بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Masjid Al-Ukhuwah
🎙 Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
🗓 Bandung, 17 Dzulhijjah 1446 / 13 Juni 2025
Agama adalah Nasihat: Nasihat kepada Allah ﷻ
Agama adalah nasihat. Nasihat adalah memberi nush kepada orang lain. Nush adalah seseorang menginginkan kebaikan bagi saudaranya, mengajak untuk melakukan kebaikan, menjelaskan dan memberikan dorongan untuk melakukan kebaikan tersebut.
Maka, nasihat adalah memberikan ~ melakukan kebaikan yang disukai dan dicintai pihak yang diberi nasihat. Sebagaimana kata Al-Khatthabi rahimahullah,
النَّصِيْحَةُ كَلِمَةٌ يُعَبَّرُ بِهَا عَنْ جُمْلَةٍ هِيَ إِرَادَةُ الخَيرِْ لِلْمَنْصُوْحِ لَهُ
“Nasihat adalah kalimat ungkapan yang bermakna mewujudkan kebaikan kepada yang ditujukan nasihat.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:219).
Begitulah hadits ketujuh dari Hadits Arbain An-Nawawiyyah.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” (diulang 3x), Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 55]
Agama adalah nasihat diulang 3 kali menunjukkan ta'kid atau penekanan yang menunjukkan pentingnya apa yang beliau sampaikan.
1. Maknanya menunaikan hak-hak Allah baik itu hak yang wajib maupun yang sunnah. Dan Allah ﷻ mencintai orang-orang yang berbuat baik sesuai dengan apa yang telah Allah ﷻ syariátkan. Jika tidak sesuai dengan apa yang telah syari'atkan maka Allah ﷻ membencinya.
2. Berdzikir kepada-Nya. Maka, setiap waktu kita gunakan untuk mengingat Allah ﷻ berdzikir sebagai bentuk nasihat kepada Allah ﷻ. Hingga para ulama berusaha mendapatkan faidah ilmu meski di kamar mandi.
Majduddin Ibn Taimiyyah (Kakek Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah) jika akan masuk kamar mandi berkata kepada orang yang ada di sekitarnya: Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku bisa mendengarnya di kamar mandi.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 191:
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Yang perlu dipahami bahwa dzikir itu tidak cukup di lisan. Dzikir haruslah dengan lisan, dengan hati dan anggota badan.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata, “Jika disebut dzikir pada Allah, maka mencakup dzikir dengan memiliki akidah yang benar pada Allah, dzikir dengan pikiran, dzikir dengan amalan hati, dzikir dengan amalan badan, atau dzikri dengan memuji Allah, atau dzikir juga bisa dengan mempelajari dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan semacam itu. Semua termasuk dzikir pada Allah Ta’ala.” (Ar-Riyadh An-Nadhroh, hal. 245)
3. Termasuk bentuk nasihat kepada Allah ﷻ adalah marah jika hak-hak Allah ﷻ dilanggar.
Demikian yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Beliau tidak marah jika hak-hak pribadi beliau dilanggar, tetapi akan marah bila aturan Allah ﷻ dilanggar.
Di suatu waktu, Nabi melihat seorang lelaki memakai cincin emas. Melihat pelanggaran agama itu, Rasulullah marah. Dari Abdullah bin Abbas bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melihat cincin dari emas di tangan seseorang kemudian beliau mencabut dan melemparkannya. Nabi bersabda: Salah seorang dari kalian hendak meletakkan bara api dari neraka di tangannya. Kemudian ada yang berkata kepada orang itu setelah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pergi: Ambillah cincinmu dan ambillah manfaat dengannya. Orang itu berkata: Tidak, demi Allah. Aku tidak akan mengambilnya selamanya, karena sudah dilempar oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. (H.R Muslim)
Allah ﷻ cemburu melebihi kecemburuan manusia. Terlebih disaat aturannya dilanggar manusia. Ingatkah kita tentang kisah sahabat yang mulia Sa’ad bin ‘Ubadah radhiallahu ‘anhu?
lihatlah bagaimana beliau mengungkapkan kecemburuan kepada istrinya!
Beliau mengatakan:
لَوْ رَأَيْتُ رَجُلاً مَعَ امْرَأَتِي لَضَرَبْتُهُ بِالسَّيْفِ غَيْرَ مُصْفِحٍ
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukul laki-laki itu dengan pedang (yang dimaksud bagian yang tajam, pent.)…”
Mendengar penuturan Sa‘ad ini, tidaklah membuat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mencelanya. Bahkan beliau bersabda:
أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غَيْرَةِ سَعْدٍ؟ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ، وَاللهُ أَغْيَرُ مِنِّي
“Apakah kalian merasa heran dengan cemburunya Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada Sa’ad, dan Allah lebih cemburu dariku.” (Hadits shahih. HR. Bukhari, dalam “Kitab an-Nikah, bab al-Ghairah” dan Muslim, no. 1499).
4. Membela agama Allah ﷻ yang merupakan syariat Allah ﷻ.
Antara lain dengan membantah argumen orang yang menyudutkan agama Allah ﷻ, seperti ahlul kitab, Yahudi dan lainnya.
Seperti orang kafir yang menuduh umat Islam belum mendapat hidayah karena berdoa :
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Padahal maknanya:
1. Mohon diberi hidayah irsyad artinya beritahukan kami ilmu dan petunjuk tentang islam yang mendalam.
2. Mohon diberi hidayah taufik agar mengamalkan ilmu.
3. Minta agar diistiqomahkan di jalan yang lurus.
Sama halnya orang yang telah bergelar S1, tetapi dia masih terus belajar. Apakah jika dia melanjutkan S2 atau S3 berarti dia masih bodoh? Tentu tidak, karena ingin bertambah ilmunya dan lebih meningkat.
Sama halnya dengan firman-Nya dalam Surat An-Nisa Ayat 136:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
Dalam ayat ini orang-orang Beriman disuruh beriman, maknanya agar disuruh meningkatkan keimanannya dan istiqomah di atasnya.
5. Hendaklah seorang muslim menjadi penyebar Agama Allah ﷻ di antara hamba-hambaNya.
- Inilah jalan hidup para Rasul. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 36:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Thaghut adalah segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melebihi batasannya, baik itu sesuatu yang diibadahi, diikuti, atau ditaati dan dia ridha.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yusuf Ayat 108:
قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
- Sebaik-baik Ucapan adalah dakwah.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Fussilat Ayat 33:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Karena sebaik-baiknya perkataan adalah Kitabullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ...
Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam...
- Dakwah melahirkan amalan-amalan berpahala jariyah.
Sedekah Dakwah dengan ilmu artinya mengajarkan ilmu syar'i yang kita miliki kepada orang lain. Hal ini juga akan menjadi amal jariyah bagi yang mengajarkannya, karena kita akan selalu mendapatkan pahala dari ilmu yang sudah kita sampaikan kepada orang lain. Bahkan ketika kita sudah meninggal, pahala tersebut akan tetap mengalir.
Hal ini sejalan dengan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dalam hadis riwayat Imam Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh yang berdoa baginya.”
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْر
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya maupun penduduk langit dan bumi bahkan termasuk semut di sarangnya, berikut ikan (di perairan, pent) benar-benar bersholawat kepada pihak yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (H.R atTirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al-Albaniy)
Shalawat Allah ﷻ maksudnya Allah ﷻ menyanjung di hadapan malaikat dan shalawat malaikat artinya malaikat mendo'akan ampunan bagi orang-orang yang berdakwah.
- Dakwah berarti Menolong agama Allah ﷻ
Bukan berarti Allah ﷻ membutuhkan pertolongan kita, tetapi merupakan wujud cinta hamba kepada Allah ﷻ sang Khalik.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Muhammad Ayat 7:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم