Menu Al-Qur'an

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).
Baca Al-Qur'an Digital Mushaf Kuno Tafsir Al-Qur'an Tajwid Murotal Juz 30 Download

بسم الله الرحمن الرحيم

📚 ┃Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm
🎙┃ Ustadz Abdul Fattach, S.Pd.i حفظه الله تعالى - Staff Pengajar Ponpes Al-Madinah Surakarta
🗓┃Pertemuan 3: Kamis, 13 November 2025 / 22 Jumadil Awwal 1446 H
🕰┃ Ba'da Isya [19:30-20:30]
🕌┃ Masjid Ponpes Joglo Qur'an - Boyolali



Muraja'ah Tadabbur Surat Al-Ma'arij #4

Tidak ada bosan-bosannya. Marilah kita senantiasa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Atas limpahan ni'mat yang telah Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada kita, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim, yaitu kewajiban untuk thalabul ilmi.

Selain belajar Ilmu agama kita juga dikumpulkan bersama-sama dengan orang-orang yang shalih. Yang dengannya menjadi sebab dengan menunaikan hak sesama muslim, yang berakibat Allah ﷻ memasukan ke dalam surga.

Dari Al Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا

“Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Daud no. 5212, Ibnu Majah no. 3703, Tirmidzi no. 2727. Al Hafizh Abu Thohir menyatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Adapun Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih).

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتىَّ تحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَئٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحاَبَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم” رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian pasti saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 54]

📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Ma'arij:

فَمَالِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ

fa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi’īn

36. Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,

Tafsir: Apa yang mendorong orang-orang musyrik dari kaummu yang berada di sekitarmu -wahai Rasul- untuk bersegera mendustakanmu?

عَنِ ٱلْيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ عِزِينَ

‘anil-yamīni wa ‘anisy-syimāli ‘izīn

37. dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok.

Tafsir: Mereka mengelilingimu dari sisi kananmu dan dari sisi kirimu dengan berkelompok kelompok.

أَيَطْمَعُ كُلُّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيمٍ

a yaṭma’u kullumri`im min-hum ay yudkhala jannata na’īm

38. Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan?,

Tafsir: Apakah masing-masing dari mereka berharap akan dimasukkan oleh Allah ke dalam surga kenikmatan agar ia merasakan berbagai kenikmatan kekal yang ada di dalamnya, sementara ia tetap dalam kekufurannya?!

كَلَّآ ۖ إِنَّا خَلَقْنَٰهُم مِّمَّا يَعْلَمُونَ

kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya’lamụn

39. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Kami ciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (air mani).

Tafsir: Kenyataannya bukan sebagaimana yang mereka bayangkan. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui, Kami menciptakan mereka dari air yang hina. Mereka itu lemah, tidak kuasa memberikan manfaat atau menolak mudarat dari diri mereka, maka bagaimana mungkin mereka berlaku sombong?!

فَلَآ أُقْسِمُ بِرَبِّ ٱلْمَشَٰرِقِ وَٱلْمَغَٰرِبِ إِنَّا لَقَٰدِرُونَ

fa lā uqsimu birabbil-masyāriqi wal-magāribi innā laqādirụn

40. Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Tafsir: Allah bersumpah dengan zat-Nya sendiri yang merupakan Tuhan tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan, dan seluruh bintang, "Sesungguhnya Kami benar-benar Mahakuasa,

عَلَىٰٓ أَن نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

 ‘alā an nubaddila khairam min-hum wa mā naḥnu bimasbụqīn

41. Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.

Tafsir: untuk menggantikan mereka dengan orang-orang selain mereka yang taat kepada Allah dan membinasakan mereka. Kami tidak lemah untuk melakukan hal itu dan Kami tidak kalah kapan saja Kami berkehendak untuk membinasakan mereka dan mengganti mereka dengan selain mereka.

فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا۟ وَيَلْعَبُوا۟ حَتَّىٰ يُلَٰقُوا۟ يَوْمَهُمُ ٱلَّذِى يُوعَدُونَ

fa żar-hum yakhụḍụ wa yal’abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ’adụn

42. Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,

Tafsir: Oleh sebab itu, tinggalkanlah mereka -wahai Rasul- tenggelam dalam kebatilan dan kesesatan yang mereka lakukan dan bermain-main dengan kehidupan dunia mereka hingga mereka menemui hari Kiamat yang telah dijanjikan kepada mereka di dalam Al-Qur`ān.

يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ ٱلْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَىٰ نُصُبٍ يُوفِضُونَ

yauma yakhrujụna minal-ajdāṡi sirā’ang ka`annahum ilā nuṣubiy yụfiḍụn

43. (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),

Tafsir: Pada hari itu mereka keluar dari dalam kubur dengan cepat seakan-akan mereka berlomba-lomba menuju berhala mereka.

خَٰشِعَةً أَبْصَٰرُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يُوعَدُونَ

khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, żālikal-yaumullażī kānụ yụ’adụn

44. dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.

Tafsir: Saat itu mereka dalam keadaan menekurkan pandangan yang diliputi oleh kehinaan. Itulah hari yang dulu pernah dijanjikan kepada mereka di dunia sedang mereka tidak memedulikannya kala itu.

