Sebagian orang menganggap bahwa tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Contohnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan ujian. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri untuk menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, “Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban.”
Apakah semacam ini benar-benar disebut tawakal?! Semoga pembahasan kali ini dapat menjelaskan pada pembaca sekalian mengenai tawakal yang sebenarnya dan apa saja faedah dari tawakal tersebut.
Tawakal yang Sebenarnya Ibnu Rajab rahimahullah dalam Jami’ul Ulum wal Hikam tatkala menjelaskan hadits no. 49 mengatakan, “Tawakal adalah benarnya penyandaran hati pada Allah ‘azza wa jalla untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa ‘tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah semata‘.”
Tulisan ini saya tujukan buat rekan-rekan yang masih ‘terbius’ dengan nikmatnya rokok, mudah-mudahan bisa dijadikan bahan renungan… Afwan sebelumnya.
(salah satu bab dari buku “Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat” karya Muhammad bin Jamil Zeno, Dosen Daarul Hadits Al-Khoiriyah, Makkah Al-Mukarromah)
Rokok memang tidak ada pada zaman Nabi, tetapi Islam datang membawa kaidah-kaidah umum yang melarang segala sesuatu yang mendatangkan bahaya bagi badan atau menyakiti tetangga atau menyia-nyiakan harta. Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
”Dan menghalalkan yang baik bagi mereka serta mangharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (Al-A’raf ; 157).
“janganlah kamu menjatuhkan diri kamu sendiri kedalam kebinasaan’. (Al-Baqoroh;195). Rokok menimbulkan penyakit yang mengakibatkan kematian seseorang seperti; kanker, dan lumpuh.
“Janganlah kamu membunuh dirimu”. Rokok membunuh secara perlahan-lahan.
“Dosa keduanya (arak dan judi) lebih besar dari manfaatnya.” (Al-Baqoroh;219). Rokok bahayanya lebih besar daripada manfaatnya, bahkan keduanya bahaya.
“Janganlah menghambur-hamburkan hartamu dengan boros karena pemborosan itu adalah saudaranya setan”. (Al-Isro’;26). Rokok adalah pemborosan.
Rasulullah bersabda : “Tidak boleh membahayakan diri sendiri atau orang lain”.
Sabda Rasulullah : “Allah membecimu karena kamu menyia-nyiakan harta.” (HR Bukhari-Muslim).
Sabda Rasulullah : “Perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang jelek ialah seperti pembawa minyak wangi dengan peniup api tukang besi.” (HR Bukhari-Muslim). Perokok adalah teman duduk yang jelek yang meniup api.
“Barangsiapa menghirup racun hingga mati, maka racun itu akan berada ditanganya lalu dihirupkan selama-lamanya di neraka jahannam” (HR Muslim). Rokok mengandung racun (nikotin) yang membunuh peminumnya perlahan-lahan dan menyiksanya.
Sabda Rasulullah : ” Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, hendaknya menyingkir dari kita dan menyingkir dari masjid dan duduklah dirumahnya”. (HR Bukhari-Muslim). Rokok lebih busuk baunya daripada bawang putih atau bawang merah.
Sebagian ahli fiqih mengharamkan rokok. Sedang yang tidak mengharamkan belum melihat bahayanya yang nyata ; ialah penyakit kanker.
Apabila orang membakar uang satu lira, kita pasti mengatakannya ia orang gila. Bagaimana orang membakar rokok yang harganya ratusan lira yang berakibat membahayakan dirinya serta para tetangganya?
Dari semua hadits maupun ayat Al-Qur’an tersebut diatas, jelas bahwa rokok termasuk di antara semua yang negatif dan membahayakan penghisapnya, juga tetangganya.
Apakah anda termasuk orang yang beragama dan berperasaan?
Apabila rokokmu membuat orang terganggu dan mengotori udara maka mengotori udara hukumnya haram seperti halnya mengotori air yang dapat membahayakan orang.
Andaikata kita bertanya kepada orang yang menghisap rokok : Apakah rokokmu itu akan di masukkan dalam amal baik ataukah amal buruk? Ia pasti menjawab bahwa rokoknya itu termasuk dalam amal buruk.
Memohonlah kamu kepada Allah agar bisa meninggalkan rokok, karena barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Ia akan memberikan pertolongan dan bersabarlah kamu, karena Allah beserta orang yang sabar.
Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh.Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]