ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Mukadimah Pembahasan Syarah Kitabul Jami' - Dr. Firanda Andirja Hafidzahullah
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi ﷺ Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Sunnah, hingga saat ini kita masih termasuk golongan yang mengikuti kebenaran.
Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الحَقِّ، حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Selalu akan ada kelompok dari umatku akan membela kebenaran hingga datang hari kiamat.” (HR. Muslim no. 1921).
Satu hal yang menjadi catatan penting di awal kajian adalah, ketakwaan bukan hanya mengikuti hak-hak Allah ﷻ saja, seperti haji, sedekah, shalat, membaca Al-Qur’an dan lainya, sementara tidak memperhatikan hubungan dengan sesama manusia, yaitu akhlak.
Maka, takwa mencakup semua yang diperintahkan Allah ﷻ seperti akhlak yang mulia dan semua yang dilarang Allah ﷻ seperti akhlak yang buruk.
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
Facebook Live: Masjid Umar bin Khaththab
Tokoh-tokoh Thaghut
والطواغيت كثيرة، ورؤوسهم خمسة: 1. إبليس لعنه الله. 2. ومن عبد وهو راضٍ. 3. ومن دعا الناس إلى عبادة نفسه. 4. ومن ادعى شيئاً من علم الغيب. 5. ومن حكم بغير ما أنزل الله".
Thaghut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima:
1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah ﷻ. (Penjelasannya telah berlalu).
Iblis adalah setan yang 'terajam' dan terlaknat, yang terhadapnya Alloh berfirman:
"Sesunguhnya laknat-Ku tetap atasmu hinga Hari Pembalasan" (Shaad: 78)
Dahulunya, iblis itu bersahabat dengan para malalkat dan melakukan perbuatan yang dilakukan oleh para malaikat. Namun ketika iblis mendapat perintah untuk sujud kepada Adam 'alahissalam, tampaklah bahwa pada dirinya terdapat sifat busuk, enggan (durhaka), dan takabur.
Karena ternyata ia enggan (untuk sujud) dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir, akhirnya ia terusir dari rahmat Allah Ta'ala, Allah berfirman,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ
'Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat (yang di situ terdapat pula iblis), 'Sujudlah kalian kepada Adam!' Maka bersujudlah mereka, kecuali iblis. Ia enggan dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang kafir'”(Al-Baqarah: 34)
2. Orang yang disembah, sedang ia sendiri rela.
Yaitu orang yang diibadahi (disembah) selain Alloh, sedangkan ia rela untuk disembah selain Allah. Ia termasuk salah satu dari dedengkot thaghut -wal 'iyadzu billah- entah ia disembah semasa hidupnya ataupun sepeninggalnya jika ia mati dalam keadaan rela akan hal itu.
 
        ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃Materi : Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
- Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala [Alumnus LIPIA Jakarta & Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari]
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā - Blimbing 01/04, Blimbing Gatak Sukoharjo
Pertemuan 1: Agama Islam telah Sempurna
Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
بسم الله الرحمن الرحيم وبه نستعين
بَابُ فَضْلِ الإِسْلَامِ
Bab: Keutamaan Islam
Imam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah dalam kitab-kitabnya: Tauhid, Ushulul Iman, Fadhlul Islam, Kaba’ir menempuh penulisan yang dilakukan oleh Ahli Hadits yaitu buku-buku tersebut menulis sebuah judul kemudian sesudahnya menulis ayat dan hadits. Yang berisi kesimpulan dari nash yang dijelaskan sesudahnya.
Ini menunjukkan bahwa beliau hanya membawakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang telah disampaikan oleh Nabi ﷺ, beliau hanya memberikan judul dari kitab beliau. Maka, tuduhan beliau yang yang mengusung madzhab kelima - Wahabisme, otomatis terbantahkan.
Kelompok (firqah) yang menyimpang sebagaimana diklaim sebagian pihak, mestinya lebih tepat kepada sekte Wahhabiyah yang sudah ada sejak abad ke-3 H di Afrika Utara, dipelopori Abdul Wahhab bin Rustum.
Sementara itu, Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dilahirkan pada 1115 H/1703 M di Jazirah Arab. Bila ditilik dari lahirnya saja sudah berbeda 10 abad.
Selengkapnya: Syarah Fadhlul Islam#1: Agama Islam telah Sempurna
Halaman 81 dari 279