Suatu hari di masjid raya negeri Fusthat, wilayah Mesir. Seorang ulama terkenal bernama Abul Fadhl Al Jauhari menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjatuhkan talak, mengucapkan zhihar (ucapan seorang suami kepada istrinya,”Punggungmu seperti punggung ibuku, maksudnya mengharamkan istrinya untk dijima’i) dan melakukan ila’ (sumpah seorang suami untuk tdk mendekati istrinya).
Diantara hadirin, terlihat seseorang yang nampak asing bagi Al Jauhari dan orang-orang. Orang asing itu bernama Muhammad bin Qasim Al Utsmani.
Setelah keluar meninggalkan masjid, Al Utsmani bersama satu rombongan orang lantas mengikuti Al Jauhari dari belakang, sampai ke rumahnya. Mereka dipersilakan masuk.
Setelah berbincang-bincang dan tamu-tamu telah beranjak pamit, Al Jauhari memberi kesempatan kpd Al Utsmani untuk berbicara.
“Hari ini, saya menghadiri majlis anda. Saya mendengar anda menerangkan bahwa Rasulullah mengucapkan zhihar, padahal zhihar itu termasuk ucapan munkar dan dusta. Tidak mungkin hal ini terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Al Utsmani berterus-terang.
Saat itu juga, Al Jauhari memeluk Al Utsmani dan mencium kepalanya. Al Jauhari menyatakan,”Sejak detik ini, saya bertaubat dari pendapat tersebut. Semoga Allah membalas anda atas teguran ini”.
Selengkapnya: Belajar dari Salaf: Jujur dalam Menerima Kebenaran
Berikut beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan seorang muslim yang mendiami rumah baru,
Pertama, bersyukur kepada Allah atas nikmat ini
Allah berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Ingatlah ketika Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Imam As-Sa’di menjelaskan, inti syukur ada 3: