Menu Al-Qur'an

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).
Baca Al-Qur'an Digital Mushaf Kuno Tafsir Al-Qur'an Tajwid Murotal Juz 30 Download

بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم

📚┃ Materi : Tafsir Surat Al-Muzzamil Ayat 9-11
🎙┃ Pemateri : Ustadz Muhammad Rizqi, Lc, حفظه الله | (Staff pengajar pondok pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Setiap Hari Sabtu - Ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Al-Qomar - Purwosari Solo



Tafsir Surat Al-Muzzamil Ayat 9-11

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Muzzammil Ayat 9:

رَّبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱتَّخِذْهُ وَكِيلًا

(Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.

📃 Syaikh Sa'di rahimahullah berkata:

Disebutkan Timur dan barat bukan berarti menafikan utara dan selatan, tetapi menyebut sebagian untuk mewakili keseluruhan. Sebagaimana seseorang menyebut batang hidung, sebenarnya mewakili keseluruhan fisik badan.

“(Dia-lah) Rabb masyriq dan maghrib,” ini adalah isim jenis yang mencakup seluruh arah timur dan barat. Allah adalah Rabb seluruh timur dan barat serta segala cahaya yang ada padanya serta segala sesuatu yang menjadi maslahat miliknya dari alam atas dan alam bawah.

Allah adalah Rabb segala sesuatu, Pencipta dan Pengaturnya. “Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia,” yakni, tidak ada yang berhak disembah selain WajahNya Yang Agung Yang berhak diistimewakan dan dicintai, diagungkan dan dimuliakan, karena itu Allah berfirman, “Maka ambillah Dia sebagai pelindung,” yakni Penjaga dan Pengatur untuk segala urusanmu.

📃 Penjelasan:

Makna bahasa dari “Al-Ilah“ : Huruf hamzah (ء), lam (ل), dan ha (هـ) bermakna ( التَّعَبُّدُ ) penghambaan atau peribadatan. Sedangkan al-ilah bermakna ( الْمَعْبُودُ ) yang diibadahi.

“Kalimat ‘Lailaha’ berarti ‘tidak ada yang diibadahi dengan benar’, bukan bermakna ‘tidak ada tuhan-tuhan’. Yang dimaksud dengan ‘mā’lūh’ (المألوه) adalah sesuatu yang disembah dengan penuh cinta dan pengagungan, yaitu sesuatu yang dicintai dan diagungkan karena diketahui memiliki sifat-sifat yang agung dan perbuatan-perbuatan yang mulia. Sedangkan kalimat ‘illallah’ berarti ‘tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar, kecuali Allah’.” (Syekh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin)

Selanjutnya, kecintaan kepada selain Allah harus dibawah kecintaan kepada Allah ﷻ. Maka, Allah ﷻ adalah satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan minta pertolongan dan perlindungan kepadaNya. Dan segala sesuatu pasti ada campur tangan Allah ﷻ, hingga keliru menyebut 'usaha tidak mengkhianati hasil'.

Maka, Ketika dipuji, Abu Bakr berdo’a,

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.

Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka

Sebagaimana disebutkan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Al Auza’i mengatakan bahwa ketika seseorang dipuji oleh orang lain di hadapan wajahnya, maka hendaklah ia mengucapkan do’a di atas.

📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Muzzammil Ayat 10:

وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَٱهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا

Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

📃 Syaikh Sa'di rahimahullah berkata:

Pada saat Allah memerintah Rasulullah untuk shalat secara khusus dan berdzikir secara umum di mana hal tersebut akan memberikan kemampuan kuat bagi seorang hamba untuk memikul beban dan pekerjaan berat, Allah memerintahkan Rasulullah untuk bersabar atas perkataan yang diucapkan oleh para penentang dan mereka yang mencelanya dan mencela risalah yang beliau bawa serta diperintahkan untuk terus menjalankan perintah Allah yang tidak dapat ditahan dan dihadang oleh siapa pun.

📃 Penjelasan:

Dzikir adalah penguat jiwa, seperti halnya saat Fathimah meminta pembantu, maka Rasulullah ﷺ menyuruhnya untuk berdzikir, mungkin kelihatannya tidak bersambung, tetapi Allah ﷻ Maha Rahman, tahu apa yang menjadi permasalahan hamba.

Pada saat hijrah, penting untuk tidak terlalu mempedulikan komentar orang lain. Fokuslah pada niat baik dan perubahan diri sendiri, serta perbaikan hubungan dengan Allah. Jangan biarkan omongan negatif orang lain menghalangi perjalanan hijrahmu.

Hijrah adalah perjalanan spiritual dan perubahan diri menuju kebaikan. Ini adalah urusan pribadi antara kamu dan Allah. Maka tetaplah semangat untuk berubah dalam kebaikan.

Jika Anda telah berusaha mendekat kepada Allah dan sesuai Sunnah Nabi –shallallahu’alaihi wasallam– bukan berarti ujian, cobaan, dan musibah tidak akan menimpa. Jika sudah demikian, lalu ujian musibah menimpa, maka tetaplah teguh, dan berbaik-sangkalah kepada Allah. Ingat selalu firman-Nya:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ TANPA diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta“. (QS. Al-Ankabut: 2-3).

📃 Syaikh Sa'di rahimahullah berkata:

Allah memerintahkan beliau untuk meninggalkan mereka secara baik-baik. Itulah cara menjauhi orang sekiranya ada maslahatnya dan tidak ada gangguannya. Rasulullah bahkan memperlakukan mereka dengan meninggalkan dan berpaling dari perkataan-perkataan yang menyakiti. Allah juga memerintahkan beliau untuk mendebat mereka dengan cara yang baik.

📃 Penjelasan:

Ketika Orang Yahudi bertemu Nabi ﷺ dan mengucapkan, "Assaamu'alaikum" yang berarti "Semoga kematian menimpamu".

Ketika itu, Aisyah menjawab salam dari sekelompok orang Yahudi, ia mengucapkan, "Wa 'alaikumus saam wal la'nah" (Artinya: "Bahkan bagi kalianlah kebinasaan dan laknat") hadits Muslim, nomor 4027.

Nabi Muhammad kemudian menegur Aisyah, karena Allah menyukai kelembutan, dan menyuruhnya untuk menjawab salam mereka dengan "Wa'alaikum" saja hadits Muslim, nomor 4027.

Ini menunjukkan akhlak yang tinggi dari Rasulullah ﷺ dan mulianya aturan Islam dalam mengatur segala sisi kehidupan.

📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Muzzammil Ayat 11:

وَذَرْنِى وَٱلْمُكَذِّبِينَ أُو۟لِى ٱلنَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيلًا

Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.

📃 Syaikh Sa'di rahimahullah berkata:

“Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu,” yakni, tinggalkan antara Aku dengan mereka. Aku akan membalas mereka, meski Aku memberi mereka waktu, bukan berarti Aku melalaikan mereka. Allah berfirman, “Orang-orang yang mempunyai kemewahan,” yakni para pemilik kenikmatan dan kekayaan yang bertindak melampaui batas pada saat Allah memperluas rizki mereka dan melapangkan mereka berkat karuniaNya seperti disebutkan dalam firmanNya,

كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ. أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” -Al-Alaq: 6-7-

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم