Menu Haji dan Umrah

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran : 97)
Artikel Manasik Haji Manasik Umrah Fatwa Fiqh Download Video
Amalan-amalan pada Tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Sesudah shalat Shubuh di Mina dan setelah matahari terbit, berangkat menuju 'Arafah sambil bertalbiyah atau bertakbir.
  • Dimakruhkan berpuasa pada hari ini karena Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ketika wuquf di 'Arafah, beliau tidak berpuasa dan telah diberikan kepada beliau satu bejana susu segar, lalu beliau meminumnya.
  • Jika memungkinkan, -sebelum wuquf di 'Arafah- turun sebentar di Namirah hingga masuk waktu Zhuhur.
  • Mendengarkan khutbah Imam di Na-mirah, lalu mengerjakan shalat Zhuhur dan 'Ashar, di jamak taqdim dan di qashar dengan satu adzan dan dua iqa-mah.
  • Setelah shalat, memasuki padang 'Ara-fah untuk melaksanakan wuquf, dan setiap jama'ah haji harus benar-benar memperhatikan apakah dia telah berada di lokasi 'Arafah atau masih di luar padang 'Arafah.
  • Ketika wuquf, berupaya semaksimal mungkin untuk benar-benar konsen-trasi dalam berdzikir, berdo'a dan merendahkan diri dihadapan Allah dengan penuh kekhusyu'an.
  • Seluruh padang 'Arafah adalah tempat wuquf, namun jika seseorang menjadikan "Jabal Rahmah" berada di antaranya dan di antara kiblat, maka hal itu lebih afdhal.

  • Mendaki ke puncak "Jabal Rahmah" bukan merupakan sunnah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ketika wuquf di 'Arafah.
  • Menghadap ke arah kiblat ketika ber-do'a sambil mengangkat kedua tangan dengan penuh kekhusyu'an, hingga matahari terbenam.
  • Memperbanyak membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُوَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


"Tiada Ilah yang sebenarnya melainkan hanya Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu."
  • Memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam .
  • Tidak keluar dari 'Arafah kecuali setelah matahari terbenam.
  • Setelah matahari terbenam, bertolak ke Muzdalifah dengan penuh ketenangan, dan apabila terdapat keluasan, agar mempercepat langkahnya/kendaraan-nya.
  • Shalat Maghrib dan 'Isya’ di Muzdalifah dengan di jamak dan di qashar (shalat Maghrib 3 rakaat dan shalat 'Isya’ 2 rakaat) dengan satu adzan dan dua iqamah.
  • Mabit (menginap) di Muzdalifah hingga terbit fajar, adapun bagi kaum lemah dan para wanita dibolehkan untuk bertolak ke Mina setelah pertengahan malam.

Kajian Haji dan Umrah