بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Kitab Tauhid Bab 37 | Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia - Pertemuan 1
🗓 Hari : Selasa, 1 Rabi’ul Akhir 1447 / 23 September 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
📖 Daftar Isi:
٣٧ - باب من الشرك: إرادة الإنسان بعمله الدنيا
Bab 37-2 Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia
Telah berlalu pembahasan mengenai hukum mencampur niat ibadah dengan urusan dunia:
Selengkapnya: Kitab Tauhid Bab 37-2 | Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia
بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Kitab Tauhid Bab 37 | Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia - Pertemuan 1
🗓 Hari : Selasa, Selasa, 23 Rabi’ul Awal 1447 / 16 September 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
📖 Daftar Isi:
٣٧ - باب من الشرك: إرادة الإنسان بعمله الدنيا
Bab 37-1 Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia
Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 ayat, dan 1 hadits, yang menunjukkan larangan mengharapkan dunia semata dari suatu amal ibadah. Dan dibahas setelah pembahasan masalah riya' (Mengharapkan pujian), cakupan pembahasannya lebih umum dan mencakup beramal mengharapkan materi dunia seperti harta, tahta, wanita, dan lainya. Maka, dari sisi dzahir (dunia) ada manfaatnya, dan bahayanya bertahan lama seperti mencari ilmu yang cukup lama karena mengharap dunia.
Dalam bahasan ini adalah kesyirikan:
Dalam bahasan ini dikecualikan bekerja atau mencari ilmu untuk kehidupan dunia. Hal tersebut dibolehkan asal terhindar dari ujub dan sombong. Tetapi jika beramal untuk mengharapkan dunia, inilah yang dibahas dalam kajian ini.
Selengkapnya: Kitab Tauhid Bab 37-1 | Termasuk Syirik Beramal Shaleh Untuk Dunia
بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Bab-36: Riya' - Pertemuan 4
🗓 Hari : Selasa, 17 Rabi'ul Awal 1447 / 9 September 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
📖 Daftar Isi:
٣٦. ما جاء في الرياء
Bab 36-4 Tentang Hal-hal yang Berkaitan dengan Riya
Telah berlalu pembahasan Bab 36 pertemuan sebelumnya:
٣٦. ما جاء في الرياء
Bab-36/4 Tentang Hal-hal yang Berkaitan dengan Riya’
📖 Dalil ke-3: Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri secara marfu’, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالْ؟ قَالُوْ: بَلَى يَا رَسُوْلُ الله، قَالَ: الشِّرْكُ الْخَفِيُّ: أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ، لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ
“Maukah aku kabarkan sesuatu yang lebih aku takutkan atas kalian daripada Al-Masih Ad-Dajjal?” Abu Sa’id berkata, ‘Kami berkata: Tentu’. Maka beliau bersabda, ‘Syirik tersembunyi (kecil), yaitu seseorang mengerjakan shalat dan memperbagus shalatnya dengan harapan agar ada seseorang yang memperhatikannya’.” (HR. Ibnu Makan)
Syaikh Ushoimiy rahimahullah berkata, hadits ini ada kelemahan.
Pada riwayat yang lain, diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah, Ahmad, Al-Baihaqi, dan yang lainnya, dari Mahmud bin Labib radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِيَّاكُمْ وَشِرْكَ السَّرَائِرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا شِرْكُ السَّرَائِرِ؟ قَالَ: يَقُومُ الرَّجُلُ فَيُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ جَاهِدًا لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ النَّاسِ إِلَيْهِ، فَذَلِكَ شِرْكُ السَّرَائِرِ
“Berhati-hatilah kalian dengan syirik rahasia”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu syirik rahasia tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Yaitu seseorang yang mengerjakan shalat, kemudian dia memperbagus shalatnya dengan bersungguh-sungguh agar orang lain melihatnya, maka itulah syirik yang rahasia (tersembunyi)’.”
HR. Ibnu Khuzaimah no. 937 dalam Shahihnya, dan HR. Al-Baihaqi no. 2872 dalam Syu’abul Iman
Dalam hadits ini ada peringatan keras akan bahaya riya' karena Nabi ﷺ lebih memberikan indikasi lebih bahaya riya' dari pada fitnah Dajjal.
بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Bab-36: Riya' - Pertemuan 3
🗓 Hari : Selasa, 9 Rabi'ul Awal 1447 / 2 September 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
📖 Daftar Isi:
٣٦. ما جاء في الرياء
Bab 36-3 Tentang Hal-hal yang Berkaitan dengan Riya
Telah berlalu pembahasan Bab 36 pertemuan sebelumnya:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa’. Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi : 110)
Selengkapnya: Kitab Tauhid Bab 36-3 | Riya': Dalil-dalil Al-Quran dan Hadits
بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Bab-36: Riya' - Pertemuan 2
🗓 Hari : Selasa, 3 Rabi'ul Awal 1447 / 26 Agustus 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
٣٦. ما جاء في الرياء
Bab 36-2 Tentang Hal-hal yang Berkaitan dengan Riya
Telah berlalu pembahasan Bab 36 pertemuan sebelumnya:
Berkaitan hukum orang yang bertaubat dari riya’, maka yang menjadi pertanyaannya adalah apakah pahala amalnya bisa kembali? Para ulama khilaf akan hal ini.
أَيْ رَسُولَ اللهِ، أَرَأَيْتَ أُمُورًا كُنْتُ أَتَحَنَّثُ بِهَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ، مِنْ صَدَقَةٍ، أَوْ عَتَاقَةٍ، أَوْ صِلَةِ رَحِمٍ، أَفِيهَا أَجْرٌ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَسْلَمْتَ عَلَى مَا أَسْلَفْتَ مِنْ خَيْرٍ
“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang beberapa perkara, berupa sedekah, atau pembebasan budak, atau silaturahmi, yang pernah aku lakukan zaman jahiliah dahulu? Apakah aku mendapatkan pahala padanya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kamu masuk Islam dengan kebaikan yang kamu lakukan di masa dahulu’.”([HR. Muslim no. 123])
Kalau Hakim bin Hizam saja masih mendapatkan kembali amal kebaikannya setelah masuk Islam (bertaubat) meskipun dilakukan dalam keadaan berbuat syirik besar, maka tentu riya’ yang merupakan syirik kecil bisa saja mendapatkan kembali pahalanya jika dia bertaubat.