinya akan dibangun mahligai perkawinan yang kuat. Dan di atas pilar-pilar itu juga terdapat jaminan kebaikan bagi setiap keluarga muslim. Dan dampak selanjutnya adalah jaminan kebaikan bagi masyarakat Islam secara keseluruhan.
Saudariku, para muslimah...
Rumah tangga adalah perkara yang sangat pokok bagi kehidupan manusia. Bahkan Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa seorang yang telah membina kehidupan rumah tangga berarti ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Dalam sebuah hadits, beliau Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Apabila seorang hamba telah menikah berarti ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam menjaga setengahnya lagi.” (Hadits shahih riwayat Ath-Thabrani dalam Mu'jamul Ausath, dan disahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah, nomor 625).