ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:
بَابُ وُجُوبِ الاِسْتِغْنَاءِ مُتَابَعَتِهِ عَنْ كُلِّ مَا سِوَاهُ
Pertemuan#14: Bab Keterangan Tentang Apa yang Mengeluarkan dari Pengakuan Islam
📖 26. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
Firman Allah ﷻ,
هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا
"Dia (Allah) telah menamai kalian orang- orang Muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (al- Qur`an) ini." (Al-Hajj: 78).
Penjelasan:
Bab ini menjelaskan bahwa ada orang yang mengaku Muslim, akan tetapi dia keluar dari Islam disebabkan karena dia melakukan suatu perbuatan pembatal di antara pembatal-pembatal keislaman, sehingga dia menyangka dirinya Muslim padahal bukan Muslim. Misalnya orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah Rasulullah, dia shalat dan berpuasa, orang itu adalah seorang Muslim, akan tetapi bila dia berdo'a kepada selain Allah, beristighatsah kepada selain Allah, atau menyembelih karena selain Allah, maka sungguh dia telah menyekutukan Allah, dan keluar dari Islam. Hal itu karena Islam adalah istislam (berserah diri) kepada Allah ﷻ dengan mentauhidkanNya, tunduk kepadaNya dengan menaatiNya, serta berlepas diri dari syirik dan para pelakunya; inilah Islam.
Barangsiapa melakukan suatu amalan, atau mengucapkan suatu perkara, atau meyakini sebuah keyakinan yang bertentangan dengan Islam, maka dia bukan seorang Muslim, sekalipun dia menisbatkan dirinya kepada Islam. Betapa sering hal sepertin terjadi. Karena itu setiap Muslim wajib bermawas diri darinya, dan agar setiap Muslim belajar Islam yang shahih, serta mengetahui, apa-apa yang membatalkan keislaman agar bisa menjauhinya.
Bila dia tidak mengetahui, maka dia bisa terjatuh ke dalamnya, dia keluar dari Islam tanpa menyadarinya. Allah ﷻ berfirman,
هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ
"Dia telah memilih kalian dan Dia tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama moyang kalian, Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kalian orang-orang Muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (al-Qur`an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian menjadi saks atas segenap manusia. (Al-Haj: 78).
Apa itu agama bapak kita, Nabi Ibrahim alaihissalam (yakni Islam)? Ia adalah Tauhid, keikhlasan kepada Allah, dan berlepas diri dari Syirik dan para pelakunya. Ini adalah agama bapak kita Nabi Ibrahim alaihissalam dan apa yang menyelisihinya adalah kekafiran dan kesyirikan terhadap Allah ﷻ.
Ini adalah dakwah para Rasul seluruhnya alaihimussalam dari awal manusia agar tunduk hingga akhir, mereka semuanya mengajak meninggalkan ibadah kepada Allah ﷻ dengan menyembahNya; meninggalkan ibadah kepada selainNya. Allah ﷻ berfirman,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ
"Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah (saja), dan jaulilah thaghut itu." (QS. An-Nahl :36).
- Thagut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah ﷻ Pent.).
Allah ﷻ juga berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiya : 25)
📖 27. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وعن الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أنه قال: «آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ الله أَمَرَنِي بِهِنَّ: السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ، وَالْجِهَادُ، وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ؛ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ، وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ، فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ»، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ الله وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؟، قَالَ: «وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؛ فَادْعُوا بِدَعْوَى الله الَّذِي سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ عِبَادَ الله»، رواه أحمد، والترمذي، وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Dari Al-Harits Al-Asyari radhiyallahu’anhu dari Nabi ﷺ bersabda, “Saya perintahkan pada kalian dengan lima hal, di mana Allah memerintahkanku dengannya; mendengar, taat, jihad, hijrah dan jamaah. Sesungguhnya siapa yang meninggalkan jamaah satu jengkal, maka telah melepaskan ikatan Islam di lehernya, kecuali ia kembali. Siapa yang menyeru dengan seruan jahiliyyah, maka dia bagian dari bangkai jahannam.
Berkata seseorang, “Ya Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, walaupun ia sholat dan puasa? Rasul ﷺ bersabda, ”Walaupun ia sholat dan puasa, maka serulah dengan seruan Allah yang telah menamakan dirimu muslimin mukminin hamba-hamba Allah”
(HR Ahmad no. 22910 dan At-Tirmidzi no. 2863 dan berkata, hadits ini hasan shahih).
📃 Penjelasan:
Dalam hadits ini Nabi ﷺ memerintahkan lima perkara:
Pertama: Mendengar dan menaati Ulil Amri (pemerintah) dari kaum Muslimin
Karena urusan kaum Muslimin tidak akan menjadi lurus kecuali dengan mendengar dan menaati Ulil Amri dari kaum Muslimin. Kaum Muslimin tidak menjadi baik bila mereka berselisih dan terpecah belah, sebaliknya mereka harus bersatu dan sepakat, dan mereka tidak akan bersatu kecuali pada seorang pemimpin atau Ulil Amri, dan kepemimpinan dan pemerintahan itu tidak akan terjadi kecuali dengan mendengar dan menaati, akan tetapi hal ini pada selain kemaksiatan kepada Allah, sebagaimana Nabi ﷺ bersabda,
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
"Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada al-Khaliq." (Diriwayatkan oleh Ahmad, no. 3889).
Wajib mendengar dan menaati Ulil Amri (pemerintah), dan bila tidak demikian, maka kesatuan kaum Muslimin tidak terwujud, kalimat kaum Muslimin tidak akan bersatu, mereka tidak memiliki jamaah yang mereka bernaung di bawahnya. Orang yang tidak mendengar dan tidak menaati Ulil Amri (pemerintah) bukan termasuk jamaah, dia keluar dari jamaah, dan barangsiapa keluar dari jamaah, maka dia melepaskan tali ikatan Islam dari lehernya. Ini adalah ancaman yang keras.
Masalah ini bukanlah sesuatu yang remeh, di mana seseorang menyendiri dari jamaah kaum Muslimin, tidak ikut menyertai mereka dengan (berpedoman pada) ijtihad dan pendapatnya sendiri. Maka dia harus bersatu agar kalimat kaum Muslimin bersatu, kemaslahatan-kemaslahatan mereka terwujud dan urusan mereka tegak.
Kedua: Jihad di jalan Allah demi meninggikan kalimat Allah ﷻ.
Allah ﷻ memerintahkan berdakwah terlebih dulu, mengajak orang-orang kafir dan orang-orang musyrik kepada Islam, karena ia adalah agama Allah, sedangkan selain Islam adalah agama yang batil, sehingga harus mengajak manusia kepada agama ini. Kemudian siapa yang menyambut dan menerima dakwah, maka segala puji bagi Allah, namun siapa yang menolak, maka harus ada jihad, -yaitu perang-, untuk meninggikan kalimat Allah dan menghapus kesyirikan dari muka bumi. Allah ﷻ berfirman,
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ كُلُّهُۥ لِلَّهِ ۚ
"Dan perangilah mereka, sehingga tidak ada fitnah, dan agama itu semata-mata bagi Allah." (Al-Anfal: 39).
Tidak patut terjadi sebagian agama itu milik Allah dan sebagian lainnya milik selainNya, karena Allah adalah Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan, Yang mematikan, dan Yang mengatur alam ini, Dia-lah yang berhak untuk disembah, tidak ada agama kecuali agama Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman,
أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa? (QS. Ali Imran ayat 183).
Seluruh makhluk tunduk kepada Allah, bisa tunduk karena suka rela dengan mengikuti syariatNya dan menaati Rasul-rasulNya, mereka adalah kaum Muslimin di setiap masa dan tempat atau bisa juga tunduk karena terpaksa, yakni tunduk kepada qadar dan qadha' Allah, karena qadha' dan qadar Allah terjadi pada orang-orang kafir dan orang-orang Muslim. Hamba kafir itu tunduk kepada Allah karena terpaksa, bukan karena suka rela.
Agama Islam merupakan agama Allah ﷻ, tidak ada agama selainnya, Allah tidak menerima agama selainnya dari siapa pun pada Hari Kiamat. Bila urusannya memang demikian, maka tidak ada lahan bagi keberadaan agama lain kecuali Islam. Jadi harus ada jihad untuk menegakkan tauhid ibadah kepada Allah ﷻ yang karenanya Dia menciptakan makhluk, mengutus para rasul untuk menjelaskannya dan memerintahkan para hamba untuk berjihad.
Jihad di jalan Allah adalah perang, yaitu memerangi kaum musyrikin bila mereka menolak untuk menerima Islam. Jihad adalah fardhu atas kaum Muslimin sesuai dengan kemampuan. Allah ﷻ berfirman,
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ
"Diwajibkan atas kalian berperang, padahal itu adalah suatu yang dibenci bagi kalian. Tetapi boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagi kalian, dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu, padahal itu adalah suatu yang buruk bagi kalian." (Al-Baqarah: 216).
Jihad adalah kewajiban, namun sesuai dengan batas kemampuan, bila kaum Muslimin memiliki kemampuan dan kekuatan untuk membentuk pasukan dan memerangi orang-orang kafir, maka mereka wajib melakukannya, harus ada jihad, status keberadaannya adalah fardhu kifayah, bila sebagian kaum Muslimin dengan jumlah yang cukup telah menegakkannya, maka dosa telah gugur dari yang lainnya, dan tersisa hukum sunnah bagi sebagian yang lainnya dan termasuk ibadah paling utama, namun bila tidak ada orang dengan jumlah yang cukup yang menegakkannya, maka semua pihak memikul dosanya. Jihad adalah fardhu kifayah yang mau tidak mau harus dilakukan.
Bila kaum Muslimin tidak memiliki kemampuan, maka mereka menunggu hingga mereka memiliki kekuatan. Nabi ﷺ tinggal di Makkah selama tiga belas tahun berdakwah kepada Allah semata, beliau belum diperintahkan untuk berjihad, karena pada masa itu kaum Muslimin belum memiliki kemampuan untuk berjihad, namun manakala Nabi ﷺ hijrah ke Madinah, dan beliau memiliki para pendukung dan pembela, maka Allah mewajibkan jihad atas mereka, karena mereka sudah memiliki kemampuan untuk berjihad. Ini adalah masalah kedua.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
 
            