Bab 1: Keutamaan Shalat
4. Keutamaan Muadzin
Dari Muawiyah radhiallahu ‘anhu, katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ الْمُؤَذِّنِينَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti” (HR. Muslim No. 387, Ibnu Majah No. 725, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 777
📄 Kosakata
Kata الْمُؤَذِّنِينَ : para penyeru adzan sholat.
Kata أَعْنَاقًا : leher
🏷️ Penjelasan Singkat
Mu'awiyah bin Abu Sufyan Radhiyallahuma, seorang Sahabat Nabi yang juga sebagai penulis wahyu telah membawakan kepada kita kabar gembira dan anugerah Rabbaniyyah melalui lisan Nabi yang suci ini. Maka, berbahagialah para muadzin yang ikhlas semata-mata demi berharap pahala. Dan sepatutnyalah kita berlomba-lomba meraih karunia itu.
Ulama berbeda pendapat mengenai hakikat kemuliaan muadzin ini. Imam an-Nawawi Rahimahullah menyebutkan di dalam kitabnya Syarah Muslim: “Ada yang mengatakan: “Makna hadits di atas adalah, orang yang paling banyak memandang rahmat Allah ﷻ. Karena orang yang memandang itu akan memanjangkan lehernya ke arah sesuatu yang dipandangnya.
Maksudnya, memandang banyaknya pahala yang mereka lihat. Ada juga yang mengatakan: ‘Ketika manusia dikepung oleh banjir keringat di hari Kiamat, leher mereka memanjang sehingga banjir air keringat itu tidak mencapai wajah mereka' Ada juga yang berpendapat: ‘Maksudnya, para muadzin itu merupakan para pemuka dan pemimpin, karena bangsa Arah menyebut para pemuka dan pemimpin sebagai orang-orang yang berleher panjang'. Serta ada juga yang mengatakan. ‘Maksudnya, orang-orang yang paling banyak amalnya.”" (Syarh An-Nawawi 'alaa Muslim I/88).