ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
Daftar Isi:
وعن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّه ﷺ: كَافِل الْيتيمِ -لَهُ أَوْ لِغَيرِهِ- أَنَا وهُوَ كهَاتَيْنِ في الجَنَّةِ وَأَشَارَ الرَّاوي -وهُو مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ- بِالسَّبَّابةِ والْوُسْطى. رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menanggung anak yatim—baik anak yatimnya sendiri maupun anak yatim orang lain—aku dan dia akan seperti dua orang ini di surga." Malik bin Anas, sang perawi, menunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. - Diriwayatkan oleh Muslim no. 1774.
Nabi ﷺ bersabda: "Aku dan orang yang mengasuh anak yatim dan memperhatikan kesejahteraannya akan berada di surga seperti ini." Beliau menunjuk dengan jari telunjuknya (yang digunakan dalam tasyahud salat) dan jari tengahnya, dengan sedikit memisahkan keduanya, sebagaimana dalam riwayat lain dari al-Bukhari.
Hal ini membuktikan dekatnya kedudukan orang yang mengasuh anak yatim dengan kedudukannya shallallahu 'alaihi wa sallam di surga, karena tidak ada jari lain di antara jari tengah dan telunjuknya. Pemisahan antara keduanya menunjukkan bahwa perbedaan antara kedudukannya shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan kedudukan orang yang mengasuh anak yatim adalah sama dengan perbedaan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, bahwa kedudukan pengasuh anak yatim dengan Rasulullah ﷺ, dekatnya dia dengan beliau besok di surga seperti dekatnya jari telunjuk dan jari tengah. (Fathul Bari 17/142)
Selengkapnya: Hadits ke 272-277: 600 Hadits untuk Dihafal Anak-anak
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin.
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala.
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat [Sebelum Maghrib], 29 Agustus 2025 M / 6 Rabi'ul Awal 1447
🕌┃Tempat : Masjid AL-Qomar - Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
٢١٧- باب وجوب صوم رمضان وبَيان فضل الصيام وَمَا يتعلق بِهِ
٥/١٢١٩- وعنْ أَبي هُرَيرةَ رضيَ اللَّه عنهُ، عن النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ: "مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً واحْتِساباً، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذنْبِهِ"متفقٌ عَلَيْهِ.
1219. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: "Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ikhlas, niscaya diampuni baginya dosa yang telah lalu." (Muttafaq 'alaih)
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (IV/115-Fathul Bâri) dan Muslim (760).
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Kitab Adabul Mufrad
🎙┃ Pemateri : Ustadz Yunan Hilmi, Lc Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari/ Tanggal : Senin, 25 Agustus 2025 M / 2 Rabi’ul Awal 1447H
🕌┃Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.
📖┃Daftar Isi:
٢٤٥. بَابُ الْعِيَادَةِ مِنَ الرَّمَدِ
٥٣٢ - حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْمُبَارَكِ قَالَ: حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ: سَمِعْتُ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ يَقُولُ: رَمِدَتْ عَيْنِي، فَعَادَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ: «يَا زَيْدُ، لَوْ أَنَّ عَيْنَكَ لَمَّا بِهَا كَيْفَ كُنْتَ تَصْنَعُ؟» قَالَ: كُنْتُ أَصْبِرُ وَأَحْتَسِبُ، قَالَ: «لَوْ أَنَّ عَيْنَكَ لَمَّا بِهَا، ثُمَّ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ كَانَ ثَوَابُكَ الْجَنَّةَ». ضعيف بهذا التمام
532. Abdurrahman bin Al-Mubarak mengabarkan kepada kami, ia berkata: Salman bin Qutaibah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Yunus bin Abi Ishaq mengabarkan kepada kami:
Dari Abu Ishaq, ia berkata, 'Aku mendengar Zaid bin Arqam berkata, "Mataku sakit, Ialu Nabi ﷺ menjengukku. Beliau lalu bertanya, 'wahai Zaid, seandainya keadaan matamu begitu, apa yang engkau lakukan?' Aku menjawab, 'Aku akan bersabar dan mengharap pahala dari Allah ﷻ.' Beliau lalu bersabda, 'Kalau sekiranya matamu dalam keadaan begitu lalu engkau sabar dan mengharap pahala dari Ailah, maka balasanmu adarah surga."'
📖 Dha'if dengan lafazh yang tengkap seperti ini. Namun riwayat darinya yang menyebutkan bahwa Nabi ﷺ menjenguk Zaid adalah shahih. shahih Abi Dawud 2716. Diriwayatkan Ahmad dengan lengkap (4/375), Abu Dawud: Kitab Al-Janaa'iz. Bab Fiil 'iyadah minar Ramadi (3102) dengan lafazh: "Rasulullah ﷺ menjengukku karena penyakit yang menimpa mataku".
Makna رَمِدَتْ عَيْنِي : Ar-ramd adalah penyakit yang menimpa mata.
1. Disunnahkan menjenguk orang sakit meskipun penyakit yang dideritanya tidak berbahaya, seperti pusing, sakit gigi dan sakit mata.
2. surga adalah pahala bersabar dan ihtisab (mengharap pahala) karena penyakit yang diderita.
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin.
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala.
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat [Sebelum Maghrib], 22 Agustus 2025 M / 28 Safar 1447
🕌┃Tempat : Masjid AL-Qomar - Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
٢١٧- باب وجوب صوم رمضان وبَيان فضل الصيام وَمَا يتعلق بِهِ
قَالَ الله تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ} إِلَى قَوْله تَعَالَى: {شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} الآية [البقرة: ١٨٣- ١٨٥] .
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. - (QS. Al-Baqarah ayat 183-185)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam berpuasa hari Asyura sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam berpuasa Asyura di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah.
Pada tahun kedua dari Hijrah, pada malam kedua dari Sya’ban, Allâh Azza wa Jalla mewajibkan puasa atas kaum Muslimin; dengan firman-Nya surat Al-Baqarah ayat 183.
وَأما الأحاديث فقد تقدمت في الباب الَّذِي قبله.
Adapun hadits-hadits dalam bab ini, telah disebutkan pada bab sebelumnya.