Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dan Umar bahwa beliau berkata,
أرى الشاب فيعجبني فأسأل عن عمله فيقولون لا يعمل فيسقط من عيني
“Aku melihat seorang anak muda yang menyebabkan aku kagum dengan ‘keshalihannya’ lalu kutanyai dia mengenai pekerjaannya ternyata jawabannya dia tidak bekerja, maka jatuhlah orang tersebut dalam pandanganku.”
والنبي صلى الله عليه وسلم يقول: {إن أطيب كسب الرجل من يده}
Nabi bersabda, “Sebaik-baik penghasilan seseorang adalah yang berasal dari jerih payahnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah no.2138, dinilai shahih oleh Al Albani).
Suatu hari Nabi melihat seorang yang tangannya kasar karena rajin bekerja, beliau lantas berkomentar,
هذه يد يحبها الله ورسوله
“Ini adalah tangan yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya.” (disebutkan oleh as Sarkhasi al Hanafi dalam kitabnya al Mabsuth pada bab “Kitab al Kasb” tanpa sanad, pent).
وقال أيضاً: {إذا قامت القيامة وفي يد أحدكم فسيلة فليغرسها}
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Jika kiamat hampir tiba dalam kondisi salah satu kalian memegang bibit tanaman, maka hendaknya dia tetap menanamnya.” (HR. Ahmad no.13240).
وقال أيضاً: {كفى بالمرء إثماً أن يضيع من يعول}،
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seorang itu berdosa jika dia menelantarkan keluarganya yang wajib dia nafkahi.” (HR. Hakim dalam Al Mustadrak, no. 8526).
Pergulatan antara penganut kebenaran dan pengikut kebatilan adalah kepastian dari Allah Subhanahu wata’ala. Dengan ilmu dan kekuasaan-Nya yang sempurna Dia Subhanahu wata’ala telah menakdirkan terjadinya sampai datangnya hari kiamat. Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan tentang awal pergulatan tersebut, yaitu antara Bapak kita, Adam ‘Alaihissalam, dan Iblis la’natullah ‘alaih. Iblis telah menyatakan permusuhan kepada manusia di hadapan Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana firman-Nya (yang artinya),
Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” Allah berfirman, “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benarbenar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya.” (Dan Allah berfirman), “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buahbuahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim.”
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepadakeduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya dan setan berkata, “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).” Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua,” maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (al-A’raf: 16—22)