Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم

📚┃Materi : Kitab Adabul Mufrad
🎙┃ Pemateri : Ustadz Yunan Hilmi, Lc Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari/ Tanggal : Senin, 28 Juli 2025 M / 3 Safar 1447H
🕌┃Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.



٢٣٤. بَابُ عِيَادَةِ الْمَرْضَى

Bab 234: Mengunjungi Orang-orang Sakit

📖 Hadits ke-515: Empat Amalan yang dapat Memasukkan Seseorang ke Surga

٥١٥ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ: حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ كَيْسَانَ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَصْبَحَ الْيَوْمَ مِنْكُمْ صَائِمًا؟» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَنَا، قَالَ: «مَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا؟» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَنَا، قَالَ: «مَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً؟» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَنَا، قَالَ: «مَنْ أَطْعَمَ الْيَوْمَ مِسْكِينًا؟» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَنَا. قَالَ مَرْوَانُ: بَلَغَنِي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا اجْتَمَعَ هَذِهِ الْخِصَالُ فِي رَجُلٍ فِي يَوْمٍ، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ» صحيح

515. Muhammad bin Abdil Aziz mengabarkan kepada kami, ia berkata: Marwan bin Mu'awiyah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Kaisan mengabarkan kepada kami dari Abu Hazim:

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bertanya, 'Siapa di antara kalian pagi ini berpuasa?" Abu Bakar menjawab, 'Aku', Beliau bertanya, 'Siapa di antara kalian hari ini menjenguk orang sakit?' Abu Bakar menjawab, "Aku." Beliau bertanya, 'Siapa di antara kalian hari ini menghadiri pengurusan jenazah?' Abu Bakar lalu menjawab, 'Aku.' Beliau bertanya, 'Siapa di antara kalian hari ini memberi makan orang miskin?' Abu Bakar menjawab, 'Aku.' Marwan berkata, Telah Sampai kepadaku berita bahwa Nabi ﷺ bersabda, 'Tidaklah berkumpul sifat-sifat ini pada diri seseorang dalam satu hari melainkan ia masuk surga'.

📖 HR. Muslim (44) Kitab Fadhailush Shahaabah no. 12.

Kosa Kata:

Makna إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ : artinya masuk surga tanpa disiksa dan tanpa hisab karena amalan buruk yang dikerjakannya.

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Dalam hadits ini terdapat keterangan tentang keutamaan Abu Bakar Radhiyallahu’anhu.
  2. Keutamaan berpuasa, menjenguk orang sakit, melayat jenazah, dan memberi makan orang miskin.

*****

Hadits ke-516: Larangan Mencela Penyakit dan Keutamaannya.

 ٥١٦ - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَيُّوبَ قَالَ: حَدَّثَنَا شَبَابَةُ قَالَ: حَدَّثَنِي الْمُغِيرَةُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ، وَهِيَ تُزَفْزِفُ، فَقَالَ: «مَا لَكِ؟» قَالَتِ: الْحُمَّى أَخْزَاهَا اللَّهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَهْ، لَا تَسُبِّيهَا، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا الْمُؤْمِنِ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ». صحيح

516. Ahmad bin Ayyub mengabarkan kepada kami, ia berkata: Syababah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Al-Mughirah bin Muslim mengabarkan kepadaku dari Abi Zubair;

Dari Jabir Radhiyallahu’anhu ia berkata, "Nabi ﷺ mengunjungi Ummu Sa'ib saat ia sedang menggigil kedinginan. Beliau lalu bertanya, 'Apa yang terjadi denganmu?' la menjawab, 'Demam, semoga Allah menghinakannya.' Beliau lalu bersabda, 'Tahanlah, jangan engkau mencacinya, karena demam menghilangkan dosa- dosa orang mukmin sebagaimana alat peniup besi menghilangkan karat besi'.

📖 HR. Muslim kitab Al-Birr wash Shilah, Bab Tsawabul mukmin fii maa yushiibuhu (53).

Kosa Kata:

  • Makna تُزَفْزِفُ, ترتعدٌ: menggigil (gemetar) pandai oleh digunalkan yang api)
  • Makna الْكِيرُ: Zaq, (ubupan, alat untuk meniup api yang digunakan oleh pandai besi.
  • Makna مَهْ : Tahanlah (berhentilah).

🏷 Fiqhul Hadits:

Seseorang hendaknya tidak mengeluh, mencaci, dan tidak memaki penyakit ketika menjangkiti dirinya, karena penyakit tersebut menjadi penyebab yang menghapus dosa-dosa orang mukmin dan membersihkannya dari berbagai kesalahan.

*****

Hadits ke-517: Keutamaan Membantu Orang yang Kesusahan

٥١٧ - حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ: أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَقُولُ اللَّهُ: اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمَنِي، قَالَ: فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، وَكَيْفَ اسْتَطْعَمْتَنِي وَلَمْ أُطْعِمْكَ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا اسْتَطْعَمَكَ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ كُنْتَ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي؟ ابْنَ آدَمَ، اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، فَقَالَ: يَا رَبِّ، وَكَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ عَبْدِي فُلَانًا اسْتَسْقَاكَ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ كُنْتَ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي؟ يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أَعُودُكَ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ، فَلَوْ كُنْتَ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي؟ أَوْ وَجَدْتَنِي عِنْدَهُ؟ ". صحيح

517. Ishaq mengabarkan kepada kami, ia berkata: An-Nadhr bin Syumail mengabarkan kepada kami, ia berkata; Hammad bin Salamah mengabarkan kepada kami dari Tsabit Al-Bananiy, dari Abu Rafi':

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda, "Allah berfirman, 'Aku meminta makan kepadamu tetapi engkau tidak memberi-Ku makan.' la (seorang hamba) bertanya, 'Wahai Rabb-ku, bagaimana Engkau memintaku memberi-Mu makan dan Engkau tidak aku beri makan padahal Engkau adalah Rabb alam semesta?' Allah menjawab, 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku Fulan merninta makan kepadamu lalu engkau tidak memberinya? Tidakkah engkau tahu kalau sekiranya engkau memberinya makan engkau akan mendapatkan itu di sisi-Ku?' (Allah lalu berfirman) 'Wahai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu tetapi engkau tidak memberiku minum.' Hamba itu bertanya, 'Wahai Rabb-ku, bagaimana aku memberi-Mu minum padahal engkau adalah Rabb alam semesta?' Allah lalu menjawab, 'Sesungguhnya hamba-Ku Fulan meminta minum kepadamu tetapi engkau tidak memberinya minum. Tidakkah engkau tahu kalau sekiranya engkau memberinya minum engkau akan mendapatkan itu di sisi-Ku? Wahai anak Adam, sesungguhnya Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.' Hamba itu berkata, 'Wahai Rabb-ku, bagaimana aku menjenguk-Mu padahal Engkau adalah Rabb alam semesta?' Allah berfirman, 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku Fulan sakit? Kalau sekiranya engkau menjenguknya, engkau akan mendapatkan itu di sisi-Ku atau engkau mendapati-Ku padanya".

📖 Diriwayatkan Muslim: Kitab Al-Birr wash Shilah. Bab Fadhli 'iyaadatil mariidh (43).

🏷 Fiqhul Hadits:

Membantu orang yang sedang mengalami kesusahan dan membebaskan seseorang dari penderitaan adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah dan menjadi penyebab Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya pada hari kiamat kelak.

*****

Hadits ke-518: Anjuran Menjenguk Orang Sakit dan Mengantarkan Jenazah

٥١٨ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبَانُ بْنُ يَزِيدَ قَالَ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو عِيسَى الْأُسْوَارِيُّ،

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «عُودُوا الْمَرِيضَ، وَاتَّبَعُوا الْجَنَائِزَ، تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ». صحيح

518. Musa bin "Isma'il mengabarkan kepada kami, ia berkata: Aban bin Yazid mengabarkan kepada kami, ia berkata: Qatadah mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu 'Isa Al-Aswariy mengabarkan kepada kami:

Dari Abu Said, dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "Jenguklah orang yang sakit dan antarkanlah jenazah, niscaya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat."

📖 Isnadnya hasan. Periwayatnya semua adalah tsiqaat, mereka periwayat di Shahih Al- Bukhari dan Shahih Muslim, kecuali Abu Isa Al-Aswaariy, Imam Muslim meriwayatkan sebagai penguat baginya, ia dianggap tsiqah oleh Ath-Thabarani dan Ibnu Hiban, dan sejumlah periwayat haditspun meriwayatkan hadits darinya. (Ash-Shahihah 1981). Diriwayatkan Ahmad (3/23, Ibnu Abi Syaibah (10841) dan (2955).

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Menjenguk orang sakit adalah bagian dari hak seorang muslim atas saudaranya yang muslim karena bisa membuat hatinya gembira dan terhibur.
  2. Mengiringi jenazah, menshalatkan dan menguburkannya salah satu fardhu kifayah.

*****

Hadits ke-519: Tiga Hak Seorang Muslim

> ٥١٩ - حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " ثَلَاثٌ كُلُّهُنَّ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ: عِيَادَةُ الْمَرِيضِ، وَشُهُودُ الْجَنَازَةِ، وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ إِذَا حَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ". صحيح

519. Malik bin Isma'il mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu 'Awanah mengabarkan kepada kami dari 'Umar bin Abi Salamah, dari ayahnya:

Dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ beliau bersabda: 'Tiga hal yang semuanya merupakan hak atas setiap muslim, yaitu menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah dan menjawab orang bersin (dengan mengucapkan 'Yarhamukallaah') jika ia memuji Allah ﷻ.

📖 Shahih lighairihi. Dalam isnad ini terdapat Umar bin Abi Salamah, dia shaduuq tapi sering salah dan dia diperkuat hadits lain dari Abu Mas'ud. Lihat Ash-Shahihah (1800). Diriwayatkan Ahmad (2/356), Abu Ya'la (878) dan Ibnu Hibban (239).

🏷 Fiqhul Hadits:

Hadits ini adalah dalil bahwa tiga amal yang disebutkan di atas termasuk hak-hak seorang muslim atas muslim lainnya. Maksud hak di sini adalah sesuatu yang tidak seharusnya ditinggalkan. Hak ini bisa wajib atau bisa juga sunnah mu`akkadah yang mendekati wajilb dan tidak selayaknya ditinggalkan.

*****

بَابُ دُعَاءِ الْعَائِدِ لِلْمَرِيضِ بِالشِّفَاءِ

Bab 235: Do'a Orang yang Menjenguk Orang Sakit agar Diberi Kesembuhan

Hadits ke-520: Do'a untuk Orang yang Sakit dan Wasiat

٥٢٠ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: حَدَّثَنِي ثَلَاثَةٌ مِنْ بَنِي سَعْدٍ كُلُّهُمْ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى سَعْدٍ يَعُودُهُ بِمَكَّةَ، فَبَكَى، فَقَالَ: «مَا يُبْكِيكَ؟» ، قَالَ: خَشِيتُ أَنْ أَمُوتَ بِالْأَرْضِ الَّتِي هَاجَرْتُ مِنْهَا كَمَا مَاتَ سَعْدٌ، قَالَ: «اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا» ثَلَاثًا، فَقَالَ: لِي مَالٌ كَثِيرٌ، يَرِثُنِي ابْنَتَيْ، أَفَأُوصِي بِمَالِي كُلِّهِ؟ قَالَ: «لَا» ، قَالَ: فَبِالثُّلُثَيْنِ؟ قَالَ: «لَا» ، قَالَ: فَالنِّصْفُ؟ قَالَ: «لَا» ، قَالَ: فَالثُّلُثُ؟ قَالَ: " الثُّلُثُ، وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ، إِنَّ صَدَقَتَكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ، وَنَفَقَتَكَ عَلَى عِيَالِكَ صَدَقَةٌ، وَمَا تَأْكُلُ امْرَأَتُكَ مِنْ طَعَامِكَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَإِنَّكَ أَنْ تَدَعَ أَهْلَكَ بِخَيْرٍ - أَوْ قَالَ: بِعَيْشٍ - خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ "، وَقَالَ بِيَدِهِ. صحيح

520. Dari Ayyub bin Abdirrahman, ia berkata, "Tiga orang dari Bani Sa'd mengabarkan kepadaku -semuanya meriwayatkan dari ayahnya-bahwa Rasulullah mengunjungi Sa'd ketika di Makkah untuk menjenguknya. Lalu Sa'd menangis. Maka beliau bertanya, 'Apa yang membuatmu menangis?' la menjawab, 'Aku khawatir meninggal di bumi yang aku berhijrah darinya, sebagaimana Sa'd meninggal'. Lalu beliau berdo'a, "Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd' (beliau mengucapkannya tiga kali). Lalu ia berkata, 'Aku memiliki banyak harta yang akan diwarisi oleh anak puteriku, bolehkah aku membuat wasiat hartaku seluruhnya? Beliau menjawab, 'Tidak'. Ia bertanya, 'Dua pertiganya?' Beliau menjawab, 'Tidak'. Ia bertanya, 'Setengahnya?' Beliau menjawab, "Tidak.' la kembali bertanya, 'Sepertiga?' Beliau menjawab, 'Sepertiga, dan sepertiga itu banyak, Sesungguhnya shadaqahmu dari hartamu itu adalah shadaqah, nafkahmu untuk keluargamu adalah shadaqah dan apa yang dimakan oleh isterimu dari makananmu adalah shadaqah bagimu. Sesungguhnya engkau meninggalkan keluargamu dalam keadaan baik -atau beliau bersabda, Dalam keadaan hidup makmur, hal itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka meminta-minta kepada manusia.' Beliau bersabda sambil memberi isyarat dengan tangannya."

📖 Diriwayatkan Muslim: Kitab Al-Washiyyah. Bab Al-Washiyyatu bits tsuluts (8).

Kosa Kata:

  • Makna يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ : Tiga orang dari Bani Sa'd, salah satunya adalah 'Amir bin Sa'd sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain dari Al-Bukhari dan Muslim. Yang kedua adalah Muash'ab bin Sa'd sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim (5/73), dan yang ketiga adalah 'Aisyah binti sa'd.
  • Makna يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ : Meminta-minta kepada orang lain dengan menadahkan Tangan mereka.

🏷 Fiqhul Hadits:

1. Disunnahkan menjenguk orang sakit. Dan itu disunnahkan bagi pemimpin sebagaimana disunnahkan bagi semua orang.
2. Di dalamnya terdapat dalil bahwa jika semua kewajiban ditunaikan dengan niat untuk melaksanakan kewajiban seraya mengharap wajah Allah, maka akan diberi pahala.
3. Untuk lebih jelas, lihat penjelasan hadits no. 499:

  • Dianjurkan mengusap orang yang sakit, karena itu dapat memberikan pengaruh dan ketenangan.
  • Hikmah pembatasan harta yang diwasiatkan sebesar sepertiganya adalah apabila seseorang bershadaqah dengan sepertiga hartanya, maka berarti dia masih menyisakan dua pertiga hartanya untuk anak snaknya sehingga mereka tidak dikhawatirkan menjadi miskin. Lain halnya ketika ia bershadaqah dengan dua pertiga hartanya kemudian ternyata umurnya masih panjang, maka harta yang tersisa pun akan berkurang yang pada akhirnya habis. Ini berarti bahwa wasiat (shadaqah) tersebut telah merebut hak para ahli waris. Maka Rasulullah ﷺ menempatkan masalah ini pada posisi pertengahan, yaitu sepertiga.
  • Hadits ini menganjurkan agar menyambung silaturrahim dan berbuat baik kepada kerabat serta belas kasih terhadap para ahli waris.
  • Hadits ini menganjurkan agar benar-benar memperhatikan keadilan dalam membagi harta antara kepentingan ahli waris dan wasiat.

*****

بَابُ فَضْلِ عِيَادَةِ الْمَرِيضِ

Bab-236: Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

٥٢١ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ قَالَ: حَدَّثَنَا عَاصِمٌ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ قَالَ: «مَنْ عَادَ أَخَاهُ كَانَ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ» ، قُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ: مَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: جَنَاهَا، قُلْتُ لِأَبِي قِلَابَةَ: عَنْ مَنْ حَدَّثَهُ أَبُو أَسْمَاءَ؟ قَالَ: عَنْ ثَوْبَانَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. صحيح

521. Musa bin lsmail mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abdul Wahid mengabarkan kepada kami, ia berkata, 'Ashim mengabarkan kepada kami dari Abu Qilabah, dari Abul Asyats Ash-Shan'aniy:

Dari Abu Asma', ia berkata, "Barang siapa menjenguk saudaranya, maka ia berada di kebun kurma surga. Aku bertanya kepada Abu Qilabah, Apa (maksud) kebun kurma surga?, ia menjawab, '(Maksudnya) memetiknya.' Aku bertanya kepada Abu Qilabah, 'Dari siapa Abu Asma meriwayatkannya?' Ia menjawab, 'Dari Tsauban, dari Rasulullah ﷺ."'

٥٢١ - حَدَّثَنَا ابْنُ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنِ الْمُثَنَّى - أَظُنُّهُ - ابْنَ سَعِيدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ، عَنْ ثَوْبَانَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، نَحْوَهُ. صحيح

(...) Ibnu Habib bin Abi Tsabit mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu Usamah mengabarkan kepada kami dari Al-Mutsanna -aku menyangka ia adalah lbnu Sa'id-, ia berkata: Abu Qilabah mengabarkan kepada kami dari Abul Asy'ats, dari Asma' Ar-Rahbiy: Dari Tsauban, dari Nabi seperti hadits di atas.

Kosa Kata:

Makna خُرْفَةُ : Buah kurma yang siap dipetik. Maksudnya, seakan-akan ia selalu berada di kebun yang buahnya siap dipetik.

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Keutamaan menjenguk orang sakit.
  2. Menjenguk orang sakit termasuk ibadah yang dapat mendekatkan seseorang ke surga dan menjauhkannya dari neraka.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم