Menu Al-Qur'an

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).
Baca Al-Qur'an Digital Mushaf Kuno Tafsir Al-Qur'an Tajwid Murotal Juz 30 Download

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Allah berfirman: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".(At-Taubah:71)

 

Keterangan dan kandungan ayat:

 

Ayat ini mengandung beberapa sifat orang-orang mukmin baik pria maupun wanita, yaitu;

  1.  Bahwa mereka satu sama lain menjadi penolong dalam menegakkan agama, kasih sayang, memberikan loyalitas dan dukungan dan dalam meraih kemenangan.
  2. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, yaitu setiap kebaikan baik itu menyangkut masalah aqidah, amal saleh atau akhlak yang mulia. Dan mereka adalah orang yang pertama melaksanakan suruhan tersebut.
  3. Mencegah kemungkaran, yaitu setiap yang bertentangan dengan yang makruf, berupa akidah yang batil, perbuatan-perbuatan buruk dan akhlak yang tidak terpuji.
  4. Melakukan salat dengan khusyuk, sesuai dengan syarat-syarat, rukun-rukun, dan sunah-sunah serta etikanya.
  5. Mengeluarkan zakat harta dengan berbagai jenisnya, dengan senang hati.
  6. Komitmen taat kepada Allah dan rasul-Nya.

Lalu ayat di atas menjelaskan bahwa mereka itu dikaruniai rahmat oleh Allah, yaitu mereka dimasukkan dalam rahmat-Nya disertai dengan limpahan karuniaNya.

Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana, Dia Kuat dan Perkasa. Dalam satu waktu Dia Maha Bijaksana yang meletakkan sesuatu pada posisinya.

Lihat: Ibnu Sa'di, halaman 303 (cetakan Luwaihiq)

7_199

Allah berfirman: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh".(Al A'raf:199)

Keterangan dan kandungan ayat:

Ayat ini menghimpun tentang akhlak yang baik terhadap manusia. dengan menjelaskan kiat-kiat dalam bergaul dengan mereka yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Toleransi, yaitu menyuruh mereka agar berakhlak mulia serta melakukan amalan-amalan yang mereka sanggupi dan mereka anggap mudah sesuai dengan kondisi dan kapasitas masing-masing, dan tidak membebani mereka dengan amalan-amalan yang tidak mereka sanggupi dan tidak sesuai dengan kondisi dan kapasitas mereka. Menghargai setiap ucapan dan perbuatan baik mereka bahkan yang lebih kecil (remeh) dari itu. Mentolerir kekurangan mereka dan berusaha menutupinya, tidak meremehkan yang kecil (muda), yang kurang akalnya dan yang fakir. Akan tetapi menyikapi semuanya dengan lemah lembut, dan sesuai dengan keadaan serta membuat lapang dada mereka.
  2. Menyeru kepada yang ma'ruf, yaitu berupa semua ucapan dan perbuatan yang baik serta akhlak yang mulia baik terhadap kerabat dekat ataupun jauh atau orang lain (yang tidak memiliki hubungan kekerabatan). Tebarkanlah kebaikan kepada manusia baik dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat, menganjurkan kebaikan, menyambung silaturahmi, mendamaikan perselisihan, nasihat yang bermanfaat, pendapat yang benar, tolong menolong dalam kebaikan dan takwa, menegur kejahatan dan membimbing untuk mendapatkan maslahat baik agama ataupun akhirat.
  3. Berpaling dari orang bodoh, dan tidak membalas suatu kebodohan dengan kebodohan pula.

Maka barang siapa disakiti, baik dengan ucapan maupun perbuatan, hendaknya jangan membalasnya dengan kejahatan yang sepadan. Janganlah kamu menahan kebaikan terhadap orang telah menahan kebaikan untukmu. Sambunglah hubungan silaturahmi dengan orang yang memutuskanmu, dan hendaknya berbuat adil terhadap yang berbuat lalim terhadapmu.

Lihat: Tafsir Sa'di, halaman: 276. (cetakan Luwaihiq)