بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 1: 18 Syawal 1446 / 16 April 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta Bandung.
Pembuka
Setelah berakhirnya bulan Ramadhan hendaknya kita mengingat empat hal:
Bentuk syukur ada tiga, yaitu: Syukur dengan hati (nikmat karena Allah ﷻ yang memudahkannya), lisan (mengucapkan alhamdulillah) dan dengan anggota badan (dengan melaksanakan badan untuk ketaatan).
Abu Hazim Rahimahullah mengatakan,
كُلُّ نِعْمَةٍ لاَ تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَهِيَ بَلِيَّةٌ.
“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” [Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82]
Seperti halnya do'a nabi Ibrahim setelah membangun Ka'bah. Doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim setelah membangun Ka'bah adalah "Rabbanaa taqabbal minnaa innaka Antas Samii'ul Aliim" yang artinya "Ya Tuhan kami, terimalah (amal bakti) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui". Doa ini merupakan potongan dari QS. Al-Baqarah: 127.
Demikian juga saat masuk Eid, para sahabat saling mendo'akan. Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab “Fathul Bari”, dijelaskan bahwa: “Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minkum.”
Selengkapnya: Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah#1: Pembuka dan Pertanyaan Abul Qōsim Al-Maghribī