Mengenal Miqat
12 Jul 2009- Details
- Penulis: admin
- Dibaca: 6688 kali.
1. Miqat Zamani.
Yaitu ketentuan waktu, yang mana pelaksanaan manasik haji tidak sah, kecuali pada waktu-waktu tersebut.
Allah Subhannahu wa Ta'ala telah menerangkan mengenai hal ini dalam al-Qur-an dengan firman-Nya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, katakanlah: 'Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji…'" (QS. Al-Baqarah: 189).
Juga firman-Nya:
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi…" (QS. Al-Baqarah: 197).
Apakah yang dimaksud dengan "bulan-bulan yang dimaklumi" pada ayat diatas?
'Abdullah Ibnu 'Umar Radhiallaahu anhu berkata:
أَشْهُرُ الْحَجِّ شَوَّالٌ وَ ذُوالْقَعْدَةِ وَ عَشْرٌ مِنْ ذِى الْحَجَّةِ
"Bulan-bulan haji itu adalah Syawwal, Dzulqa'dah dan sepuluh hari (pertama) bulan Dzulhijjah."
'Abdullah Ibnu 'Abbas Radhiallaahu anhu berkata:
مِنَ السُّنَّةِ أَنْ لاَ يُحْرِمَ بِالْحَجِّ إِلاَّ فِيْ أَشْهُرِ الْحَجِّ
"Termasuk Sunnah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , tidak berihram untuk ibadah haji, kecuali pada bulan-bulan haji."