ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Kajian: Tafsir Surat Luqman Ayat 18-19
Tanggal: 29 Safar 1447 / 23 Agustus 2025
Tempat: Masjid Al-Qomar Purwosari, Surakarta
Bersama: Ustadz Rizqi Narendra, Lc Hafidzahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori).
Telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya dari ayat 12-17:
Tafsir Surat Luqman Ayat 12-15:
Tafsir Surat Luqman Ayat 16-17:
Tafsir Surat Luqman Ayat 18-19
Nasehat Lukman Al-Hakim: Larangan Bersikap Angkuh dan Sombong serta Memandang Rendah Manusia
📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
“Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia” maksudnya, jangan kamu memalingkannya dan jangan memasamkan mukamu kepada manusia karena sombong terhadap mereka dan merasa lebih hebat. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,” dengan sombong, berbangga dengan berbagai nikmat, seraya melupakan Sang Maha Pemberi nikmat, dan bangga diri.
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong,” dalam diri dan sikapnya dan penampilannya, “Lagi membanggakan diri” dengan ucapannya. (Tafsir as-Sa'di).
بسم الله الرحمن الرحيم
📚 ┃Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm
🎙┃ Ustadz Abdul Fattach, S.Pd.i حفظه الله تعالى - Staff Pengajar Ponpes Al-Madinah Surakarta
🗓┃Kamis, 21 Agustus 2025 / 27 Shafar 1446 H
🕰┃ Ba'da Maghrib - Isya
🕌┃ Masjid Ponpes Joglo Qur'an - Boyolali
Tadabbur Surat Al-Qalam - 2
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu setelah melakukan shalat maghrib berjama'ah, semoga amalan-amalan kita diterima dan menjadikannya jalan mudah bagi kita menuju surga Allah ﷻ.
Ustadz mengingatkan untuk selalu istiqomah dalam menuntut ilmu, apapun keadaannya. Paling tidak setiap pekan disempatkan dalam menuntut ilmu.
Karena kedudukan dan pahala yang besar bagi para penuntut ilmu, sampai-sampai segala sesuatu, baik di langit maupun di bumi memintakan ampun untuknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صاحب العلم يستغفر له كل شيء حتى الحوت في البحر
“Segala sesuatu memintakan ampun bagi ahlul ilmi, sampai-sampai ikan di lautan.” (HR. Abu Ya’la. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jaami’ Ash-Shaghir no. 7201)
Allah ﷻ berfirman,
اشهَدُوا أُنِّي قًدْ غَفَرْتُ لَهُمْ ذُنُوبَهُمْ
“Persaksikanlah, sungguh Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.” - HR. Ibnu Hibban No. 1887, dan dinyatakan sahih oleh Al-Arnauth.
Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas tafsir surat Al-Qalam ayat 1-7.
Tafsir Surat Al-Qalam ayat 8-16
📖 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
، فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِينَ،
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). (QS. Al-Qalam : 8)
Pada ayat sebelumnya disebutkan bahwa Allah ﷻ memuji Nabi ﷺ dengan akhlak yang baik. Pada ayat ini, kita disuruh menjauhi orang-orang yang berakhlak buruk, yaitu suka berdusta. Akhlak terburuk adalah mendustakan ayat-ayat-Nya.
Sebab itu, janganlah kamu -wahai Rasul- mengikuti orang-orang yang mendustakan ajaran yang kamu bawa.
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
Pertemuan-1: Tafsir Surat Al-Mudatsir ayat 1-6
Allah ﷻ berfirman dalam ayat 1-2:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2)
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan (kepada manusia)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa al-Muzammil dan al-Mudatsir maknanya sama. Allah memerintahkan RasulNya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah menyembah Allah dengan ibadah-ibadah pendek dan panjang.
Dalam surat sebelumnya dijelaskan perintah Allah untuk ibadah-ibadah utama yang pendek pada RasulNya serta perintah bersabar terhadap gangguan kaumnya, dan dalam surat ini Allah memerintahkannya untuk memberitahukan seruannya dan tegas menyampaikan peringatan.
Allah berfirman, “Bangunlah,” yakni dengan sungguh-sungguh dan giat, “lalu berilah peringatan” kepada manusia dengan perkataan dan perbuatan yang bisa menyampaikan pada tujuan serta menjelaskan kondisi apa-apa yang diperingatkan darinya agar hal itu lebih mendorong untuk ditinggalkan.
بسم الله الرحمن الرحيم
📚 ┃Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qalam
🎙┃ Ustadz Abdul Fattach, S.Pd.i حفظه الله تعالى - Staff Pengajar Ponpes Al-Madinah Surakarta
🗓┃Kamis, 14 Agustus 2025 / 20 Shafar 1446 H
🕰┃ Ba'da Maghrib - Isya
🕌┃ Masjid Ponpes Joglo Qur'an - Boyolali
Tadabbur Surat Al-Qalam - 1
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu setelah melakukan shalat maghrib berjama'ah, semoga amalan-amalan kita diterima dan menjadikannya jalan mudah bagi kita menuju surga Allah ﷻ.
Keutamaan Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan ألم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” - (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).
Semakin banyak membaca Al-Qur’an, maka semakin banyak pahala. Rasulullah ﷺ mengibaratkan dengan berburu. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar, sedang kami berada di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda,
« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ». فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ»..
“Siapakah di antara kalian yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-‘Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus hubungan silaturahim (hubungan dengan sanak keluarga)?” Kami (yang hadir) berkata, “Ya kami senang, wahai Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Apakah seseorang di antara kalian tidak berangkat pagi ke masjid, lalu mempelajari atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila mempelajari atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila mempelajari atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” - (HR. Muslim, no. 803). Hadits di atas dimasukkan dalam Shahih Muslim dalam Kitab “Shalat Bagi Musafir”, Bab “Keutamaan Membaca Al-Qur’an dalam shalat dan mempelajarinya”.
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Kajian : Tafsir Surat Luqman Ayat 16-17
Tanggal: 1 Safar 1447 / 26 Juli 2025
Tempat: Masjid Al-Qomar Purwosari, Surakarta
Bersama: Ustadz Rizqi Narendra, Lc Hafidzahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori).
Malanjutkan pembahasan sebelumnya: Tafsir Surat Luqman ayat 12-15
Tafsir Surat Luqman Ayat 16-17
Nasehat Lukman Al-Hakim: Mengajarkan Anak Arti Tanggung Jawab
يَٰبُنَىَّ إِنَّهَآ إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِى صَخْرَةٍ أَوْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ أَوْ فِى ٱلْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.