Bismillah
๐โMateri : KUMPULAN HADIST AKHLAK (Syarah Kitab Ahadits Akhlak, Karya Syaikh Abdurrozzaq Bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr)
๐โPemateri : Ustadz Ja'far Ad Demaky,S.Ag ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู (Pengajar Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo )
๐| Hari: Senin,13 Oktober 2025/ 11 Rabiโul Awal 1447
๐โTempat : Masjid Al Kautsar Puri Gading - Jl. Puri Gading Raya Perum Puri Gading, Dusun I, Grogol, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
ุฃุญุงุฏูุซ ุงูุฃุฎูุงู - ุตูููุฉู ุงูุฃูุฑูุญูุงู ู - Ahaditsul Akhlak - Bab 5: Silaturahim
Sesungguhnya Islam adalah agama kesetiaan dan ketulusan, cinta dan persaudaraan, kebaikan, silaturahim, serta berbuat ihsan. Allah taโaala berfirman:
ููุฃูุญูุณูููููุงู ุฅูููู ุงููููู ููุญูุจูู ุงููู ูุญูุณูููููู๏ดพ [ุงูุจูุฑุฉ: ูกูฉูฅ].
Dan berbuatlah ihsan, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan [Al-Baqarah: 195].
Silaturahim (ุตูุฉ ุงูุฑุญู ) terdiri dari dua kata: shilah (ุตูุฉ) dan ar rahim (ุงูุฑุญู ). Shilah artinya menyambung. Sedangkan ar rahim yang dimaksud di sini adalah rahim wanita, yang merupakan konotasi untuk menyebutkan karib-kerabat. Ar Raghib Al Asfahani mengatakan:
ุงูุฑุญู ุฑุญู ุงูู ุฑุฃุฉ ุฃู ุจูุช ู ูุจุช ููุฏูุง ููุนุงุคู ูู ูู ุงุณุชุนูุฑ ุงูุฑุญู ูููุฑุงุจุฉ ูููููู ุฎุงุฑุฌูู ู ู ุฑุญู ูุงุญุฏุฉ
โar rahim yang dimaksud adalah rahim wanita, yaitu tempat dimana janin berkembang dan terlindungi (dalam perut wanita). Dan istilah ar rahim digunakan untuk menyebutkan karib-kerabat, karena mereka berasal dari satu rahimโ (dinukil dari Ruhul Maโani, 9/142).
Dengan demikian yang dimaksud dengan silaturahim adalah menyambung hubungan dengan para karib-kerabat. Perbuatan baik dan menyambung hubungan terhadap orang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dan nasab tidaklah termasuk silaturahim tetapi diistilahkan Ziyarah.
Silaturahim terbaik yang paling dekat nasabnya, setelah orang tua adalah saudara sepersusuan. Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam, beliau memerintahkan umatnya untuk menyambung silaturahim, dalam sabda beliau:
ู ู ูุงู ูุคู ู ุจุงููู ูุงูููู ุงูุขุฎุฑ ููููุฑู ุถูููุ ูู ู ูุงู ูุคู ู ุจุงููู ูุงูููู ุงูุขุฎุฑ ูููุตู ุฑุญู ูุ ูู ู ูุงู ูุคู ู ุจุงููู ูุงูููู ุงูุขุฎุฑ ููููู ุฎูุฑุงู ุฃู ููุตู ุช
โBarangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diamโ (HR. Bukhari).
Dan ia juga merupakan salah satu sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam bersabda:
ุฃููุง ุงููุงุณุ ุฃูุดูุง ุงูุณูุงู ุ ูุฃุทุนู ูุง ุงูุทุนุงู ุ ูุตููุง ุงูุฃุฑุญุงู ุ ูุตููููุง ุจุงูููู ูุงููุงุณ ููุงู , ุชุฏุฎููุง ุงูุฌูุฉ ุจุณูุงู
โWahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamatโ (HR. Ibnu Majah, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
Dan sesungguhnya sebagian dari kebaikan yang dianjurkan oleh Islam dan digalakkan oleh syariat adalah menyambung silaturahim, yang termasuk di antara akhlak mulia dan terhormat, sopan santun yang baik dan indah. Allah Yang Maha Agung meninggikan derajat silaturahim dan mengangkat nilainya, sehingga diperintahkan mengaitkan wasiat dengan ketakwaannya. Allah Ta'ala berfirman:
๏ดฟููุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุงุชูููููุงู ุฑูุจููููู ู ุงููููุฐูู ุฎูููููููู ู ููู ูููููุณูู ููุญูุฏูุฉู ููุฎููููู ู ูููููุง ุฒูููุฌูููุง ููุจูุซูู ู ูููููู ูุง ุฑูุฌูุงููุง ููุซููุฑูุง ูููุณูุงุกู ููุงูุชูููููุงู ุงููููููู ุงููููุฐูู ููุณูุขุกู ููููู ุจูููุ ููุงููุฃูุฑูุญูุงู ูู ุฅูููู ุงูููููู ููุงูู ุนูููููููู ู ุฑูููููุจูุง๏ดพ [ุงูููุณุงุก: ูก]ุ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari jiwa yang satu, dan menciptakan dari padanya pasangannya, serta menyebarkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian. [QS. An-Nisa ayat 1]
Maksudnya: bertakwalah terhadap hubungan silaturahim agar kalian tidak memutuskannya, tetapi berbuat baiklah kepadanya, sambunglah silaturahim dan berbuat baiklah kepada mereka.
Bahkan terdapat ancaman serius bagi orang yang memutus silaturahim, beliau bersabda:
ูุง ูุฏุฎูู ุงูุฌูุฉู ูุงุทุนู ุฑุญู ู
โTidak masuk surga orang yang memutus silaturahimโ (HR. Bukhari โ Muslim).
Hadits#1 Abu Hurairah: Siapa yang Menyambung Silaturahim Maka Allah akan Menyambungnya dan Sebaliknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
ุฅูููู ุงููููู ุฎููููู ุงููุฎูููููุ ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ููุฑูุบู ู ููู ุฎููููููู ููุงู ูุชู ุงูุฑููุญูู ู ููููุงููุชู: ููุฐูุง ู ูููุงู ู ุงููุนูุงุฆูุฐู ุจููู ู ููู ุงููููุทูููุนูุฉูุ ููุงูู ููุนูู ูุ ุฃูู ููุง ุชูุฑูุถููููู ุฃููู ุฃูุตููู ู ููู ููุตููููู ููุฃูููุทูุนู ู ููู ููุทูุนููู ุ ููุงููุชู: ุจูููู ููุงุฑูุจูู. ููุงูู: ููุฐูุงูู ูููู โ. ุซูู ูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ู ูู: ((ุงููุฑูุคููุง ุฅููู ุดูุฆูุชูู ู: ๏ดฟูููููู ุนูุณูููุชูู ู ุฅูู ุชููููููููุชูู ู ุฃูู ุชูููุณูุฏููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููุชูููุทููุนููุงู ุฃูุฑูุญูุงู ูููู ู (.) ุฃูููููููููู ุงููููุฐูููู ููุนูููููู ู ุงููููู ููุฃูุตูู ููููู ู ููุฃูุนูู ูู ุฃูุจูุตูุฑูููู ู๏ดพ [ู ุญู ููุฏ: ูขูข-ูขูฃ]))ุ ู ุชูููู ุนููู.(ุฃุฎุฑุฌู ุงูุจุฎุงุฑููู (ูฅูฉูจูง)ุ ูู ุณูู (ูขูฅูฅูค).
โSesungguhnya Allah menciptakan makhluk. Setelah selesai menciptakan, rahim berdiri dan berkata, โInilah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan hubungan.โ Allah menjawab, โBenar. Ridhakah kamu jika Aku menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan orang yang memutuskanmu.โ Ia menjawab, โMau, wahai Tuhanku.โ Allah berfirman, โItu menjadi milikmu.โ Setelah itu Rasulullah ๏ทบ bersabda, โJika kalian mau, bacalahโฆโ Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qurโan ataukah hati mereka terkunci?โ (Muhammad: 22-24). Muttafaqun Alaihi. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5987) dan Muslim (2554).
Al-Rahim: Mereka adalah semua orang yang memiliki hubungan kekerabatan denganmu dari pihak ayah atau pihak ibu, sehingga semua orang yang memiliki hubungan denganmu dari kedua pihak tersebut termasuk dalam ahli kekerabatan.