Beberapa Faedah Ayat-ayat di Halaman Ini:

- شدة عذاب النار حيث يود أهل النار أن ينجوا منها بكل وسيلة مما كانوا يعرفونه من وسائل الدنيا.

  • Dahsyatnya azab neraka, sehingga para penghuninya berharap untuk selamat darinya dengan berbagai cara yang mereka ketahui dari sarana-sarana di dunia.

- الصلاة من أعظم ما تكفَّر به السيئات في الدنيا، ويتوقى بها من نار الآخرة.

  • Salat adalah salah satu faktor terbesar penghapus kesalahan-kesalahan di dunia dan pencegah dari siksa neraka.

- الخوف من عذاب الله دافع للعمل الصالح.

  • Rasa takut terhadap Allah bisa memotivasi untuk beramal saleh.

📃 Penjelasan:

1. Orang-orang kafir akan berusaha mendustakan kebenaran (ayat 35).
2. Setiap orang yang memiliki agama, percaya akan kehidupan akhirat dan berangan-angan masuk surga. (Ayat 38). Tapi tidak semua harapan itu akan terwujud, karena hanya yang Allah ﷻ ridhai.

Jalan yang terbaik adalah jalan Islam dan ketaatan. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga “ (H.R Bukhari)

Abul Atahiyah berkata:⁠

لَا تأمن الْمَوْت فِي طرف وَلَا نفس … وَإِن تسترت بالحجاب والحرس)⁠
(وَاعْلَم بِأَن سِهَام الْمَوْت قاصدة … لكل مدرع منا ومترس)⁠
(مَا بَال دينك ترْضى أَن تدنسه … وثوبك الدَّهْر مغسول من الدنس)⁠
(ترجو النجَاة وَلم تسلك مسالكها … إِن السَّفِينَة لَا تجْرِي على اليبس⁠

Engkau tidak aman dari kematian..⁠
Walaupun berlindung di balik hijab..⁠

Panah kematian pastilah datang..⁠
Kepada semua yang memakai perisai..⁠

Akankah engkau ridho mengotori agamamu..⁠
Sementara bajumu senantiasa dibersihkan..⁠

Kamu berharap keselamatan..⁠
Tapi tak mau menempuh jalannya..⁠

Sesungguhnya kapal itu tak mungkin berlayar di atas daratan…⁠

[Bustanul Wa’idzin 1/282 karya Ibnul Jauzi]⁠

Jalan-jalan ketaatan memerlukan usaha agar masuk surga. Antara lain:

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( أيُّهَا النَّاسُ : أَفْشُوا السَّلامَ ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلاَمٍ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .

Dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).

Sombong ada dua jenis:
1. Menolak kebenaran.
2. Merasa lebih baik di hadapan orang lain, atau merendahkan mereka.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi -shallallahu’alaihiwasallam- di dalam sabdanya:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sombong adalah menolak kebenaran merendahkan manusia.” (HR. Muslim)

Demikian juga meninggalkan sebab-sebab yang menghalangi seseorang masuk surga yaitu sifat sombong. Sifat sombong inilah yang membuat seseorang sulit masuk surga yang penuh kelezatan. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga yaitu orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar semut kecil.” (HR. Muslim)

3. Penetapan sifat Rububiyah bagi Allah ﷻ (Ayat 39) dan Allah ﷻ menciptakan kita dari setetes air mani.

Proses penciptaan manusia menurut hadits melalui tiga fase utama di dalam rahim, masing-masing selama 40 hari: nutfah (air mani/setetes cairan), 'alaqah (segumpal darah), dan mudhghah (segumpal daging). Setelah fase-fase tersebut (120) hari total), malaikat diutus untuk meniupkan ruh, lalu ditetapkan rezeki, ajal, amal, dan nasibnya (bahagia atau celaka).

4. Bolehnya bersumpah dengan nama-nama Allah ﷻ dan haram bersumpah dengan selain-Nya. (Ayat 40). Nabi ﷺ bersabda.

مَن حلَفَ بغَيرِ اللهِ فقدْ كفَرَ أو أشرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain Allah maka dia telah berbuat kekufuran atau kesyirikan” [Abu Daud dalam kitab Al-Iman 3251. At-Tirmidzi dalam kitab An-Nudzur 1535].

Penetapan sifat Allah ﷻ Al-Qadir. Allah adalah Yang Mahakuasa. Kekuasaan dalam bahasa Arab disebut qudrah.

5. Allah ﷻ memiliki kekuasaan untuk mengganti manusia dengan orang-orang selain mereka yang taat kepada Allah dan membinasakan mereka. (Ayat 41). Maka jangan merasa berjasa dengan agama ini.

Dalam Surat Al-Ma’idah Ayat 54 Allah ﷻ berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

6. Perintah untuk meninggalkan orang-orang kafir jika mereka telah melampaui batas. (Ayat 42). Jika sudah tidak mampu lagi untuk berdakwah, maka Allah ﷻ menyuruh untuk berhijrah.

7. Penetapan adanya alam barzakh dan hari kebangkitan. (Ayat 42-43). Keadaan Orang-orang kafir tertunduk yang diliputi kehinaan. Na'udzubillahmindalik.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم