بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Tematik
Bersama Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Ahad, 27 Dzulqa’dah 1446 / 25 Mei 2025
Tempat: Masjid Al Mubarok - Jl.Bangau I, Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Buah Beriman kepada Hari Akhir
Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepada kita terutama nikmat yang tidak terlihat, seperti nikmat iman, hidayah dan lainya.
Di antara sekian banyak nikmat Allah yang tak terhitung, ada dua nikmat yang paling agung. Inilah yang dahulu pernah dikatakan oleh seorang imam dari generasi tabi’in yaitu Abu al-‘Aliyah rahimahullah:
فَقَدْ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيَّ بِنِعْمَتَيْنِ، لاَ أَدْرِي أَيُّهُمَا أَفَضْلُ: أَنْ هَدَانِي لِلإِسْلاَمِ، وَلَمْ يَجْعَلْنِي حَرُوْرِيّاً
“Sungguh Allah telah memberiku dua nikmat, aku tak tahu mana dari keduanya yang lebih utama; Allah memberi hidayah kepadaku untuk memeluk Islam dan tidak menjadikanku Haruri.” (Siyar A’lam an-Nubala’: 7/236).
Haruri adalah nama lain dari kelompok yang menyimpang, menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan menjadi salah satu fitnah terbesar di zaman itu yaitu kaum Khawarij. Sehingga dua nikmat yang dimaksud oleh beliau itu adalah nikmat Islam dan nikmat berada diatas sunnah (ajarannya) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diceritakan oleh Imam Abul Qasim Hibatallah al-Lalaka'i bercerita, saat thawaf ada dua orang Khawarij, yang satu berkata dari sekian banyak orang yang thawaf, hanya kita yang masuk surga, kemudian Yang satu berkata, surga yang luasnya seluas langit dan bumi hanya kita, sementara yang lain masuk neraka? Wallahi, aku bertaubat dari penyimpangan pemikiran ini.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Tafsir Juz 'Amma
Karya: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah
Bersama: Ustadz Rosyad Nur Ilyas, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Jum'at, 25 Dzulqa’dah 1446 / 23 Mei 2025
Tempat: Masjid Umar bin Khathab - Singopuran Kartosuro
Tafsir Surat An-Naba ayat 1-9
Tafsir Basmalah: Telah disebutkan sebelumnya.
١. عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
Maksudnya: Tentang apa yang ditanya-tanyakan oleh orang-orang yang mendustakan al-Quran dan berita lainnya.
Kemudian Allah ‘Azza Wa Jalla menjawab pertanyaan ini, dengan firman-Nya:
٢. عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلْعَظِيمِ. ٣. ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ
Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentang ini.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Majelis Ilmu - Masjid At-Taqwa
🎙 Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓 Rawamangun, 24 Dzulqa’dah 1446 / 22 Mei 2025
Mengembara ke Alam Akhirat
Alam akhirat dimulai dari tiupan pertama sangkakala yang mematikan seluruh makhluk hidup kecuali yang Allâh kehendaki. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).
Makhluk langit maksudnya malaikat dan bumi adalah manusia, jin dan makhluk lainnya.
Dalam ayat lain Surat An-Naml Ayat 87:
وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
Halaman 2 dari 193