Cara Setan Menggoda Manusia: Menghiasi Kemaksiatan

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 06 May 2025
Dibaca: 2264
  • tazkiyatun nufus
  • Cara Setan Menggoda Manusia


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian 'Adawatusy Syaithan Lil Insan Kama Ja'at Fil Qur'an
Karya: Dr. Abdul Aziz bin Shalih Al-Ubaid
🎙️ Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
📌 Masjid An-Naafi Dago Pakar Bandung
🗓️ Bandung, 8 Dzulqa’dah 1446 / 6 Mei 2025


Cara Syaithan Menggoda Manusia: Menghiasi Kemaksiatan

Telah berlalu pembahasan cara syaithan menggoda manusia yaitu:

  1. Was-was (Bisikan Jahat).
  2. Lupa.
  3. Janji Palsu dan Angan-angan.
  4. Memberikan ancaman dan menakut-nakuti.

Cara kelima: Menghiasi Kemaksiatan.

Di antara trik syaithan dalam menyesatkan manusia adalah menghiasi perbuatan maksiat dan menjadikannya indah di hati mereka. Karena itu Anda akan mendapatinya menjadikan perbuatan syirik itu indah bagi pelakunya, termasuk pengagungan orang-orang shalih serta perbuatan bid'ah itu indah bagi pelakunya dan menganggapnya sebagai bukti ketaatan kepada Allah.

Syaithan menjadikan baik perbuatan maksiat di mata pelakunya, menghiasi indah perbuatan haram mereka, mendorong manusia untuk melakukannya dan menjadikan mereka merasa nikmat dengan tindakannya tersebut. Cara inilah yang ditempuh syaitan terhadap semua manusia. Allah berfirman:

قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

Selengkapnya: Cara Setan Menggoda Manusia: Menghiasi Kemaksiatan

Peran Pengusaha Kaya dalam Dakwah

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 04 May 2025
Dibaca: 1907

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Spesial Bisnis Islam
Pemateri:  Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 6 Dzulqa’dah 1446 / 4 Mei 2025
Tempat: Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung.
 

Peran Pengusaha Kaya dalam Dakwah

Alhamdulillah atas nikmat yang Allah ﷻ berikan kepada kita setelah melaksanakan shalat maghrib dilanjutkan dengan menuntut ilmu. Tidaklah lahir keimanan kecuali dari ilmu dan tidaklah seluruh amal kebaikan dimulai dari ilmu.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan, "Ilmu itu tidak dapat ditandingi oleh amal apa pun bagi orang yang benar niatnya.” Ada yang bertanya, “Bagaimana niat yang benar itu?” Beliau menjawab, "Seorang meniatkan untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.”

Kebodohan adalah penyakit dan Sesungguhnya obat bagi kebodohan adalah bertanya. “Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui (hukumnya), sesungguhnya tiada lain obat penyakit bodoh adalah bertanya.” [HR. Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu dan Syaikh al-Albani rahimahullah menshahihkan sanadnya dalam Shahih Abu Dawud 336].

Termasuk ilmu adalah dasar dalam pengelolaan harta ada di tangan kita. Banyaknya harta tanpa ilmu, akan mendatangkan musibah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمُكْثِرِينَ هُمُ الْمُقِلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، إِلاَّ مَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ خَيْرًا ، فَنَفَحَ فِيهِ يَمِينَهُ وَشِمَالَهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ وَوَرَاءَهُ ، وَعَمِلَ فِيهِ خَيْرًا

Sesungguhnya orang-orang yang memperbanyak (harta) adalah orang-orang yang menyedikitkan (kebaikannya) pada hari Kiamat, kecuali orang yang diberi harta oleh Allâh, lalu dia memberi kepada orang yang di sebelah kanannya, kirinya, depannya, dan belakangnya; dan dia berbuat kebaikan pada hartanya [HR. al-Bukhâri, no. 6443; Muslim, no. 94].

Harta dalam islam disebut Al-khoir, karena bisa melahirkan kebaikan di tangan orang yang baik. Dan ilmu memberitahukan, bahwa harta semakin banyak di dunia, maka kebaikan di akhirat sedikit, karena harta merenggut waktu, pikiran dan tenaga. Agar, harta minimal tetap atau bertambah, hingga semuanya mengakibatkan lalai dari mengingat Allah ﷻ. Hingga sedikitlah amalnya dan bertambah beban hisabnya di akhirat.

al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Yang dimaksudkan dengan ‘memperbanyak’ adalah dengan harta, dan ‘menyedikitkan’ adalah dengan pahala akhirat. Ini (terjadi) pada diri orang yang memperbanyak harta, akan tetapi dia tidak memenuhi sifat dengan yang ditunjukkan oleh pengecualian setelahnya, yaitu berinfaq”. [Fathul Bari 18/261].

Allah ta'aala berfirman dalam Surat Al-Qari’ah Ayat 6-9:

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُ.ۥ فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ. وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ. فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ

Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

Akan tetapi, jika harta dikelola oleh orang yang berilmu, maka ia akan banyak mendatangkan kebaikan.

Selengkapnya: Peran Pengusaha Kaya dalam Dakwah

Keberkahan Muamalah Bisnis para Sahabat

Informasi Artikel ini:
Penulis: admin-alquransunnah
Dipublikasikan: 04 May 2025
Dibaca: 1146

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Spesial Bisnis Islam
Pemateri: Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, M.A. 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan: 6 Dzulqa’dah 1446 / 4 Mei 2025
Tempat: Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung.



Keberkahan Muamalat Sahabat Nabi ﷺ

Mengawali kajian, Ustadz mengingatkan jama'ah untuk menempatkan diri sebagai tamu-tamu Allah ﷻ, karena kita di rumah Allah ﷻ maka hanya Allah ﷻ yang pantas dibesarkan di rumahNya. Tidak disibukkan dengan urusan dunia apalagi hal-hal yang mengundang murka pemilik rumah.

Berbicara mengenai bisnis sahabat Nabi ﷺ, tentu kita tidak bisa mengambil karakter masing-masing sahabat. Tatkala haji wada' dimana para sahabat lebih dari seratus ribu, maka kita hanya membatasi beberapa sahabat utama yaitu Khulafaur Rasyidin, sepuluh orang yang dijamin masuk surga seperti Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, Sa'id bin Zaid, dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Dan Sebagian besar sahabat adalah pebisnis.

Hal yang paling penting, tentu keberkahan bisnis Rasulullah. Baik dengan sahabat, kaum Yahudi maupun kafir Quraisy. Said bin Abi Said dikenal sebagai salah satu teman bisnis terbaik Nabi ﷺ. Nama Said bin Abi Said lebih dikenal sebagai Said bin Zaid, seorang sahabat Nabi yang terkenal dengan keimanan dan doa-doanya yang mustajab.

Tatkala datang Nabi ﷺ memujinya: Engkau adalah teman bisnis terbaik, engkau tidak pernah melakukan basa-basi dalam berbisnis.

Selengkapnya: Keberkahan Muamalah Bisnis para Sahabat

  • Agar Selamat di Alam Kubur
  • Wasiat Sughro Ibnu Taimiyyah #3: Iringi perbuatan buruk dengan Perbuatan Baik
  • Jihad Fi Sabilillah : Syarat dan Kaidahnya
  • Cara Setan Menggoda Manusia: Membisikkan Janji Palsu dan Angan-angan
  • Agungnya Shalat #1
  • Hadits Arba'in ke-3: Penjelasan tentang Rukun Islam
  • Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah #2: Wasiat Taqwa
  • Wasiat Sughro Ibnu Taimiyah #1: Pembuka dan Pertanyaan Abul Qōsim Al-Maghribī

Halaman 94 dari 279

  • 89
  • 90
  • 91
  • 92
  • 93
  • 94
  • 95
  • 96
  • 97
  • 98