Mereka berbeda-beda kedekatannya dengan seseorang tergantung pada kedekatan mereka dengan ibunya dan ayahnya. Hubungan mereka ditunjukkan dengan salam, komunikasi, kunjungan, berbuat baik kepada mereka, dan bentuk-bentuk kebaikan dan silaturahim lainnya. Firman-Nya:
ุฅูููู ุงูููู ุฎููููู ุงููุฎููููู ุญูุชููู ุฅูุฐูุง ููุฑูุบู ู ูููููู ู
((Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk sampai ketika Dia selesai dari mereka)), maksudnya: dari segi penciptaan mereka dan dari keseluruhan mereka termasuk rahim.
Kemudian:
ููุงู ูุชู ุงูุฑููุญูู ู ููููุงููุชู: ููุฐูุง ู ูููุงู ู ุงููุนูุงุฆูุฐู ู ููู ุงููููุทููุนูุฉู
((Berdirilah al-Rahim dan berkata: " Inilah tempat orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan hubungan ")), maksudnya: berdirinya saya ini adalah kedudukan "orang yang mencari perlindungan dari perpisahan", yaitu yang berlindung kepada-Mu, ya Allah, dari perpisahan, artinya saya berdiri sambil memohon perlindungan kepada-Mu agar tidak terputus. Karena Allah yang Maha Tinggi memerintahkan agar orang tersebut disambungkan, maka saya meminta perlindungan kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi agar tidak terputus.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
ุฃูู ูุง ุชูุฑูุถููููู ุฃููู ุฃูุตููู ู ููู ููุตููููู ููุฃูููุทูุนู ู ููู ููุทูุนูููุ
((Apakah kamu tidak senang jika Aku menyambungkan orang yang menyambungkanmu dan memutuskan orang yang memutusmu?)), ini merupakan bukti bagi prinsip syariah: [balasan dari jenis perbuatan], baik dalam berbuat kebaikan maupun berbuat kejahatan. Allah Taโala berfirman mengenai kebaikan:
ูููู ุฌูุฒูุขุกูุงูููุฅูุญูุณููู ุฅููุง ุงููุฅุญูุณููู
Apakah balasan kebaikan selain kebaikan? [Ar-Rahman: 60].
Dan Dia berkata tentang berbuat buruk:
ุซูู ูู ููุงูู ุนูููุจูุฉู ุงููููุฐูููู ุฃูุณูุฆููุงู ุงูุดููููุงูู
Kemudian menjadi akibat bagi orang-orang yang berbuat jahat adalah kehancuran [Ar-Rum: 10].
Maka orang yang menyambung hubungan akan disambungkan oleh Allah, dan orang yang memutus akan diputus oleh Allah, sesuai pembalasan yang setimpal.
Barangsiapa disambungkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, dan barangsiapa diputus oleh Allah, maka ia mengalami kerugian yang jelas dan terhalang dari kebaikan.
Maka Rahim (rahmat) berkata: ((Ya)) maksudnya: Aku ridha dengan itu. Maka Ta'ala berfirman: ((Itu untukmu)) maksudnya: Dia memberikannya kepadanya; siapa yang menyambungnya akan disambung, dan siapa yang memutuskannya akan diputus. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya:
ุงููุฑูุคููุง ุฅููู ุดูุฆูุชูู ู: ูููููู ุนูุณูููุชูู ู ุฅูู ุชููููููููุชูู ู ุฃูู ุชูููุณูุฏููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููุชูููุทููุนููุงู ุฃูุฑูุญูุงู ูููู ู (.) ุฃูููููููููู ุงููููุฐูููู ููุนูููููู ู ุงููููู ููุฃูุตูู ููููู ู ููุฃูุนูู ูู ุฃูุจูุตูุฑูููู ู
โJika kalian mau, bacalahโฆโ Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qurโan ataukah hati mereka terkunci?โ (Muhammad: 22-24).
Al-Hafiz Ibn Katsir rahimahullah berkata: "Dan ini merupakan larangan untuk melakukan kerusakan di muka bumi secara umum, dan khususnya larangan memutus tali silaturahim. Bahkan Allah Ta'ala memerintahkan untuk melakukan perbaikan di muka bumi dan menyambung tali silaturahim, yaitu berbuat ihsan kepada kerabat dalam ucapan, perbuatan, dan memberikan harta. Dan hadis-hadis shahih dan hasan telah diriwayatkan mengenai hal ini dari Rasulullah melalui berbagai jalan dan banyak bentuk." (Tafsir Ibnu Katsir 7/293).
ููููุณู ุงููููุงุตููู ุจูุงููู
ูููุงููุฆู ุ ูููููููู ุงููููุงุตููู ุงูููุฐูู ุฅูุฐูุง ููุทูุนูุชู ุฑูุญูู
ููู ููุตูููููุง
โSeorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahim setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.โ (HR. Bukhari no. 5991)
Hadits#2 Aisyah: Silaturahim Tergantung Arsy
Dan dari Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
((ุงูุฑููุญูู ู ู ูุนููููููุฉู ุจูุงููุนูุฑูุดูู ุชูููููู: ู ููู ููุตูููููู ููุตููููู ุงููููุ ููู ููู ููุทูุนูููู ููุทูุนููู ุงูููู)ุ ุฑูุงู ู ุณูู (ูข).
"Silaturahim tergantung pada โArsy, ia berkata: Barang siapa yang menyambungku, Allah menyambungnya, dan barang siapa yang memutusku, Allah memutuskannya.", (HR. Muslim (2555).
Dan ini mungkin merupakan sebuah kabar, atau mungkin doa, maka bisa jadi rahim memberitahukan hal ini, atau ia memohon kepada Allah tentang hal itu. Bagaimanapun, hal ini menunjukkan besar kedudukan rahim dan hubungannya, serta bahwa ia berada di bawah Arsy memanjatkan doa ini, atau memberitahukan kabar ini.
Hadits#3: โAbdurrahman bin Auf - Kedudukan Tinggi Rahim di sisi Allah
Dari โAbdurrahman bin Auf radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
(ยซููุงูู ุงูููู: ุฃูููุง ุงูุฑููุญูู ููู ูููููู ุงูุฑููุญูู ูุ ุดูููููุชู ููููุง ุงุณูู ูุง ู ููู ุงุณูู ููุ ู ููู ููุตูููููุง ููุตูููุชูููุ ููู ููู ููุทูุนูููุง ุจูุชุชูููู))ุ ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ
("Allah berfirman: Aku adalah Ar-Rahman dan dia adalah rahim. Aku memberikan padanya sebagian dari Nama-Ku. Barangsiapa yang menyambungnya, Aku akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutusnya, Aku akan memutuskannya") Riwayat Abu Dawud (1694).
Ini adalah hadits qudsi, dan makna ((battatuhu)) adalah: yaitu Aku memutuskannya. Battu adalah memutus, dan ini berlawanan dengan menyambung. Barangsiapa memutus rahimnya, Allah akan memutuskannya, sebagaimana menyambung itu berlawanan dengan memutus, dan balasan sesuai dengan perbuatan.
Dan sabdanya: ุฃูููุง ุงูุฑููุญูู ููู โAku adalah Ar-Rahmanโ; artinya: ini termasuk dari nama-Nya yang mulia yang tidak diberikan kepada selain-Nya.
Dan sabdanya: ูููููู ุงูุฑููุญูู ูุ ุดูููููุชู ููููุง ุงุณูู ูุง ู ููู ุงุณูู ูู โDan Rahim, Aku memberikan nama darinya dari Nama-Kuโ; artinya: nama Rahim diambil dari nama-Nya Ar-Rahman. Hal ini menunjukkan kedudukan tinggi Rahim di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena Ar-Rahman memiliki kasih sayang yang luas, sedangkan Rahim berarti kerabat.
Hadits-4: Keutamaan Silaturahim Dikaitkan dengan Tauhid
Dan dari Amru bin Absa As-Sulami radhiyallahu 'anhu berkata:
ููููุชู ููุฃูููุง ููู ุงููุฌูุงูููููููุฉู ุฃูุธูููู ุฃูููู ุงููููุงุณู ุนูููู ุถูููุงููุฉูุ ููุฃููููููู ู ููููุณููุง ุนูููู ุดูููุกู ููููู ู ููุนูุจูุฏูููู ุงููุฃูููุซูุงููุ ููุณูู ูุนูุชู ุจูุฑูุฌููู ุจูู ููููุฉู ููุฎูุจูุฑู ุฃูุฎูุจูุงุฑูุงุ ููููุนูุฏูุชู ุนูููู ุฑูุงุญูููุชููุ ููููุฏูู ูุชู ุนูููููููุ ููุฅูุฐูุง ุฑูุณูููู ุงูููู ู ูู ู ูุณูุชูุฎูููููุงุ ุฌูุฑูุกูุงุกู ุนููููููู ููููู ูููุ ููุชูููุทููููุชู ุญูุชููู ุฏูุฎูููุชู ุนููููููู ุจูู ููููุฉูุ ููููููุชู ูููู: ู ูุง ุฃูููุชูุ ููุงูู: ((ุฃูููุง ููุจูููู))ุ ููููููุชู: ููู ูุง ููุจูููููุ ููุงูู: ((ุฃูุฑูุณูููููู ุงูููู))ุ ููููููุชู: ููุจูุฃูููู ุดูููุกู ุฃูุฑูุณูููููุ ููุงูู: ((ุฃูุฑูุณูููููู ุจูุตูููุฉู ุงููุฃูุฑูุญูุงู ูุ ููููุณูุฑู ุงููุฃูููุซูุงููุ ููุฃููู ููููุฎููุฏู ุงูููู ููุง ููุดูุฑููู ุจููู ุดูููุกู)).
ููููุชู ูููู: ููู ููู ู ูุนููู ุนูููู ููุฐูุงุ ููุงูู: ((ุญูุฑููุ ููุนูุจูุฏู))ุ ููุงูู: ููู ูุนููู ููููู ูุฆููุฐู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุ ููุจูููุงูู ู ูู ูููู ุขู ููู ุจูููุ ููููููุชู: ุฅููููู ู ูุชููุจูุนูููุ ููุงูู: ((ุฅูููููู ููุง ุชูุณูุชูุทููุนู ุฐููููู ููููู ููู ููุฐูุงุ ุฃูููุง ุชูุฑูู ุฌูุงููู ููุญูุงูู ุงููููุงุณูุ ูููููููู ุงุฑูุฌูุนู ุฅูููู ุฃููููููู ููุฅูุฐูุง ุณูู ูุนูุชู ุจูู ููุฏู ุธูููุฑูุชู ููุฃูุชูููู ... )) ุฅูู ุขุฎุฑ ุงูุญุฏูุซุ ุฑูุงู ู ุณูู (ูก).
Ketika aku masih dalam masa Jahiliyah, aku beranggapan bahwa manusia berada dalam kesesatan, dan bahwa mereka tidak memiliki apa-apa sementara mereka menyembah berhala. Maka aku mendengar tentang seorang lelaki di Makkah yang menyampaikan berita, lalu aku duduk di atas tungganganku dan mendatanginya. Ternyata itu adalah Rasulullah, yang menyamar agar orang-orangnya berani terhadapnya. Aku bersikap hati-hati hingga masuk kepadanya di Makkah, lalu aku bertanya kepadanya: 'Siapakah engkau?' Dia menjawab: 'Aku adalah seorang Nabi.' Aku bertanya: 'Apa itu Nabi?' Dia berkata: 'Allah mengutusku.' Aku bertanya: 'Dengan apa Allah mengutusmu?' Dia menjawab: 'Allah mengutusku untuk menjaga silaturahim, memusnahkan berhala-berhala, dan menegakkan agar Allah disembah tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun.'
Saya berkata kepadanya: "Siapa yang menyertaimu dalam hal ini?" Dia berkata: "Seorang merdeka dan seorang budak." Dia berkata: "Dan pada hari itu bersamanya Abu Bakar dan Bilal dari orang-orang yang beriman kepadanya." Maka saya berkata: "Sesungguhnya saya mengikutimu." Dia berkata: "Sesungguhnya kamu tidak sanggup melakukannya pada hari ini. Tidakkah kamu melihat keadaan orang-orang? Namun kembalilah kepada keluargamu, dan apabila kamu mendengar kabar tentangku bahwa aku telah muncul, datanglah kepadaku..." hingga akhir hadits, diriwayatkan oleh Muslim (832).
Dalam hadits ini terdapat pelajaran bahwa Nabi dan wali-Nya memulai dengan mendorong untuk menjaga hubungan silaturahim dan menjelaskan besarnya kedudukan hal tersebut sejak awal risalah dan permulaan diutusnya beliau, sebelum diwajibkannya shalat, zakat, dan rukun Islam yang lain, serta mengaitkannya dengan tauhid.
โขโโโโโโโขโโโฟโโโขโโโโโโข
ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ูุณูู