 
        بسم الله الرحمن الرحيم
7- IMAN KEPADA NABI MUHAMMAD ﷺ SYARAT MASUK SORGA
Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Siapa pun yang mendengar tentang aku, dari beliau bersabda: “Siapa pun yang mendengar tentang aku, dari umat-ku, atau seorang Yahudi atau seorang Nahsroni, tetapi tidak umatku, atau seorang Yahudi atau seorang Nahsroni, tetapi tidak beriman kepadaku, dia tidak akan masuk surga”.
(HR. Ahmad , 19536. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata: “Shohih lighoirihi”.)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أنه قال:
«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ»
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi (Tuhan) yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Tidak ada seorang pun dari umat manusia, baik Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang diriku lalu ia meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, melainkan ia adalah penghuni neraka.”
(HR. Muslim, no. 40/153; Ahmad, no. 8203, 8609)
Selengkapnya: Iman dan Mentaati Nabi Muhammad ﷺ Merupakan Syarat dan Sebab Masuk Surga
 
        بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Mujmal Ushul Ahlus Sunnah wal Jamaah fil Aqidah
Karya: Syaikh Dr. Nashr bin Abdul Karim al-Aql Hafidzahullah 
Pemateri: Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 
Pertemuan: 18 Dzulhijjah 1446 / 14 Juni 2025
Tempat: Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung.
Shalat Jum'at dan Jama'ah adalah Syiar Islam yang Agung
Bab 7 - Poin 7: Jama'ah dan Imamah
Syaikh Nashr bin Abdul Karim al-Aql Hafidzahullah berkata: Shalat Jum’at dan shalat berjama’ah adalah diantara simbol syi’ar Islam terbesar. Shalat di belakang (bermakmum kepada) seorang muslim yang tidak diketahui hal ihwalnya adalah sah. Dan tidak shalat di belakangnya karena tidak mengetahui hal ihwalnya adalah bid’ah.
📃 Penjelasan:
Shalat Jum'at dan Hukum-hukumnya
Islam mewajibkan kaum muslimin untuk menghadiri shalat Jum'at. Allah ﷻ berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allâh dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. [al-Jumu’ah/62:9]
Maka, ulama mengatakan jual beli yang dilakukan setelah adzan berkumandang adalah tidak sah.
Selengkapnya: Shalat Jum'at dan Jama'ah adalah Syiar Islam yang Agung
 
        بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Masjid Al-Ukhuwah
🎙 Bersama Ustadz Abu Haidar As-Sundawy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 
🗓 Bandung, 17 Dzulhijjah 1446 / 13 Juni 2025
Agama adalah Nasihat: Nasihat kepada Allah ﷻ
Agama adalah nasihat. Nasihat adalah memberi nush kepada orang lain. Nush adalah seseorang menginginkan kebaikan bagi saudaranya, mengajak untuk melakukan kebaikan, menjelaskan dan memberikan dorongan untuk melakukan kebaikan tersebut.
Maka, nasihat adalah memberikan ~ melakukan kebaikan yang disukai dan dicintai pihak yang diberi nasihat. Sebagaimana kata Al-Khatthabi rahimahullah,
النَّصِيْحَةُ كَلِمَةٌ يُعَبَّرُ بِهَا عَنْ جُمْلَةٍ هِيَ إِرَادَةُ الخَيرِْ لِلْمَنْصُوْحِ لَهُ
“Nasihat adalah kalimat ungkapan yang bermakna mewujudkan kebaikan kepada yang ditujukan nasihat.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:219).
Begitulah hadits ketujuh dari Hadits Arbain An-Nawawiyyah.
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” (diulang 3x), Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 55]
Agama adalah nasihat diulang 3 kali menunjukkan ta'kid atau penekanan yang menunjukkan pentingnya apa yang beliau sampaikan.
Halaman 83 dari 279