بسم الله الرحمن الرحيم
📚 ┃Al-Mukhtaṣar fī Tafsīr Al-Qur`ān Al-Karīm
🎙┃ Ustadz Abdul Fattach, S.Pd.i حفظه الله تعالى - Staff Pengajar Ponpes Al-Madinah Surakarta
🗓┃Pertemuan 4: Kamis, 9 Oktober 2025 / 17 Rabi'ul Akhir 1447 H
🕰┃ Ba'da Isya [19:30-20:30]
🕌┃ Masjid Ponpes Joglo Qur'an - Boyolali
Tadabbur Surat Al-Ḥāqqah - Bagian 4
Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu, semoga dengannya Allah ﷻ akan mengampuni dosa-dosa kita.
Allah ﷻ berfirman di depan Malaikat untuk para penuntut ilmu,
اشهَدُوا أُنِّي قًدْ غَفَرْتُ لَهُمْ ذُنُوبَهُمْ
“Persaksikanlah, sungguh Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.” - HR. Ibnu Hibban No. 1887, dan dinyatakan sahih oleh Al-Arnauth.
Meskipun seseorang yang datang untuk keperluan tertentu, tidak ikut khusus untuk menuntut ilmu. Mereka pun mendapat ampunan, karena mereka juga teman-teman duduk dalam majelis ilmu. Subhaanallah...
Besarnya Pahala membaca Al-Qur’an
Kita lihat HADITS ‘UQBAH BIN ‘AMIR AL-JUHANI radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِى الصُّفَّةِ فَقَالَ: « أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ؟ » فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ: « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ »
Dari Uqbah bin Amir radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ keluar menemui kami di shuffah (serambi masjid), lalu beliau bertanya, ‘Siapakah diantara kalian yang suka pergi setiap hari ke pasar Buth-han atau lembah Al-‘Aqiq, lalu dia pulang dengan membawa dua ekor onta betina yang berpunuk besar, tanpa melakukan satu dosa atau memutuskan tali silaturahmi?’
Kami menjawab, ‘Ya Rasulullah, kami semua menyukai hal itu.’
Rasululullah ﷺ bersabda, “Mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi ke masjid lalu mempelajari atau membaca dua ayat al-Qur’an, (itu) lebih baik baginya dari pada dua ekor onta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor onta betina, dan begitu pula membaca empat ayat lebih baik baginya daripada empat ekor onta betina, dan seterusnya sejumlah ayat yang dibaca (lebih baik dari) sejumlah yang sama dari unta-unta.”([HR. Muslim, no. 803])
📖 Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Haqqah ayat 38-52:
فَلَآ أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ
38. Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
Tafsir: Allah bersumpah dengan apa yang kalian saksikan.
وَمَا لَا تُبْصِرُونَ
39. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
Tafsir: Dia juga bersumpah dengan apa yang tidak kalian saksikan.
إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
Tafsir: Sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kalam Allah, yang dibaca kepada manusia oleh Rasul-Nya yang mulia.
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تُؤْمِنُونَ
41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Tafsir: Dia bukanlah ucapan seorang penyair karena tidak seperti tatanan syair. Sungguh, sedikit sekali kalian yang beriman kepadanya.
وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Tafsir: Dia juga bukanlah ucapan seorang dukun karena ucapan para dukun adalah perkara yang bertentangan dengan Al-Qur`ān ini. Sungguh, sedikit sekali kalian mengambil pelajaran.
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Tafsir: Akan tetapi, Al-Qur`ān ini diturunkan dari Tuhan seluruh makhluk.
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ ٱلْأَقَاوِيلِ
44. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
Tafsir: Seandainya Muhammad mengada-adakan sebagian ucapan atas nama Kami yang tidak Kami ucapkan.
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِٱلْيَمِينِ
45. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
Tafsir: Niscaya Kami membalasnya dan Kami pegang dia pada tangan kanannya.
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ ٱلْوَتِينَ
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Tafsir: Kemudian pasti Kami putuskan darinya urat yang tersambung dengan jantungnya.
فَمَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَٰجِزِينَ
47. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Tafsir: Sungguh, tidak ada dari kalian yang mampu menghalangi Kami darinya. Oleh sebab itu, sangat jauh kemungkinannya bila ia mengada-adakan ucapan atas nama Kami demi kalian.
وَإِنَّهُۥ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
48. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Tafsir: Sesungguhnya Al-Qur`ān itu adalah nasihat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنكُم مُّكَذِّبِينَ
49. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
Tafsir: Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa di antara kalian ada yang mendustakan Al-Qur`ān ini.
وَإِنَّهُۥ لَحَسْرَةٌ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
50. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
Tafsir: Sesungguhnya mendustakan Al-Qur`ān benar-benar merupakan penyesalan yang besar pada hari Kiamat.
وَإِنَّهُۥ لَحَقُّ ٱلْيَقِينِ
51. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Tafsir: Sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kebenaran yang diyakini, yang tidak ada keraguan di dalamnya bahwa ia berasal dari sisi Allah.
فَسَبِّحْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلْعَظِيمِ
52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
Tafsir: Sebab itu, sucikanlah Tuhanmu -wahai Rasul- dari apa yang tidak pantas bagi-Nya dan sebutkanlah nama Tuhanmu Yang Mahaagung.
💡 Beberapa Faedah Ayat-ayat di Halaman Ini:
• تنزيه القرآن عن الشعر والكهانة.
- Al-Qur`ān bersih dari syair dan pedukunan.
• خطر التَّقَوُّل على الله والافتراء عليه سبحانه.
- Bahayanya mengada-ada terhadap Allah dan mendustakan atas nama-Nya.
• الصبر الجميل الذي يحتسب فيه الأجر من الله ولا يُشكى لغيره.
- Kesabaran yang baik adalah kesabaran yang dilakukan dengan mengharap pahala dari Allah dan tidak diiringi dengan keluhan kepada manusia.
- Allah ﷻ berhak bersumpah sesuai dengan apa yang dikehendaki. Ini merupakan hak Allah ﷻ sedangkan bagi hamba-hambaNya, hanya dibolehkan bersumpah dengan nama-nama atau sifat-sifat Allah ﷻ.( Ayat 38-39) Rasulullah ﷺ bersabda :
من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك
“barangsiapa bersumpah atas nama selain Allah, maka ia telah kafir atau berbuat syirik” (HR. Ahmad, Abu Daud, Al Baihaqi, dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam takhrij Musnad Ahmad 7/199).
- Dalam ayat selanjutnya (Ayat 41-42), terdapat pembersihan terhadap Nabi ﷺ Dari celaan orang-orang musyrik sebagai tukang sihir, penyair, gila atau dukun.
- Hukum penyair: dibolehkan Jika mengandung hikmah dalam ranah aqidah, fiqhiyah dan lainnya dan tidak menyimpang dari syari'at. Seperti Ibnul Qayyim rahimahullah membuat bait syair Nuniyah, Manzhumah Al-Haiyyah Karya Abu Bakar bin Abu Dawud, dan lainnya.
- Allah ﷻ menurunkan surat yang berisi tentang penyair dalam Surat Asy-Syu'ara' (Para Penyair), yang merupakan surat ke-26 dalam Al-Qur'an. Surat ini membahas tentang para penyair dan perbedaan antara mereka yang mengikuti kebenaran dan mereka yang sesat dalam syair mereka.
- Surat Asy-Syu'ara' (26): Surat ini secara khusus dinamakan karena membahas penyair.
- Ayat 224-225: Allah membantah tuduhan bahwa Al-Qur'an adalah perkataan penyair dan menyatakan bahwa para penyair diikuti oleh orang-orang yang sesat.
