Kategori Aqidah

Masalah-masalah ilmiyah yang berasal dari Allah dan RosulNya, yang wajib diyakini oleh setiap muslim
Kajian Bertema Aqidah

بسم الله الرحمن الرحيم

🎙Bersama: Al Ustadz Fuad Efendi Lc.,M.H حفظه الله تعالى
📘 Materi : Kitabut-Tauhid | Merasa Aman Dari Makar Allah ﷻ & Berputus Asa dari Rahmat-Nya
🗓 Hari : Selasa
🕰 Waktu: Ba'da Maghrib - Isya'
🕌 Tempat: Masjid Jajar  - Mabais Surakarta



Bab 34: Merasa Aman Dari Makar Allah ﷻ & Berputus Asa dari Rahmat-Nya

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

Firman Allah ﷻ:

فَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tiada terduga-duga)? tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 99)

قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ

“Dan tiada yang berputus asa dari rahmat Rabnya kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Hijr: 56)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab:

الشِّرْكُ بِاللهِ، وَالْيَأْسُ مِنْ رَوْحِ اللهِ، وَالأَمْنُ مِنْ مَكْرِ اللهِ

“Yaitu: syirik kepada Allah, berputus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah.”

📃 Penjelasan:

Hadits ini diperselisihkan ada yang mengatakan ini ucapan Nabi ﷺ dan ada yang mengatakan ini perkataan Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma (maka dihukumi Marfu' karena Ini masalah ghaib maka, tidak mungkin ijtihad ibnu Abbas sendiri, maka beliau mendengar dari Rasulullah ﷺ).

Dalam hadits di atas disebutkan ada tiga dosa besar:

1. Syirik kepada Allah ﷻ

Yaitu memberikan salah satu hak Allah ﷻ kepada selain Allah ﷻ.

Hak Allah ﷻ merupakan hal yang wajib (ditunaikan) dan paling agung di antara hak-hak yang lain oleh seorang hamba, yaitu :

  1. Hak Allah dalam rububiyah: meyakini bahwa Allah ﷻ adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, memiliki, mengatur, dan memelihara seluruh alam semesta, serta segala sesuatu yang ada di dalamnya. Ini mencakup keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan ditaati dalam segala aspek kehidupan.
  2. Hak Allah ﷻ dalam Uluhiyah: berarti mengesakan Allah ﷻ dalam segala bentuk ibadah, baik yang bersifat lahir maupun batin.
  3. Hak Allah ﷻ dalam Asma wa Shifat: meyakini bahwa Allah ﷻ memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna, yang tidak menyerupai makhluk dan bebas dari segala kekurangan.

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An-Nisaa/4: 48] Lihat juga [An-Nisaa/4: 116].

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu, bahkan Dia akan membuatnya kekal di Neraka. Dan Dia akan mengampuni dosa serta perbuatan maksiat lain selain syirik bagi orang yang Dia kehendaki berkat kasih sayang dan kemurahan-Nya. Barangsiapa yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia telah tersesat sejauh-jauhnya dari jalan yang benar, karena ia telah menyamakan Sang Khalik dengan makhluk.

2. Berputus Asa dari Jalan Allah ﷻ

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Hijr Ayat 55-56:

قَالُوا۟ بَشَّرْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْقَٰنِطِينَ. قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ

Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat".

Ayat-ayat di atas menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang terkejut mendengar kabar gembira dari para malaikat tentang kelahiran seorang anak, padahal ia dan istrinya sudah lanjut usia. Karena beliau alaihissalam tidak berputus asa dari rahmat Allah ﷻ.

Beda antara Rahmat dengan Rawh:

  • Rahmat Allah ﷻ mencakup sesuatu yang diharapkan dan sesuatu yang diinginkan darinya.
  • Rawh رَوْحِ : adalah Jalan kelapangan dari jalan keluar Allah ﷻ. (Merupakan bagian dari Rahmat-Nya)

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 87:

يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

Ayat ini berisi perintah dari Nabi Ya'qub kepada anak-anaknya untuk mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya, Bunyamin, serta larangan untuk berputus asa dari rahmat Allah.

3. Merasa Aman dari Makar Allah ﷻ.

Maknanya seseorang yang berbuat dosa dan merasa aman dari adzab dan siksa Allah ﷻ, hingga semakin tenggelam dalam dosanya.

Inilah yang membedakan orang beriman dan tidak. Orang yang beriman jika berbuat dosa, maka akan langsung bertaubat dan tidak menundanya.

Maka orang yang menunda taubatnya berlaku dua hal:

  1. Berdosa dengan perbuatannya.
  2. Merasa aman dari makar Allah ﷻ, dan kadar setiap pelaku dosa berbeda-beda tergantung tingkat imannya.

Bisa jadi, orang yang menunda taubat karena hukuman berupa istidraj. Yaitu pemberian kenikmatan duniawi oleh Allah ﷻ kepada seseorang yang terus-menerus melakukan maksiat, namun kenikmatan tersebut justru menjadi bentuk ujian dan penangguhan azab, bukan tanda kasih sayang Allah ﷻ.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata:

أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ: الإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَالأَمْنُ مِنْ مَكْرِ اللهِ، وَالْقُنُوْطُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ، وَالْيَأْسُ مِنْ رَوْحِ اللهِ

“Dosa besar yang paling besar adalah: mensekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus harapan dari rahmat Allah, dan berputus asa dari pertolongan Allah.” (HR. Abdur Razzaq).

📃 Penjelasan:

Jika kamu tidak mensekutukan Allah maka akan kami masukan ke dalam surga

Allah ﷻ berfirman dalam Surat An-Nisa Ayat 31:

إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

Ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah ﷻ untuk menjauhi dosa-dosa besar. Barangsiapa yang menjauhi dosa-dosa besar, maka Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan kecilnya dan memasukkannya ke tempat yang mulia, yaitu surga. Ayat ini juga menegaskan bahwa dosa-dosa besar adalah dosa yang harus dijauhi, karena dampaknya yang lebih besar dan dapat menghalangi seseorang dari rahmat Allah.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat An-Najm Ayat 32:

ٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌ فِى بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

Fawaid:

  1. Ayat di atas, menunjukkan sifat-sifat wali Allah ﷻ.
  2. Wali Allah ﷻ tidak mentazkiyah diri sendiri.
  3. Perintah menjauhi dosa-dosa besar dan kecil.
  • Dosa besar menurut Imam Adzahabi rahimahullah adalah perbuatan yang diancam dengan hukuman hadd (hukuman duniawi) atau siksaan di akhirat.
  • Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, dosa besar adalah segala perbuatan yang diancam dengan hukuman tertentu di dunia atau akhirat oleh syariat Islam.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini