ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:
بَابُ وُجُوْبِ الدُّخُوْلِ في الْإِسْلَام كُلِّهِ وَتَرَك مَا سِوَاهُ
Pertemuan#17: Bab Kewajiban Masuk ke Dalam Islam secara Keseluruhan dan Meninggalkan Selainnya
📖 32. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَقَوْلُهُ نَعَالى: ﴿يَتَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ ادْخُلُواْ في السِّلْمِ كَافَّةً
Firman Allah ﷻ, "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan." (Al-Baqarah: 208).[32]
Ucapan Syaikh, "(Kewajiban) masuk ke dalam Islam secara seluruhan", maksudnya, kamu menerima Islam seluruhnya, hingga tidak mengambil sebagian darinya dan meninggalkan bagian yang lain.
Allah ﷻ berfirman,
﴿يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ ادْخُلُواْ فى السِّلْمِ كَافَّةً
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan." (Al-Baqarah: 208)
yakni, ke dalam Islam, terimalah seluruhnya, jangan mengambil bagian darinya dan meninggalkan sebagian yang lain, karena pa yang melakukannya, maka dia kafir kepada Islam.
Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا۟ بَيْنَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا۟ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (An-Nisa': 150-151).
Orang yang beriman kepada sebagian Rasul atau sebagian kitab atau sebagian Islam, dan dia kafir kepada sebagian lainnya, maka dia kafir kepada semuanya. Allah berfirman,
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ ٱلْكِتَٰبِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْىٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰٓ أَشَدِّ ٱلْعَذَابِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
"Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (Al-Baqarah: 85).
Maka wajib atas Muslim menerima seluruh syariat Islam, sehingga mengamalkan apa yang dia mampu darinya, akan tetapi tetap beriman kepada Islam secara keseluruhan. Adapun jika beriman kepada sebagian darinya dan kafir kepada sebagian lainnya, maka ia tidak boleh dan tidak cukup, atau mengambil sebagian dari Islam apa yang sesuai dengan hawa nafsunya, sedangkan apa yang tidak sesuai ditinggalkan. Ini juga tidak boleh dan tidak cukup, sehingga Islam harus diterima dan diimani secara keseluruhan.
Firman Allah يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ ادخُلُواْ في السِلْمِ كَافَّةٌ﴾ ,ﷻ﴿ "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan," yakni Islam seluruhnya, maka jangan mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian lainnya sesuai dengan keinginan hawa nafsumu dan kesenanganmu atau kamu menerima apa yang enak bagimu. Islam bagimu adalah satu kesatuan yang sempurna.
📖 33. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَقَوْلُهُ تَعَامّ: ﴿أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ﴾
Firman Allah ﷻ, "Tidakkah engkau (wahai Rasul) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu." (An-Nisa : 60).
Termasuk kategori masuk ke dalam Islam secara menyeluruh adalah menjadikan syariat sebagai hakim. Ini termasuk perkara Islam. Orang yang mengaku dirinya Muslim, akan tetapi menjauhkan syariat Islam dari hukum (positif), sebaliknya dia menjadikan undang-undang (bikinan manusia) sebagai hukum, maka dia bukan Muslim.
Allah ﷻ berfirman, ﴾َألَمَ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَرعُمُون﴿ "Tidakkah engkau (wahai Rasul) memperhatikan orang-orang yang mengaku." Dia berfirman, "Mengaku." Pengakuan adalah pembicaraan paling dusta. Ini menunjukkan bahwa pengakuan mereka tidak benar.
يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَن يَتَحَاكَمُوٓا۟ إِلَى ٱلطَّٰغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوٓا۟ أَن يَكْفُرُوا۟ بِهِۦ وَيُرِيدُ ٱلشَّيْطَٰنُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (An-Nisa : 60).
Maka harus berhukum kepada apa yang Allah turunkan. Adapun pihak yang membuang hukum Allah secara total dan mengganti tempat kedudukannya dengan undang-undang (buatan manusia), maka dia bukan Muslim, sekalipun mengaku dirinya Muslim. Ini tercantum di dalam al-Qur'an.
"Tidakkah engkau (wahai Rasul) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu, (tetapi) mereka masih menginginkan berhukum kepada thaghut." Lihat kata, "mereka menginginkan", ia adalah niat dalam hati saja, lalu bagaimana bila dia melakukannya, maka urusannya lebih berat. Bila sekedar niat saja bisa membuatnya tidak Mukmin, lalu bagaimana bila dia melakukannya.
📖 34. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَقَوْلُهُ تَعَالى: ﴿إِنَّ اُلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمْ وَكَانُواْ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىءٍ
Firman Allah ta'aala, "Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka, dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, bukan tanggung jawabmu sedikitpun (wahai Rasul) terhadap mereka." (Al-An'am: 159).
Ayat ini mengandung larangan berpecah belah dalam agama. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ ۚ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. [QS. Al-An'am ayat 159]
Yakni menjadi aliran-aliran dan jamaah-jamaah. Ini adalah celaan dan peringatan. Kaum Muslimin adalah jamaah yang satu, dan golongan yang satu. Mereka adalah kelompok dan bala tentara Allah, sehingga mereka tidak boleh terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok dan jamaah-jamaah. Masing-masing menyerukepada jamaahnya atau alirannya, lalu menyesatkan yang lain dan merendahkan yang lain. Ini tidak boleh di kalangan kaum Muslimin. Ini termasuk perkara jahiliyah. Kaum Muslimin adalah tangan yang satu, jamaah yang satu dan golongan yang satu.
Bila mereka berbeda pendapat, maka mereka kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah. Allah ﷻ berfirman,
فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Kemudian jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya." (An-Nisa : 59).
Wajib bagi kaum Muslimin menjadi jamaah yang satu dan kelompok yang satu. Bila mereka berbeda pendapat, maka mereka berhakim kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah. Tidak patut bagi masing-masing dari mereka berkata, "Kami mempertahankan pendapat yang kami pegang teguh, kami tidak merubah apa yang telah kami pegang teguh". Ini termasuk perkara jahiliyah.
Firman Allah ta'aala, لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىءٍ "Bukan tanggung jawabmu sedikitpun terhadap mereka." Ini adalah bara'ah (sikap anti) di mana Allah memerintahkan Rasulullah # bersikap anti terhadap orang-orang yang memecah belah agama mereka, dan mereka terbagi menjadi jamaah-jamaah. Kaum Muslimin adalah jamaah yang satu yang tidak terpecah dan terbelah. Perbedaan dan pertikaian bisa saja terjadi, namun (bila ia terjadi), ia diputuskan dengan berhakim kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah. Barangsiapa yang berpegang pada kebenaran, maka kita kembali kepadanya. Barangsiapa berpegang pada kesalahan, maka hendaknya dia meninggalkan kesalahannya, tidak usah fanatik kepada pendapatnya atau jamaahnya atau kelompoknya. Ini adalah kondisi kehidupan kaum Muslimin.
*****
📖 35. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسِ فِي قَوْلِهِ تَخَالتَّ:
Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma berkata tentang Firman Allah Ta'aala,
﴿يَوْمَ تَبْيَضُ وُجُوهُ وَنَسْوَذُ وُجُوةُ﴾
"Pada hari itu ada wajah-wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah-wajah yang hitam muram." (Ali Imran: 106).
تَبَْيَضُّ وُجُوْهُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْاِثْتِلَافِ، وَتَسْوَدُ وُجُوْهُ أَهْلِ الْبِدَعِ وَالْإِخْتِلَافِ.
"Wajah Ahlus Sunnah dan ahli persatuan menjadi putih berseri, sedangkan wajah ahli bid'ah dan ahli perpecahan menjadi hitam muram."
Ayat ini sesudah Firman Allaht a'aala,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تُطِيعُوا۟ فَرِيقًا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَٰنِكُمْ كَٰفِرِينَ. وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُۥ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِٱللَّهِ فَقَدْ هُدِىَ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali Imran ayat 100-103].
Kemudian Allah ﷻ berfirman, ﴾وَاعْتَصِمُواْ يِحَبْل اللهِ جَمِيعًا﴿"Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali Allah." Tali Allah adalah al-Qur an, Islam, dan Rasulullah . وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ("dan janganlah kalian bercerai berai"), yakni, menjadi jamaah-jamaah dan kelompok-kelompok. Allah melarang kaum Muslimin berpecah belah. Allah ﷻ berfirman,
وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ. وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُوا۟
dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai.[QS. Ali Imran ayat 103-105].
Di awal ayat-ayat tersebut Allah melarang mereka berpecah belah. Kemudian Allah ﷻ berfirman:
﴿وَأَعْتَصِمُواْ يِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلَا تَغَرَّقُوا﴾ ,
"Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali Allah dan janganlah kalian bercerai berai." Kemudian Allah melarang perbuatan meniru umat-umat terdahulu yang berpecah belah dalam agama mereka.
Allah ﷻ berfirman,
﴿وَلَا تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَغَرَّقُوا وَاَخْتَلَفُواْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاَءَهُمُ اَلبَمِتَت﴾ ,
"Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas." Mereka berselisih dan bercerai berai padahal mereka
mendapatkan wahyu yang diturunkan dari Allah, namun mereka tidak berhukum kepadanya, bahkan sebaliknya, setiap kelompok dari mereka fanatik kepada pendapatnya sendiri.
Kemudian ﴾وَأُوْلََبَكَ لَهَمْ عَذَابُ عَظِيمٌ﴿ "Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat," yakni orang-orang yang berselisih, bercerai berai, dan meninggalkan apa yang Allah turunkan, mereka tidak merujuk kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah untuk memutuskan perselisihan di antara mereka, bahkan sebaliknya masing-masing dari mereka memegang madzhabnya, mereka meninggalkan Kitab Allah yang diturunkan, dan mereka merasa cukup dengan manhaj, pendapat, dan perkataan mereka.
﴿وَأوْلََيِكَ لَهَُمْ عَذَابُ عَظِيهٌ اُلَّذِينَ اسْوَدَتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتم بَعْدَ إِيمَنِكُمْ فَذُوقُواْ اَلْعَذَابَ بِمَا كُنتُم تَكْفُرُونَ
"Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat, pada hari itu ada wajah-wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah-wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), 'Mengapa kalian kafir setelah kalian beriman? Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu'." (Ali Imran: 105-106).
Ibnu Abbas berkata, تَبْيَضُّ وُجُوْهُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجمَاعَةِ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهُ أَهْلِ الْفُرْقَةِ وَالاخْتِلَافِ "(Yakni) Memutih wajah Ahlus Sunnah wal Jama'ah)" dan menghitam wajah ahli bid'ah dan perpecahan). Ini adalah akibat bagi mereka pada Hari Kiamat. Sedangkan orang-orang yang tetap di atas perselisihan mereka, fanatik kepada pendapat-pendapat mereka, maka wajah-wajah mereka menghitam pada Hari Kiamat, sebaliknya orang-orang yang bersatu di atas kebenaran, mereka memutuskan perselisihan mereka berdasarkan dalil. Wajah-wajah mereka memutih pada Hari Kiamat.
📖 36. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ :
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu'anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
ليأتينَّ على أمَّتي ما أتى على بني إسرائيل حَذوَ النَّعلِ بالنَّعلِ ، حتَّى إن كانَ مِنهم من أتى أُمَّهُ علانيَةً لَكانَ في أمَّتي من يصنعُ ذلِكَ ، وإنَّ بَني إسرائيل تفرَّقت على ثِنتينِ وسبعينَ ملَّةً ، وتفترقُ أمَّتي على ثلاثٍ وسبعينَ ملَّةً ، كلُّهم في النَّارِ إلَّا ملَّةً واحِدةً ، قالوا : مَن هيَ يا رسولَ اللَّهِ ؟ قالَ : ما أَنا علَيهِ وأَصحابي | الراوي : عبدالله بن عمرو | المحدث : الألباني | المصدر : صحيح الترمذي | الصفحة أو الرقم : 2641.
"Sungguh akan datang kepada umatku apa yang telah datang kepada Bani Isra il seukuran sandal demi sandal, hingga bila ada seseorang dari mereka yang mendatangi ibunya (yakni menzinainya) secara terang-terangan, maka di antara umatku ada yang juga melakukannya, dan sesungguhnya Bani Isra il terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di dalam neraka kecuali satu golongan." Mereka bertanya, "Siapa mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang berpegang kepada apa yang aku pegang (berupa akidah dan jalan lurus) dan yang dipegang teguh para sahabatku." Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi.
- Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2641, dan beliau berkata, "Hadits hassan gharib." Ia perkuat oleh syahid dari hadits Mu'awiyah di dalam Musnad Ahmad no. 16937; Abu Dawud, no. 4597 dengan sanad yang hasan; hadits Anas Malik pada Sunan Ibnu Majah, no. 3993 dan sanadnya jayyid, hadits Anas bin Malik pada riwayat Ibnu Majah, no. 3992. Dengan keseluruhan jalan-jalan ini, maka hadits ini menjadi shahih.
Ini adalah peringatan terhadap apa yang akan terjadi di akhir zaman sebagai peringatan bagi umat beliau . Ini termasuk perhatian besar Nabi kepada umat dan kasih sayang beliau kepada mereka. Beliau mengabarkan apa yang akan terjadi dan beliau menjelaskan bagaimana agar selamat darinya.
Bani Israil berselisih dan bercerai berai. Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاَخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَاجَاءَ هُمُ الْبِيِنَتُ
"Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang berceri berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas".
Ini terjadi pada Bani Israil, lalu selama ia terjadi pada Bani Israil, maka ia akan terjadi pula pada umat ini bagi siapa yang bertaklid kepada mereka, dan sungguh ini telah terjadi, akan tetapi saat ia terjadi, seorang Muslim wajib tidak fanatik, akan tetapi berantusias untuk berpegang kepada dalil, mengikuti al-Qur'an dan as-Sunnah, agar selamat dari fitnah (musibah), perpecahan, dan keburukan ini.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
 
            