- Ayat 227: Surat ini juga menjelaskan ciri-ciri penyair yang baik, yaitu mereka yang beriman, beramal saleh, mengingat Allah, dan menggerakkan pengikutnya untuk berjihad dan menegakkan agama. - Hukum mendatangi dukun:
Adapun orang yang mendatangi dukun itu ada tiga macam,
- Pertama, mereka yang mendatangi dukun, bertanya kepada dukun, namun tidak membenarkannya. Perbuatan ini hukumnya haram. Hukuman untuk pelakunya adalah tidak diterima salatnya selama empat puluh hari. Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadis yang sahih riwayat Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Siapa saja yang mendatangi dukun, kemudian bertanya kepadanya, maka salatnya tidak diterima selama empat puluh hari atau empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 2230)
- Kedua, mereka yang mendatangi dukun, bertanya kepada dukun, dan juga membenarkannya. Ini adalah kekafiran terhadap Allah Ta’ala, karena membenarkan dukun yang mengklaim mengetahui perkara gaib. Perbuatan membenarkan ucapan manusia yang mengabarkan perkara gaib itu termasuk perbuatan mendustakan firman Allah Ta’ala,
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.:” (QS. An-Naml: 65)
Mendustakan berita dari Allah dan Rasul-Nya adalah kekafiran. Oleh karena itu, terdapat dalam hadis yang sahih,
مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa mendatangi dukun, lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi no. 135, Ibnu Majah no. 639)
- Ketiga, mendatangi dukun dan bertanya kepadanya, untuk menjelaskan hakikat dukun kepada masyarakat, dan untuk menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan itu adalah perdukunan, penipuan, dan kesesatan. Perbuatan semacam ini diperbolehkan.
Dalilnya adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpapasan atau bertemu dengan Ibnu Shayyad, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyembunyikan sesuatu untuknya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya, apa yang beliau sembunyikan. Ibnu Shayyad menjawab, “Asap.” Maka, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ
“Menyingkirlah, Engkau tidak akan melampaui kemampuanmu.” (HR. Bukhari no, 6173 dan Muslim no. 2925)
- Barometer kebenaran bukan dengan banyaknya pengikut, tetapi dengan kesesuaiannya terhadap bukti dan sumber yang jelas, Al-Qur'an dan As-Sunnah. (Ayat 41)
- Sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kalam Allah, yang dibaca kepada manusia oleh Rasul-Nya yang mulia.
- Al-Qur`ān ini diturunkan dari Tuhan seluruh makhluk. Maka, Allah ﷻ ada di atas karena Al-Qur'an diturunkan.
- Ayat 44: Bukti sifat rububiyah Allah ﷻ.
- Ayat 46 selanjutnya adalah celaan dan ancaman bagi yang mengadakan syariát baru, yaitu bahayanya bid'ah. Berupa Kami putuskan darinya urat yang tersambung dengan jantungnya.
- Ayat 48: Al-Qur'an adalah peringatan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Definisi takwa menurut Talq bin Habib:
التقوى عمل بطاعة الله رجاء رحمة الله على نور من الله و التقوى ترك معصية الله مخافة الله على نور من الله
“Engkau beramal/taat atas perintah Allah mengharap rahmat Allah dengan (memiliki) cahaya Allah dan engkau tinggalkan maksiat kepada Allah karena takut kepada Allah dengan (memiliki) cahaya Allah.”
Abu Syaibah al-‘Absi al-Kufi, Al-Mushonnaf Libni Abi Syaibah, (Beirut: Dar al-Qurtubah), Juz 15, no. 30993, hlm 599.
- Penetapan sifat ilmu bagi Allah ﷻ : Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa di antara kalian ada yang mendustakan Al-Qur`ān ini. (Ayat 49).
- Ayat 50: kerugian dan penyesalan bagi orang-orang yang mendustakan Al-Qur'an.
- Ayat 51: maka hendaklah kita meyakini akan kebenaran Al-Qur'an.
- Ayat 52: dengan mensucikanNya dari apa-apa yang tidak pantas dengan menyebut nama Allah ﷻ yang Maha Agung: perintah bertasbih, penetapan sifat rububiyah bagi Allah ﷻ dan penetapan Asma dan sifat Allah ﷻ yang agung.
Ahabbul kalaami ilallah: berarti "Ucapan yang paling dicintai Allah" dan mengacu pada empat kalimat: "Subhanallah," "Alhamdulillah," "Laa ilaaha illallah," dan "Allahu Akbar". Keempat ucapan ini adalah dzikir yang sangat utama karena berisi puji-pujian dan pengagungan terhadap Allah ﷻ.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم