Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

Sudah semestinyalah kaum muslimin mengetahui dan melaksanakan amal-amal ibadah yang punya keutamaan lebih dan berpahala besar. Bahkan ini bersifat urgen. Karena, dunia ini ladang akhirat sedangkan usia kita terbatas, padahal kita amat membutuhkan pahala yang banyak di akhirat kelak. Maka, fadhailul a'mal atau amal-amal yang punya keutamaan ini menjadi penting untuk dipelajari dan diamalkan. Agar pahala yang kita dapatkan lebih banyak dan lebih bernilai.

Memang tidak semua amalan itu memiliki fadhilah atau keutamaan. Keutamaan suatu amal itu hanya dapat diketahui dan ditetapkan melalui Al-Qur'an dan al-Hadits. Allah ﷻ dan Rasul-Nyalah yang menginformasikannya, dan sungguh Allah dan Rasul-Nya tidak pernah menyalahi janji.

Allah ﷻ akan memuliakan orang yang memanfaatkan waktunya untuk beribadah kepada-Nya. Sebab, satu kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba akan Dia lipat gandakan ganjarannya 10 kali lipat hingga 700 kali lipatnya, bahkan bisa lebih banyak lagi. Berbeda halnya dengan keburukan, yang akan dibalas dengan ganjaran keburukan yang setimpal, dan Allah berhak memaafkannya.

Empat Aspek Dilipatgandakannya Pahala Amal Shalih

  • Pertama, berdasarkan tingkat kemuliaan suatu amal. Karena, tiap amal ibadah berbeda-beda tingkat kemuliaannya. Amal yang paling tinggi dan mulia adalah yang hukumnya fardhu daFadhail An wajib.
  • Kedua, berdasarkan bentuk atau kategorinya. Shalat, zakat, puasa, dan haji, misalnya, semuanya adalah amal-amal kategori fardhu. Kendati demikian amal-amal ibadah yang termasuk dalam satu kategori ibadah fardhu ini berbeda-beda pula tingkatan kemuliaannya. Dan urutan tingkat kemuliaan amal-amal yang wajib ini yaitu shalat, kemudian zakat, puasa, dan kemudian haji.
  • Ketiga, berdasarkan pelakunya atau faktor pelakunya Amal ibadah menjadi berbeda tingkatan ganjarannya sesuai kondisi pelakunya. Artinya, terkadang amal yang dikerjakan sama; tetapi amal itu dikerjakan oleh orang yang lebih tinggi derajatnya daripada pelaku lainnya, seperti para Sahabat Nabi yang keutamaannya melebihi orang-orang selain mereka.
  • Keempat, berdasarkan tempat pelaksanaannya. Dalilnya yaitu sabda Nabi ﷺ tentang perumpamaan pahala ibadah shalat wajib yang dikerjakan di Masjidil Haram dibandingkan masjid-masjid yang lainnya.

📖 Durus wa Fatawa al-Haram al-Makki karya Ibnu Utsaimin hal. 1086.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Judul asli : Shahih Fadhailil A'mal
Penulis : Musthafa Mahdi
Penerbit : Daar Ibnu Hazm, Kairo, cet. 1, 2010M
Penerjemah : Muhammad Ali, Lc

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم