Niatilah untuk Menuntut Ilmu Syar'i

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 2436)
Kajian Islam

Menyerap ilmu bisa dilakukan salah satunya dengan membaca buku. Tapi kalau sembarang buku dibaca justru racun yang masuk. Buku dari kalangan liberalis yang dibangun di atas filsafat ahli kalam, misalnya.

Berikut kami tampilkan beberapa buku yang layak dibaca oleh kaum Muslimin. Buku-buku ini telah direkomendasikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah. Kiranya daftar ini bisa menjadi salah satu acuan.

Buku Bidang 'Aqidah

Buku[1] Tsalatsatul-Ushul; [2] Al-Qawa'idul-Arba'; [3] Kasyfu Syubhat; [4] Kitabut-Tauhid (Keempatnya adalah karya Syaikhul-Islam Muhammad al-Tamimi rahimahullah); [5] Al-Aqidah al-Wasithiyah yang membahas al-Asma' wash-Shifat. Ini buku terbaik yang pernah ditulis dalam pembahasan masalah ini, sangat layak untuk dibaca dan dirujuk. [6] Al-Hamawiyah dan [7] at-Tadmuriyah, kedua buku ini lebih luas bahasannya daripada al-Wasithiyah. Ketiga buku tersebut karya Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. [8] Al-Aqidah ath-Thahawiyah karya Abul-Hasan 'Ali bin Abil 'Izz. [9] Ad-Durarus-Saniyyah fil-Ajwibatin-Najdiyah yang dihimpun oleh Syaikh 'Abdurrahman bin Qasim rahimahullah. [10] Ad-Duratul Mudhiyyah fi 'Aqidatil-Firqatil-Mardhiyyah karya Muhammad bin Ahmad as-Safaraini al-Hanbali, didalamnya ada kesalahan berupa ithlaqat (pemutlakan penafian sifat tanpa perincian, penrj.) yang menyelisihi madzhab Salaf, seperti ucapan beliau;

Rabb kami tidaklah memiliki fisik dan jiwa. Tidak pula raga, Dia Maha tinggi di tempat yang tinggi.

Oleh karena itu, para penuntut ilmu haruslah mempelajari buku ini dibawah bimbingan Syaikh yang paham dengan 'aqidah Salafiyah agar dapat menjadi (tidak tersesat) dengan adanya kesalahan ithlaqat dalam buku tersebut. 'Aqidah ini menyelisihi 'aqidah as-Salaf ash-Shalih.

Buku Bidang Hadits

[1] Fathul-Bari Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Hajar al-'Asqalani rahimahullah.

[2] Subulus-Salam Syarh Bulughul Maram karya ash-Shan'ani, buku ini menghimpun antara hadits dan fikih.

[3] Nailul-Authar Syarh Muntaqa al-Akhbar karya asy-Syaukani.

[4] 'Umdatul-Ahkam karya al-Maqdisi. Buku ini ringkas dan hadits-haditsnya terdapat dalam Shahihain, maka tidak perlu meneliti kembali akan keshahihannya.

[5] Al-Arba'in an-Nawawiyah karya Abu Zakariya an-Nawawi rahimahullah. Buku ini bagus karena didalamnya terhimpun adab, manhaj yang baik dan kaidah-kaidah yang sangat bermanfaat, seperti hadits; “Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak berfaidah baginya.” Kaidah ini, sekiranya aku jadikan sebagai jalan yang aku berjalan diatasnya maka niscaya telah mencukupi. Demikian pula dengan kaidah didalam berbicara, hadits; “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata yang baik atau diam.

[6] Bulughul-Maram karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah. Buku ini sangat bermanfaat dan sarat faidah. Penulisnya menyebutkan perawi-perawi haditsnya, menyebutkan siapa yang menshahihkan dan mendha'ifkannya, dan mengomentari shahih atau dha'if hadits-haditsnya.

[7] Nukhbatul-Fikar karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani, yang dianggap mencakup seluruhnya (dalam ilmu mushthalahul-hadits, penrj.). Seorang penuntut ilmu apabila memahami buku ini secara sempurna dan telah mantap maka ia sudah tidak butuh lagi dari buku-buku mushthalah yang banyak. Ibnu Hajar rahimahullah memiliki metode penulisan yang sangat bermanfaat, yaitu cermat dalam pengklasifikasian. Seorang penuntut ilmu apabila membaca buku ini akan menjadi bersemangat karena buku ini dibangun diatas kesan logis, maka aku katakan; “Sungguh baik kiranya para penuntut ilmu menghafalnya karena buku ini merupakan ringkasan yang sarat manfaat ilmu mushthalah.

[8] Al-Kutubus-Sittah (Shahih al-Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi). Aku nasihatkan para penuntut ilmu untuk banyak membaca buku-buku ini, karena di dalam hal ini ada dua faidah. Pertama; merujuk kepada ushul (pokok). Kedua; terjadinya pengulangan nama perawi hadits di benaknya, apabila nama-nama perawi ini senantiasa berulang-ulang, bukannya tidak mungkin akan muncul nama seorang perawi –misalnya dari perawi Bukhari- di sanad hadits manapun, melainkan ia bakal mengetahui bahwasanya perawi tersebut termasuk perawi Bukhari, maka ia dapat memetik faidah dari hadits ini.

Buku Bidang Fikih

[1] Adabul-Masyi ila ash-Shalati karya Syaikhul-Islam Muhammad al-Tamimi rahimahullah.

[2] Zadul-Mustaqni' fi Ikhtisharil-Muqni' karya al-Hijawi. Buku ini adalah matan terbaik di dalam masalah fikih. Buku ini adalah buku yang penuh berkah, ringkas namun padat. Syaikh kami al-'Allamah 'Abdurrahman as-Sa'di rahimahullah mengarahkan kami untuk menghafalkannya, beserta menghafal [3] Dalil ath-Thalib. [4] Ar-Raudhul-Murbi' Syarh Zadul-Mustaqni' karya Syaikh Manshur al-Bahuti.

[5] 'Umdatul-Fiqh karya Ibnu Qudamah rahimahullah.

[6] Al-'Ushul min 'Ilmil-Ushul (karya Syaikh Ibnu 'Utsaimin sendiri, penrj.) merupakan buku yang ringkas yang membuka pintu (pembahasan ushul-fiqh) bagi para pelajar (pemula).

Buku Bidang Tafsir

[1] Tafsir al-Qur'an al-'Azhim karya Ibnu Katsir rahimahullah adalah buku yang bagus ditimbang dari tafsir dengan atsar, bermanfaat, dan terpercaya. Namun sedikit sekali pembahasannya dari segi i'rab dan balaghah-nya (sebagian cabang pembahasan ilmu bahasa Arab, red).

[2] Taisirul-Karimir-Rahman fi Tafsir Kalamil-Mannan karya Syaikh 'Abdurrahman bin Sa'di rahimahullah, merupakan buku yang baik, mudah, dan terpercaya. Aku nasihatkan untuk membacanya.

[3] Muqaddimah Syaikhul-Islam fit-Tafsir, merupakan pengantar penting dan baik (di dalam memahami ilmu tafsir, penrj.)

[4] Adhwa'ul-Bayan karya al-'Allamah Muhammad asy-Syinqithi rahimahullah. Buku ini mencakup hadits, fikih, tafsir dan ushulul-fiqh.

Buku dalam Ilmu Waris

[1] Matan al-Rahabiyah karya ar-Rahabi.

[2] Matan al-Burhaniyah karya Muhammad al-Burhani. Buku ini ringkas, bermanfaat dan mencakup segala pembahasan fara'idh. Aku memandang bahwa buku Burhaniyah lebih baik daripada al-Rahabiyah dikarenakan al-Burhaniyah lebih lengkap dari al-Rahabiyah pada satu sisi, dan lebih luas informasinya dari sisi lain.

Buku-buku Lain

[1] Matan al-Ajurumiyah sebuah buku dalam bidang Nahwu yang ringkas namun luas cakupannya.

[2] Alfiyah Ibnu Malik merupakan ringkasan ilmu Nahwu.

Dalam bidang Sirah, yang terbaik menurut pandanganku adalah buku [3] Zaadul-Ma'ad karya Ibnul-Qayyim rahimahullah, sebuah buku yang sangat bermanfaat, menyebutkan sejarah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berbagai keadaan beliau, kemudian beliau mengambil hukum yang banyak dari kisah tersebut. [4] Raudhatul-'Uqala karya Ibnu Hibban al-Busti rahimahullah merupakan buku yang bermanfaat ditinjau dari ringkasannya, yang menghimpun sejumlah besar faidah dan kemuliaan 'ulama, ahli hadits dan selain mereka. [5] Siyaru A'lamin-Nubala' karya adz-Dzahabi. Ini adalah buku yang bermanfaat, sarat akan faidah yang berlimpah. Hendaknya para penuntut ilmu membaca dan merujuknya.

[Dinukil oleh Abu Salma dari Kitabul-'Ilmi Fadhilatu asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, penyusun; Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, cet. I, 1423/2002, Dar ats-Tsuraya lin-Nasyr wat-Tauzi ', hal. 92-96]