Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam
Keutamaan Berdo'a diantara Adzan dan Iqamah

Bab 1: Keutamaan Shalat

1.7 Keutamaan Berdo'a diantara Adzan dan Iqamah

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

“Doa itu tidak tertolak (jika dipanjatkan di antara) adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud no. 521, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

📄 Penjelasan Singkat:

Dalam pandangan syariat, berdo'a termasuk ibadah yang berkedudukan tinggi. Karena, ia adalah penghubung antar, hamba dengan Rabbnya. Dalam berdoa, seorang hamba yang fakir memohon pada Rabbnya, seraya berharap dikabulkan hajatnya. Konteks ubudiyah atau penghambaan dalam berdoa ini sangat kental. Allah ﷻ berfirman:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al-Baqarah ayat 186).

Allah ﷻ juga berfirman dalam QS. Gafir Ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Adapun dalam konteks Rububiyyah, maka Allah ﷻ adalah tujuan yang diminta untuk memenuhi segala hajat, dan hanya Dialah yang mengatur segala urusan para hamba. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yunus ayat 31:

قُلْ مَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اَمَّنْ يَّمْلِكُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَمَنْ يُّخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَمْرَۗ فَسَيَقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚفَقُلْ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”

Oleh sebab itu, doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak layak ditujukan kecuali hanya kepada Allah ﷻ. Siapa yang memalingkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus dalam kesyirikan. Allah ﷻ berfirman:

“Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.” (QS. Asy-Syu’ara’ [26]: 213)

Mengingat kedudukan doa yang sangat tinggi ini, maka Nabi ﷺ pun berupaya keras membimbing umatnya agar memanfaatkan waktu-waktu yang mustajab. Semoga Allah berkenan mengabulkan doa hamba-Nya di waktu-waktu ini. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh nash-nash syariat dan yang disebutkan oleh para ulama.

Doa seorang hamba itu akan dikabulkan, dan ini bersifat mutlak. Hanya saja perlu juga dipenuhi syarat-syarat dalam berdoa, seperti yang dijelaskan dalam hadits lain.

🏷️ Intisari Hadits

  1. Pentingnya berdoa. Maka itu, Nabi ﷺ di sini hanya menyebutkan doa tanpa menyebutkan ibadah lainnya.
  2. Allah mengkhususkan sebagian makhluk-Nya dengan karunia dan keberkahan sesuai kehendak-Nya.
  3. Waktu-waktu diijabahnya doa itu berbeda-beda, sesuai dalil syar’i yang menunjukkan keutamaan suatu waktu dibandingkan waktu lainnya.

Judul asli : Shahih Fadhail A'mal
Penulis : Musthafa Mahdi
Penerbit : Daar Ibnu Hazm, Kairo, cet. 1, 2010M
Penerjemah : Muhammad Ali, Lc

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم