ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi :Syarah Fadhlul Islam - Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta'ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba'da Maghrib - Isya'
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiallāhu'anhā Blimbing Gatak Sukoharjo.
📖┃ Daftar Isi:
بَابُ وُجُوبِ الاِسْتِغْنَاءِ مُتَابَعَتِهِ عَنْ كُلِّ مَا سِوَاهُ
Pertemuan#15: Bab Keterangan Tentang Apa yang Mengeluarkan dari Pengakuan Islam
📖 27. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وعن الْحَارِثَ الْأَشْعَرِيَّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أنه قال: «آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ الله أَمَرَنِي بِهِنَّ: السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ، وَالْجِهَادُ، وَالْهِجْرَةُ وَالْجَمَاعَةُ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ؛ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ، وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ، فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ»، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ الله وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؟، قَالَ: «وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ؛ فَادْعُوا بِدَعْوَى الله الَّذِي سَمَّاكُمْ الْمُسْلِمِينَ الْمُؤْمِنِينَ عِبَادَ الله»، رواه أحمد، والترمذي، وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Dari Al-Harits Al-Asyari radhiyallahu’anhu dari Nabi ﷺ bersabda, “Saya perintahkan pada kalian dengan lima hal, di mana Allah memerintahkanku dengannya; mendengar, taat, jihad, hijrah dan jamaah. Sesungguhnya siapa yang meninggalkan jamaah satu jengkal, maka telah melepaskan ikatan Islam di lehernya, kecuali ia kembali. Siapa yang menyeru dengan seruan jahiliyyah, maka dia bagian dari bangkai jahannam.
Berkata seseorang, “Ya Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, walaupun ia sholat dan puasa? Rasul ﷺ bersabda, ”Walaupun ia sholat dan puasa, maka serulah dengan seruan Allah yang telah menamakan dirimu muslimin mukminin hamba-hamba Allah”
(HR Ahmad no. 22910 dan At-Tirmidzi no. 2863 dan berkata, hadits ini hasan shahih).
📃 Penjelasan:
Dalam hadits ini Nabi ﷺ memerintahkan lima perkara:
- Pertama: Mendengar dan menaati Ulil Amri (pemerintah) dari kaum Muslimin
- Kedua: Jihad di jalan Allah demi meninggikan kalimat Allah ﷻ.
Keduanya telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya: https://shorturl.at/7nidS
Ketiga: Hijrah.
Kata hijrah diambil dari الهجر yang bermakna meninggalkan sesuatu. Allah ﷻ berfirman,
وَٱلرُّجْزَ فَٱهْجُرْ
“Dan perbuatan dosa (menyembah berhala), maka tinggalkanlah.” (Al-Muddatstsir: 5).
Makna ٱلرُّجْزَ adalah berhala. Dan هجرها adalah meninggalkannya. Ini secara bahasa.
Adapun secara syariat, maka hijrah, maksudnya adalah berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam untuk menyelamatkan agama. Seorang Muslim tidak (boleh) hidup di tengah-tengah orang-orang kafir, sementara dia mampu untuk berhijrah ke negeri kaum Muslimin, karena bila dia tetap hidup di antara orang-orang kafir, maka mereka akan mempengaruhinya sehingga dia akan terpengaruh oleh mereka, atau mereka menghalang-halanginya, untuk beribadah kepada Allah ﷻ, atau memaksanya untuk menjadi kafir. Jadi bila dia mampu, dia harus berhijrah.
Allah mengancam orang-orang yang tidak berhijrah padahal mereka mampu melakukannya, (mereka tidak mau berhijrah) karena tamak terhadap negeri atau harta mereka. Allah ﷻ berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 97:
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ قَالُوا۟ فِيمَ كُنتُمْ ۖ قَالُوا۟ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ قَالُوٓا۟ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةً فَتُهَاجِرُوا۟ فِيهَا ۚ
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”.
Maksudnya, bila kalian ditindas di negeri ini, lalu kalian tidak mampu memperlihatkan agama kalian, maka mengapa kalian tidak berpindah ke negeri lain yang di sana kalian menjadi kuat.
فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا. إِلَّا ٱلْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلْوِلْدَٰنِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا. فَأُو۟لَٰٓئِكَ عَسَى ٱللَّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا. وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرَٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bila orang yang berhijrah meninggal dunia dalam perjalanan, maka Allah telah menulis pahala hijrah baginya. Ini adalah karunia yang besar.
Alhasil, hijrah adalah sesuatu yang harus dilakukan, ia adalah sesuatu yang menyertai jihad. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah.” (Al-Anfal: 72).
Hijrah adalah rekan jihad di jalan Allah, dan ia mengandung keutamaan yang besar.
•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
 
            