Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Kitab: 600 حديث للحفظ للأطفال - Dr. Hani Al-Syaikh Jooma Hafidzahullah
Tanggal: 9 Muharram 1447 / 5 Juli 2025
Tempat: Masjid Al-Qomar Purwosari, Surakarta
Bersama: Ustadz Abu Adib Hafidzahullah


Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat kesempatan menuntut ilmu, dan itu merupakan tanda kebahagian.

Al-Imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata:

من علامات السعادة على العبد تيسير الطاعة عليه، وموافقة السنة في أفعاله، وصحبته لأهل الصلاح، وحسن أخلاقه مع الإخوان، وبذل معروفه للخلق، واهتمامه للمسلمين، ومراعاته لأوقاته

“Di antara tanda kebahagiaan seorang hamba adalah dia dimudahkan dalam melakukan ketaatan kepada Allah, perbuatannya yang berkesesuaian dengan tuntunan sunnah, pertemannya dengan orang-orang shalih, baik akhlaknya (ketika berinteraksi) dengan saudaranya, kesungguhannya dalam berbuat baik kepada sesama makhluk, perhatiannya terhadap kaum muslimin, dan penjagaannya terhadap waktu yang dimilikinya.” (Al-I’thisham 2/152)

Inilah contoh kebahagiaan para ulama salaf, mereka berkata,

لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ

“Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang (untuk merebutnya).” [Rawai’ut Tafsir Ibnu Rajab 2/134, Darul ‘Ashimah, cet.I, 1422 H, Syamilah]

Hadits ke-258: Keistimewaan Hari Jum’at

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، – [صحيح مسلم: 854]

Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Sebaik-baik hari padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya”. – [Sahih Muslim – 854]

📃 Penjelasan:

Nabi ﷺ mengabarkan bahwa sebaik-baik hari padanya matahari terbit ialah hari Jumat. Di antara kekhususannya:

  • Pada hari itu Allah menciptakan Adam -‘alaihissalām-,
  • Pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga,
  • Pada hari itu ia dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi.
  • Hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.

Ada juga beberapa kekhususan lain bagi hari Jumat selain yang disebutkan dalam riwayat ini. Di antaranya:

  1. Terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapatkannya dalam keadaan berdoa seraya meminta sesuatu kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkannya, terdapat beberapa pendapat : antara dua Jum’at, keseluruhan waktu Jum’at, Waktu setelah ashar.
  2. Mendorong dan memperbanyak amal saleh di hari Jumat serta bersiap meraih rahmat Allah Ta’ala dan menolak siksanya:
  • Dianjurkan membaca surat Kahfi
  • Berangkat awal ke masjid
  • Lakukan shalat sunnah mutlak sampai imam naik mimbar.
  • Membuat mandi (berhubungan intim).
  • Pergunakan baju terbaik.

Hadits ke-259: Pujian kepada Orang yang Berbuat Kebaikan

عن أبي ذر رضي الله عنه قال: قيل لرسول الله صلى الله عليه وسلم : أرأيت الرَّجل الذي يعمل العمل من الخَير، ويَحمدُه الناس عليه؟ قال: «تلك عاجِل بُشْرَى المؤمن». [رواه مسلم]

Dan dari Abu Dzar -raḍiyallāhu ‘anhu-, ia berkata, Ditanyakan kepada Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-, “Bagaimana pandangan Anda tentang seorang yang mengerjakan kebaikan lalu manusia memujinya karena itu?” Beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan untuk seorang Mukmin.” [Hadis sahih] – [Diriwayatkan oleh Muslim]

📃 Penjelasan:

Makna hadist ini adalah bahwa orang yang mengerjakan amal saleh karena Allah dan tidak meniatkan (pujian) manusia, tetapi kemudian manusia memujinya karena amal itu. Mereka mengatakan, “Si Fulan banyak kebaikannya, si fulan banyak ketaatannya, banyak kebaikannya kepada makhluk”, dan ungkapan yang serupa; maka Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- mengatakan, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan untuk seorang mukmin”, maksudnya adalah pujian yang ditujukan padanya; karena ketika orang banyak memuji seseorang dengan kebaikan, maka mereka adalah para saksi Allah di bumi-Nya.

Yang penting adalah niatnya tidak bergeser, jika sudah ikhlas kemudian dipuji menjadi besar kepala, maka bisa merusak pahala.

Inilah pentingnya ilmu yang menghasilkan amal, dimana semuanya akan ditanya pada hari dimana harta tidak berguna lagi.

Dari Abu Barzah Al-Aslami, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al Aslami. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Hadits ke-260: Anjuran untuk Istiqomah dalam Shalat Malam

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال: قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : «يا عبد الله، لا تكن مثل فلان كان يقوم الليل، فترك قيام الليل». [صحيح] – [متفق عليه]

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Āṣ -raḍiyallāhu ‘anhumā- mengatakan, Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda padaku, “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan! Ia dulu mengerjakan salat malam, lalu meninggallkan salat malam.” [Hadis sahih] – [Muttafaq ‘alaih]

📃 Penjelasan:

Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- melarang Abdullah bin ‘Amr meninggalkan shalat malam sebagaimana yang dilakukan oleh si fulan. Nama orang ini tidak disebutkan demi untuk menutupi identitasnya.

Banyak nama-nama Abdullah pada zaman Rasulullah ﷺ yang merupakan pelopor anak-anak muda yang giat beramal.

Hadits ini juga anjuran untuk istiqomah dalam beramal, Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling berkesinambungan meskipun sedikit.” Jadi, seyogyanya manusia memiliki amalan rutin berupa bacaan zikir (atau shalat) di malam hari sesuai kemampuannya.

Hadits ke-261: Larangan Wanita Safar Tanpa Mahram

عن أبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ مُسْلِمَةٍ تُسَافِرُ مَسِيرَةَ لَيْلَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا رَجُلٌ ذُو حُرْمَةٍ مِنْهَا». [صحيح مسلم: 1339]

Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan, Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang wanita muslimah tidak boleh melakukan perjalanan satu malam kecuali harus didampingi seorang laki-laki yang memiliki ikatan mahram dengannya.” [Muttafaq ‘alaihi] – [Sahih Muslim – 1339]

📃 Penjelasan:

Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan bahwa haram hukumnya seorang wanita muslimah melakukan perjalanan dengan jarak tempuh satu malam kecuali harus didampingi oleh seorang laki-laki di antara mahramnya.

Hadits ini juga menunjukkan Kesempurnaan syariat Islam dan perhatiannya untuk menjaga dan melindungi perempuan.

Dan beriman kepada Allah dan hari Akhir mengharuskan tunduk kepada syariat Allah dan mematuhi batasan-batasannya.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم