Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم

📚┃ Materi : Syarah Kitab Riyadush Shalihin.
🎙┃ Pemateri : Ustadz Abu Nafi' Sukadi, hafizhahullahu Ta'ala. [Pengajar Ilmu Syar'i Ponpes Al-Madinah].
🗓┃ Hari, Tanggal : Jumat , 27 Juni 2025 M / 1 Muharram 1447
🕌┃ Tempat : MASJID AL-QOMAR PURWASARI | Jl. Slamet Riyadi no. 414 A, Purwosari Solo
🎞 ┃ Facebook Live: Kajian Rembulan


Kitab Fadhilah / Keutamaan Amal (كتَاب الفَضَائِل)

Hadits ke-1163: Nasihat untuk Tidak Meninggalkan Shalat Malam

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا عَبْدَ اللهِ! لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ، كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Wahai ‘Abdullah, janganlah seperti si fulan. Dahulu ia rajin mengerjakan shalat malam, tetapi sekarang ia meninggalkannya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1152 dan Muslim, no. 1159, 185]

Penjelasannya telah diberikan di Bab 15 Hadits no. 154.

💡 Fawaid Hadits:

  1. Keutamaan Shalat malam, sehingga Nabi ﷺ menyuruh jangan ditinggalkan.
  2. Dalam mengingatkan seseorang tidak perlu menyebut nama, kecuali ada maslahat. Seperti hadits saat Rasulullah menyebut dua orang yang diadzab karena kencing dan namimah, Nabi ﷺ tidak menyebut nama.
  3. Menjaga ketaatan (istiqomah) adalah bukti menyukai ketaatan itu.
  4. Seorang hamba dinasihati agar menjaga amalan dan tidak meninggalkan ibadah serta bosan, agar dia tetap istikamah, karena amalan yang sedikit tetapi kontinu lebih baik daripada banyak tetapi terhenti.

Hadits ke-1164: Orang yang Dikencingi Setan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بنِ مسعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ نَامَ لَيْلَهُ حَتَّى أَصْبَحَ، قَالَ: «ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنَيْهِ، أَوْ قَالَ: فِي أُذُنِهِ».
[صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح البخاري: 3270]

Abdullah bin Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Disebutkan di hadapan Nabi ﷺ tentang seseorang yang tidur semalaman sampai pagi. Beliau bersabda, "Orang itu telah dikencingi setan di kedua telinganya -atau beliau bersabda: di telinganya." [Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 3270]

💡 Fawaid Hadits:

  1. Penjelasan waktu kencingnya syaitan.
  2. Syaitan benar-benar kencing. Maka itu, orang yang perlu makan dan minum, dia pun perlu mengusir semua usaha syaitan itu. Sebab siapa saja yang perlu makan lalu ia makan dan perlu minum lalu ia minum, maka pasti ia perlu pula setelahnya untuk mengeluarkan semua itu (buang air besar dan kecil).
  3. Syaitan mempergunakan semua cara untuk membuat hamba Allah semakin jauh dan lalai dalam berbuat taat kepada Allah.
  4. Qiyamul lail adalah pelindung dari syaitan.

Hadits ke-1165: Tiga Ikatan Syaitan pada Hamba ketika Tidur.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ». [صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح البخاري: 1142]

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Setan membuat tiga ikatan di ujung belakang kepala salah seorang kalian ketika tidur. Setiap ikatan ia tepuk (dengan mengatakan), 'Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah!' Jika orang tersebut bangun lalu berzikir kepada Allah Ta'ala, terlepaslah satu ikatan. Lalu jika dia berwudu, terlepaslah satu ikatan yang lain. Kemudian jika dia mengerjakan salat, terlepaslah seluruh ikatan itu. Sebab itu, dia memasuki waktu pagi dengan semangat dan jiwa yang baik. Tetapi jika tidak demikian, pasti dia memasuki waktu pagi dengan jiwa yang jelek dan malas." [Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 1142]

🏷 Fawaid Hadits:

  1. Ketiga ikatan syaitan adalah lawan dari ketiga amal perbuatan ketaatan. Maka itu, jika hamba Allah bangun tidur lalu melakukan perbuatan ketaatan, lepaslah ikatan itu karena setiap ketaatan yang dikerjakannya.
  2. Hamba Muslim berbahagia apabila dibimbing oleh Allah ﷻ untuk mengamalkan apa yang dicintai dan disenangi-Nya.
  3. Shalat malam mengandung rahasia unik dalam kebersihan jiwa dan kelapangan dada walaupun yang melaksanakan shalat malam itu tidak menghayati bacaannya. Sebaliknya pula bagi yang tidak melakukannya.
  4. Barang siapa melakukan shalat malam lalu tidur lagi, maka syaitan tidak dapat mengulangi ikatan yang kedua kalinya.
  5. Kelalaian dan meninggalkan ketaatan merupakan akibat perbuatan syaitan dan bujukannya.

Hadits ke-1166: Tiga Amalan yang Dapat Memasukkan Hamba ke Surga.

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( أيُّهَا النَّاسُ : أَفْشُوا السَّلامَ ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلاَمٍ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .

Dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Menyebarkan salam jadi tanda bahwa kedamaian itu terwujud sehingga satu sama lain mudah menyebarkan salam keselamatan.
  2. Memberi makan ditambah dengan menyebarkan salam menunjukkan hilangnya rasa takut dan kefakiran, akhirnya hati sesama muslim akan semakin dekat, hubungan silaturahim akan makin kuat terjalin.
  3. Kedamaian, hidup yang lapang, dan rasa tenang itulah yang membuat seseorang mudah menjalankan perintah Allah.
  4. Buah dari amal saleh dan kalimat yang baik memudahkan seseorang masuk surga.
  5. Syariat begitu semangat dalam mengajarkan jalan-jalan kebaikan yang mengantarkan kita ke surga.

Tambahan: Ibadah disaat orang lalai terhitung istimewa. Seperti: Shalat malam di saat orang tidur, shalat dhuha disaat matahari terik, dan ibadah disaat fitnah.

Hadits ke-1167: Keutamaan Bulan Muharram dan Shalat Malam

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Keutamaan puasa sunnah pada bulan Muharram, terlebih lagi pada tanggal sembilan (Tasu'a) dan tanggal sepuluh (Asyura). Keutamaan puasa itu mengikuti keutamaan puasa fardhu.
  2. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah qiyamul lail.

Tambahan:

  • Penyadaran nama Muharram Syahrullah, menunjukkan keistimewaan Muharam, sama halnya Baitullah, Abdullah, dan lainnya.
  • Al-Hassan mengatakan, diantara 4 Bulan Haram yang paling mulia adalah bulan Muharram. Maka dipilih sebagai awal tahun.
  • Lakukan amalan terbaik di bulan haram terbaik dimana pahalanya dilipatgandakan.

Hadits ke-1168: Shalat Malam itu Dua salam - Dua Salam

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( صَلاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Maka apabila engkau takut masuk waktu Shubuh, hendaklah melakukan witir satu rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1137 dan Muslim, no. 749]

Hadits ke-1169

وَعَنْهُ ، قَالَ : كَانَ النَّبيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، وَيُوتِرُ بِرَكْعَةٍ .مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam dua rakaat salam, dua rakaat salam, lalu witir satu rakaat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 990 dan Muslim, no. 749]

🏷 Fiqhul Hadits:

  1. Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam.
  2. Hendaknya shalat witir dijadikan penutup shalat malam. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih melakukan shalat dua rakaat bakda witir.
  3. Boleh mengerjakan shalat witir satu rakaat.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم