 
        بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Pokok-pokok Aqidah (Ushulus Sunnah) Imam Ahmad
Pemateri: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawiy 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱
Pertemuan 12: 23 Rabi’ul Akhir 1447 / 15 Oktober 2025
Tempat: Masjid Al-Aziz - Jl. Soekarno Hatta no. 662 Bandung.
POKOK-POKOK SUNNAH MENURUT IMAM AHMAD BIN HANBAL RAHIMAHULLAH
Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #12 | Bab-10: Beriman Terhadap Syafaat Nabi ﷺ
وَالإِيمَانُ بِشَفَاعَةِ النَّبِيِّ ﷺ، وَبِقَوْمٍ يَخْرُجُونَ مِنَ النَّارِ بَعْدَمَا احْتَرَقُوا وَصَارُوا فَحْمًا، فَيُؤْمَرُ بِهِمْ إِلَى نَهْرٍ عَلَى بَابِ الجَنَّةِ كَمَا جَاءَ فِي الأَثَرِ، كَيْفَ شَاءَ اللَّهُ وَكَمَا شَاءَ، إِنَّمَا هُوَ الإِيمَانُ بِهِ وَالتَّصْدِيقُ بِهِ.
(22) Beriman terhadap syafaaat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan terhadap kaum yang dikeluarkan dari Neraka setelah terbakar hingga hangus. Lalu mereka disuruh (mandi) di sebuah sungai di samping pintu Surga, sebagaimana termaktub dalam hadits, bagaimananya dan seperti apa terserah Allah. Kita hanya wajib mengimaninya dan mempercayainya.
Selengkapnya: Ushulus Sunnah - Imam Ahmad #12 | Bab-10: Beriman Terhadap Syafaat Nabi ﷺ
 
        ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Kajian Mukhtashar fii Khuluqil Muslim#9 | Oleh: Sulthan Bin Abdullah Al-‘Umary Hafidzahullah
Download Kitab: s-alamri.com
🎙| Bersama: Al Ustadz Abu Adib Hafidzahullah
🗓 | Hari/Tanggal: Rabu, 23 Rabi’ul Akhir 1447 / 15 Oktober 2025
🕰 | Waktu: ba'da maghrib - isya
🕌 | Tempat: Jajar Islamic Center Surakarta
#2 Akhlak Seorang Muslim terhadap Para Ulama
Daftar Isi:
خُلُق المُسْلمِ مع العلماء
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu.
Kemudian, telah berlalu pembahasan mengenai 4 poin akhlak seorang muslim kepada ulama ( https://shorturl.at/q70UP ):
١. محبتُهُم فِي اللهِ لأنَّهم ورثةُ الأنبياءِ كما صحَّ فِي الحَدِیث.
٢. اعتقادُ فَضْلِهِم ورفعتهِم عند الله تعالی.
٣. الاحترامُ والتقديرُ للعالِمِ في حُضُورهِ وغيابه.
٤. الحرص على تلقي العلم عنهم
1. Mencintai mereka karena Allah, karena mereka adalah pewaris para nabi, sebagaimana yang disahihkan dalam hadits.
2. Mengimani keutamaan dan kedudukan mereka yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.
3. Menghormati dan menghargai ulama, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.
4. Bersemangat untuk belajar dari mereka.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan, bahwa para ulama terbagi menjadi 3 kelompok:
1. Ulama Daulah (Sulthan), yaitu ulama yang memperhatikan apa yang diinginkan oleh negara (penguasa), lalu dia berfatwa sesuai yang diinginkan oleh penguasa meskipun di dalamnya dia harus menyelewengkan tafsir Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
2. Ulama Umat adalah ulama yang memperhatikan selera umat, ketika dia melihat manusia berada di atas satu keadaan, maka dia berfatwa sesuai yang mereka inginkan, kemudian dia berusaha untuk menyelewengkan tafsir Al-Qur'an dan As-Sunnah agar sejalan dengan hawa nafsu manusia. kita memohon kepada Allah agar Dia menjadikan kita termasuk ulama millah mengamalkan agama ini.
3. Ulama Millah adalah ulama yang menyebarkan ajaran Islam, berfatwa tentang agama Islam di atas ilmu, dan tidak peduli apakah yang ditunjukkan syariat sejalan dengan hawa nafsu manusia atau tidak.
- (Syarh Riyadh Ash Shalihin 4/307-308)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، إِنَّ اْلأَنْبِياَءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْناَرًا وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (Hadits ini diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi di dalam Sunan beliau no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169), Ad-Darimi di dalam Sunan-nya (1/98), Abu Dawud no. 3641, Ibnu Majah di dalam Muqaddimahnya dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban).
Selengkapnya: Mukhtashar fii Khuluqil Muslim#10: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Para Ulama
 
        بسم الله الرحمن الرحيم
🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Kitab Tauhid Bab 38 | Menaati Ulama dan Umara Dalam Pengharaman Yang Halal dan Penghalalan Yang Haram - Pertemuan 2
🗓 Hari : Selasa, 22 Rabi’ul Akhir 1447 / 14 Oktober 2025
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya' 
🕌 Tempat: Masjid Jajar Surakarta
📖 Daftar Isi:
٣٨ - باب من أطاع العلماء والأمراء في تحريم ما أحل الله أو تحليل ما حرم الله فقد اتخذهم أربابا من دون الله
Bab 38-2: Barangsiapa yang Menaati Ulama dan Umara' dalam Mengharamkan yang Allah Halalkan atau Menghalalkan yang Allah Haramkan, maka Dia Telah Menjadikan Mereka Tuhan-tuhan Selain Allah
Telah berlalu pembahasan mengenai bentuk-bentuk ketaatan baik yang disyariatkan maupun diharamkan. Demikian juga 2 dari 3 dalil yang dibawakan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah. Lihat link berikut : https://shorturl.at/FWv5M
📖 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan:
Diriwayatkan dari ‘Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ membaca firman Allah :
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ
“Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib- rahib mereka sebagai tuhan tuhan selain Allah.” (QS. Al At Taubah: 31).
Maka saya berkata kepada beliau: “Sungguh kami tidaklah menyembah mereka”, beliau bersabda:
أَلَيْسَ يُحَرِّمُوْنَ مَا أَحَلَّ اللهُ فَتُحَرِّمُوْنَهُ، وَيُحِلُّوْنَ مَا حَرَّمَ اللهُ فَتُحِلُّوْنَهُ ؟ فَقُلْتُ: بَلَى، قَالَ: فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ
“Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah, lalu kalian pun mengharamkanya; dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya? Aku menjawab: ya, maka beliau bersabda: “itulah bentuk penyembahan kepada mereka.” - (HR. Imam Ahmad dan At Tirmidzi menyatakan hasan).
Halaman 11 dari 279