Kategori Aqidah

Masalah-masalah ilmiyah yang berasal dari Allah dan RosulNya, yang wajib diyakini oleh setiap muslim
Kajian Bertema Aqidah

surgaBegitu indah dan menyenangkan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada jiwa-jiwa anak manusia yang diberi hati dan akal yang jernih pada jasadnya, karena didalamnya terdapat kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara, luasnya tempat yang yang tidak bisa diukur oleh manusia, keindahan yang sangat menyilaukan dan mengagumkan hati manusia serta kelezatan – kelezatan yang tidak  dapat menandinginya segala kenikmatan dunia.

Kemudian diantara kenikmatan-kenikmatan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang akan diberikan bagi penghuninya  adalah :

Yang Pertama : Dapat melihat Alloh, bagi orang-orang mu’min yang masuk ke dalam surganya.

Hal ini sebagaimana telah  disebutkan dalam kitab ‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah,” Sesungguhnya kenikmatan yang paling utama yang akan diperoleh  penghuni surga adalah dapat melihat Alloh”(1). Dan begitu juga dikatakan dalam kitab syarh Lum’atul I’tiqod “ orang orang mu’min melihat Robb mereka di akhirat dengan penglihatan mereka yang kemudian mereka menjumpai Alloh dan saling berdialog. Dan Alloh pun berfirman :

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ [22] إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ [23  

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. ( Qs: Al - Qiyaamah : 22-23)

Rasulullah juga bersabda dalam haditsnya :

(إنكم ترون ربكم كما ترون هذا القمر لاتضمون فى رؤيته (حديث صحيح رواه البخاري والمسلم

Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini dimana kalian tidak akan terhalangi sedikitpun dalam melihat Alloh. (Hr. Bukhori Muslim ){2}.

Sungguh merupakan kenikmatan yang sangat besar ketika kita dapat melihat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang maha kuasa yang dapat menciptakan segala alam semesta dengan berbagai bentuk dan rupa, senantiasa membagikan rizki pada semua mahluknya, mengatur alam semesta tanpa sedikitpun  meminta bantuan hambanya, yang merajai segala raja dan kerajaan yang ada didunia, dengan penuh keadilan dan jauh dari aneka bentuk kedholiman yang hina. Dan masih banyak lagi kesempunaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu kita hendaknya senantiasa merindukan-Nya agar bisa  berjumpa dan melihatnya, ditempat yang  kekal nan abadi kita didalamnya.

Yang kedua : Sungai-sungai dan mata air surga

Sungguh sangat menyenangkan dan menggembirakan jiwa ketika dapat menikmati sungai-sungai surga yang dihiasi dan dilengkapi dengan emas, batu-batu mutiara dan  air yang lebih  manis dari madu dunia.

Sesungguhnya termasuk sungai –sungai surga Alloh adalah Al-Kautsar, dan sungguh Alloh telah menyebutkanya dalam Al-Qur’an :

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ١

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.  ( Qs : al kaustar : 1).

Rasulullah pun telah bersabda :

(الكوثر نهر فى الجنة حافتاه من ذهب ومجراه من الدر واليقوت تربته أطيب ريحا من المسك ومائها أحلى من العسل وأشد بياضا من الثلج (رواه أحمد وابن ماجه وصححه الألبانى

Artinya : Al-Kaustar adalah sungai yang berada dalam surga yang dihimpit dengan emas, tempat aliran airnya dari batu mulia dan batu mutiara yang terharumi dengan wewangian yang lebih harum dari minyak kasturi, yang airnya lebih manis dari madu serta warnanya lebih putih dari salju”. (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah dishohihkan Syaikh Al-Bani dalam Shohihul Jami’/4915).

Yang ketiga : Cantik nan jelita wanita surga.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam dalam surat Ar-Rohman : 58

كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ;٥٨

Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.

Dan Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya :

(للرجل من أهل الجنة زوجتان من الحور العين على كل واحدة سبعون حلة يرى مخ ساقها من وراء الثياب( رواه أحمد والترميذى وصححه الألبانى

Bagi seorang laki-laki yang termasuk penduduk surga mempunyai dua istri dari bidadari surga, dimana setiap bidadari tersebut terlapisi dengan kain sampai  tujuh puluh lapisan akan tetapi senantiasa terlihat tulang sumsum betisnya dari balik hijab ( lapisan).(Hr. Imam Ahmad dan Tirmidzi yang dishohihkan Syaikh Albani dalam Shohihul Jami’/2564)

Wahai saudaraku, sabda rasulullah diatas menggambarkan begitu indah dan nikmatnya surga Alloh yang senantisa akan diberikan pada semua anak manusia yang senantiasa taat dan patuh kepada Robbnya dalam kehidupan dunia. Begitulah kecantikan wanita surga yang tidak akan pernah kita dapati wanita tersebut dalam kehidupan dunia. Bidadari surga akan senantiasa muda belia tidak akan pernah tua sebagaimana wanita-wanita dunia dimanapun keberadaan mereka. Bahkan umur mereka (bidadari-bidadari surga) adalah umur yang sangat ideal bagi kaum laki-laki yang menjadi penghuni surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini disebutkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanya :

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا [٧٨:٣١]حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا [٣٢]وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا [٣٣

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya. ((QS. An-naba’ :31-33))

Dan telah dikatakan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Al-Khadiy Al-Arwah:” Adapun kata al kawa’ibu adalah bentuk jamaknya dari kata kaa’ib yang mana bermakna seorang wanita jelita yang berparas cantik. Dan telah berkata juga Al-Imam Qotadah, Mujahid, Kilabiy dan ahli tafsir lainya bahwa kawaa’ib adalah wanita jelita  yang montok buah dadanya”. (3). Begitulah gambaran umur bidadari surga Alloh yang akan diperuntukan bagi hamba-hambanya yang senantiasa setia kepada-Nya , sampai hari kiamat tiba.

Demikianlah sekelumit keindahan-keindahan surga , yang menjadikan jiwa-jiwa hamba yang jernih senantiasa meridukanya, semoga Alloh yang maha kuasa menjadikan kita termasuk penghuni surga, karena inilah hakekat puncak tujuan kita dalam kehidupan dunia yang fana,  dimana semua akan binasa ketika hari yang dijanjikan Alloh telah tiba. Kita sebagai manusia biasa, hanya bisa berusaha dan berdo’a agar Alloh berkenan menjadikan kita sebagai penghuni surga, yang kekal nan abadi keberadaanya. Kemudian bagaimanakah usaha kita dalam menggapai surga yang dipenuhi kenikmatan dan keindahan didalamnya? kita kembalikan semua usaha dan amalan kita dalam menggapainya, pada Al-Qur’an yang mulia serta sunnah nabi-Nya dengan pemahaman rasulullah yang diwarisi para shahabatnya dan para pengikutnya yang sentiasa meniti jejaknya sampai maut menjeputnya.

Sebagaiman telah dinukil dalam kitab ‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah, diantara amalan –amalan yang bisa menghantarkan kita menuju surga Alloh adalah:

Amalan yang pertama : : Tahqiqqu At-Tauhid (mewujudkan tauhid).

Sebagaimana tertera dalam hadits nabi saw:

(من مات لايشرك بالله شيئا دخل الجنة ومن مات يشرك بالله شيئا دخل النار (رواه البخاري والمسلم

Barang siapa yang meninggal sedangkan ia tidak menyekutukan Alloh maka ia masuk surga dan barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Alloh maka ia masuk kedalam api neraka. (Hr.Bukhori Muslim)

Maka dalam kehidupan yang hanya sementara ini, hendaknya kita mengaplikasikan tauhid dan jangan sampai jiwa kita berlumuran syirik yang bisa melenyapkan segala amal kebaikan yang pernah kita lakukan. Dimana kesyirikan-kesyirikan yang kita lakukan akan senantiasa menghantarkan kedalam siksa api neraka.

Dan pada hakekatnya dengan mewujudkan tauhid kita akan mendapat keutamaan tauhid yang sangat agung yang tidak diberikan pada semua hamban-Nya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Minhaj Firqoh An-Naajiyah yang pada intinya : Bahwa keutamaan tauhid sebagaiman firman Alloh :

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ [٨٢

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.( QS : al-an’am : 82)

Maka ayat yang mulia menmberikan kabar gembira pada orang orang mukmin yang mentauhidkan Alloh yang tidak mencampur adukan iman mereka dengan kesyirikan dan senantiasa menjauhi kesyirikan. Sesungguhnya bagi mereka keutamaan didunia dan akherat :

  • Yang pertama : orang yang mewujudkan tauhid mendapat jaminan keamanan yang sempurna dari adzab Alloh di alam akhirat nantinya.
  • Yang kedua : Dan orang yang mewujudkan tauhid, mereka termasuk orang orang yang mendapat petunjuk Alloh didunia.
  • Yang ketiga : Bahwasanya tauhid dapat menghantarkan kebahagian dan menghapus dosa-dosa (hambanya selain dosa syirik).

Sebagaimana termaktub dalam hadits Qudsiy :

(يابن آدم لوأتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لاتشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة (رواه الترميذى قال حسن

“wahai anak adam seandainya engkau mendatangiku dengan membawa dosa sebesar bumi kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik terhadap aku dengan sesuatupun maka sesungguhnya aku akan mendatangimu dengan membawa ampunan sebesar bumi pula. (Hr.Tirmidzi).(4)

Saudaraku sesungguhnya manusia yang melaksanakan tauhid adalah manusia yang beruntung didunia dan akherat karena mereka akan dimasukan ke surga dan mendapat keutamaan keutamaan yang tidak diberikan pada semua hamba-Nya.

Amalan yang ke dua : Hubbulloh wa rosuulihi (cinta kepada Alloh dan rosul-Nya).

Sesungguhnya cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk sebab yang sangat penting sebagai perantara masuknya seorang muslim kedalam surga Alloh. Dan tidaklah asing lagi bagi kita bahwa cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk ibadah yang paling agung yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi hendaknya seorang muslim didalam cinta kepada Alloh harus benar-benar cinta yang sejati yang muncul dari jiwanya. Kemudian bagaimanakah cinta yang sejati kepada Alloh ?telah disebutkan dalam kitab Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah : “ Sesungguhnya cinta kepada Alloh dapat direalisasikan dengan mengikuti apa yang telah dibawa nabi Muhammad saw, mentaati dengan apa yang telah diperintahkanya. Meninggalkan apa- apa yang telah dilarang oleh Rasulullah saw melalui hadits-haditsnya yang shohih yang telah diterangkan pada umat manusia. Dan tidaklah cinta kepada Alloh diwujudkan dengan banyak bicara dan tidak mengamalkan petunjuk ,perintah dan sunnah Rasulullah saw. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

(qs: ali-imron :31)

Adapun orang orang yang mengaku cinta kepada Alloh dan Rosul-Nya akan tetapi tidak pernah menerima,mengamalkan petunjuk nabi Saw maka cintanya hanya sebatas pada lisanya yang pada hakekatnya telah mendustai hatinya : alangkah indahnya perkataan seorang penyair :

seandainya cintamu itu sejati maka sungguh kamu akan taat padanya

sesunguhnya orang yang mengaku cinta pada orang yang dicintainya

maka ia akan wujudkan cintanya dengan ketaatan

Amalan yang ke tiga : Tilaawatul Qur’an wa hifdzihi (membaca Al-Qur’an, menhafalnya).

Sungguh telah banyak nash nash yang syar’i yang menunjukan bahwa membaca al-qur’an termasuk sebab yang dapat menghantarkan masuk kedalam surga alloh. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

(يقال لصاحب القرآن إذا دخل الجنة اقرأ واصعد فيقرأ ويصعد بكل آية درجة حتى يقرأ آخر شيئ معه(رواه أحمد وأبو داود وابن ماجه وصححه الألبانى

Maka dikatakan pada orang yang membaca Al-Qur’an ketika masuk surga , bacalah Al-Qur’an dan naiklah, maka ia membaca Al-Qur’an dan naik derajatnya dimana setiap membaca satu ayat maka akan naik satu derajatnya , sampai ia membaca yang paling akhir dari ayat tersebut.(Hr. Imam Ahmad ,Abu Dawud dan Ibnu Majah yang dishohihkan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Bani dalam Shohihul Jami’ hal : 8121)

Dan diantara keutamaan membaca Al-Qur’an yang lain adalah bahwa sebagai penolong pada hari kiamat, hal ini sebagaimana hadits Rasulullah Saw:

(اقروا القرآن فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه ( رواه المسلم

Bacalah kalian Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacanya. (Hr. Muslim )

Dan orang yang senantiasa membacanya, mempelajarinya dan mengajarnya adalah sebaik-baik manusia diantara kalian, hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

(خيركم من تعلم القرآن وعلمه (رواه البخاري

Sebaik baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarnya. (Hr. Bukhori ) .

Semoga menjadikan kita termasuk hamba Alloh yang hatinya senantiasa dimudahkan untuk membaca al-quran, menghafalnya dan mentadaburinya. Bukan termasuk hamba Alloh yang jauh dan mendustakanya dari dasar pijakan yang pertama bagi umat islam yang bisa menghantarkan kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan dunia dan akherat.

Amalan yang ke empat : Tholabul’ilmi asy-syar’i   (mencari ilmu syar’i)

Sesungguhnya mencari ilmu agama yang berdasarkan Al-qur’an dan Hadits dengan pemahaman salafus sholih dengan benar-benar mengharap pahala dari Alloh adalah sebab diantara sebab yang dapat menghantarkan manusia masuk surga-Nya, yang juga menjadikan sang pencari ilmu syar’I diangkat derajatnya didunia dan diakherat  serta diberinya orang yang memahami dien ini kebaikan yang sangat banyak yang tidak diberikan pada semua umat manusia dimuka bumi ini.

Rasulullah telah bersabda dalam haditsnya :

(من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة ( رواه المسلم

Barang siapa yang berjalan disuatu jalan yang tujuanya mencari ilmu (syar’i) maka alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga. ( Hr.Muslim). Setiap langkah kita dalam mencari ilmu alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan bernilai ibadah disisi Alloh Dzat yang maha kuasa.

Dan kalaulah kita perhatikan realita yang  ada, dalam kehidupan ini bahwa orang –orang yang berilmu akan diangkat oleh alloh beberapa derajat dalam kehidupan dunia terlebih lagi dalam kehidupan yang kekal abadi yakni kampung akherat. Hal ini sebagaimana firman alloh Subhanahu wa Ta’ala :

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ [١١

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Qs: Al-Mujadalah :11)

Kemudian Alloh telah berjanji melaui hadits nabi-Nya bahwa Alloh akan memberikan kebaikan yang banyak bagi orang yang memahami agama islam ini. Begitu juga sebaliknya Alloh tidak akan memberikan kebaikan yang banyak bagi hamba Alloh yang enggan untuk memahami agama islam yang mulia ini.

Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah saw :

(من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين (رواه البخاري والمسلم

Barangsiapa yang dikehendaki alloh kebaikan maka alloh akan memahamkan ia pada agama ini. (Hr. Bukhori Muslim ).

Saudaraku, sesungguhnya keutamaan ilmu itu lebih dicintai oleh rasulullah saw, daripada keutamaan ibadah. Orang –orang yang berilmu ketika beribadah dimana ia menyertai dalam ibadahnya akan diterima aleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi orang –orang yang banyak beribadah kepada alloh  tanpa dasar ilmu maka amalanya akan tertolak dihadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Fal’iyadzu billah.

Semoga alloh menjadikan kita termasuk penduduk surga yang memperoleh kenikmatan kenikmatanya yang tidak bisa dilihat oleh mata ,yang tidak bisa didengar oleh telinga , yang tidak terlintas dalam pikiran dan jiwa seorang hamba.

Begitu indah bila jiwa nan hati dapat melaksanakan amalan surga yang akan memberikan kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan akherat kelak, maka hanya kepada Alloh kita meminta agar dapat mengamalkan amalan-amalan surga dan menjadi penghuni surga-Nya.

Adapun amalan yang ke lima : At-Taubatu ilalloh Ta’aala (bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).

Maka sesungguhnya bertaubat kepada Alloh adalah sebab masuk surga karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari dosa-dosanya maka Alloh akan menerima taubatnya, hal ini sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an :

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا [١٩:٦٠

kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,(QS : Maryam : 60)

Al-Imam ibnu katsir mengatakan dalam tafsirnya ayat diatas :  yaitu kecuali orang yang kembali/taubat dari meninggalkan sholat dan mengikuti hawa nafsunya. Sesunggunya Alloh akan menerima taubatnya dan memberikan akibat yang baik dan menjadikannya termasuk pewaris surga na’im. Oleh karena ini, firman Alloh diatas dapat terjadi, karena sesungguhya taubat kepada Alloh dapat menghapus dosa-dosa yang sebelumnya. Dan disebutkan dalam sebuah hadits : “Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa baginya”.(5)

Semoga Alloh memudahkan kepada kita termasuk orang –orang yang bertaubat kepada-Nya dengan taubat nashuha dari beraneka macam dosa, baik dosa syirik, bid’ah dan kemaksiatan-kemaksiatan yang lainya.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin telah mengatakan dalam kitabnya syarh Riyadhus Sholihin : Bahwa taubat yang sebenarnya (nashuha) hendaknya terkumpul didalamnya 5 syarat  :

  • Syarat yang pertama : Hendaknya orang yang bertaubat itu mengikhlaskan niatnya karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kemudian tidaklah dalam taubatnya disertai agar supaya dilihat dan didengar oleh manusia.
  • Syarat yang kedua : Hendaknya orang yang bertaubat itu menyesali atas dosa dosa yang ia terjerumus didalamnya.
  • Syarat yang ketiga :Hendaknya orang yang bertaubat itu berhenti dari dosanya, maka tidak dinamakan orang yang bertaubat apabila ia melakukan dosa tersebut secara terus menerus.
  • Syarat yang keempat : Hendaknya orang yang bertaubat itu mempunyai kemauan yang kuat untuk tidak kembali melakukan dosa tersebut pada waktu yang akan datang , apabila ia telah bertaubat dan telah melepaskan dosanya akan tetapi terbetik dalam hatinya jikalau ada kesempatan ia akan melakukan dosa tersebut, maka yang demikian itu tidak diterima taubatnya, kemudian yang demikian ini merupakan bentuk taubat yang main-main. Maka dari itu dalam bertaubat haruslah disertai dengan kemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya. Dan  apabila ia sudah berkemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya akan tetapi suatu saat jiwanya menguasainya sehingga mendorong untuk melakukan maksiat tersebut, maka sesungguhnya yang demikian itu telah mengurangi kesempurnaan taubatnya yang pertama. Oleh karena itu ia butuh memperbaharui taubatnya yang kedua kalinya.
  • Syarat yang kelima : Hendaknya orang yang bertaubat itu, diwaktu taubatnya masih diterima Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yakni (sebelum datang sakaraotul maut dan terbitnya matahari dari barat-pen).

Wahai saudaraku, hendaknya kita bersegera bertaubat kepada Alloh dan kembali pada jalanya selama masih ada kesempatan, Alloh akan mengangkat derajat hamba-hamba-Nya yang bertaubat kepada-Nya dengan kedudukan yang lebih tinggi. Marilah kita menengok sejarah nabi Adam ‘alaihissalam, ketika bermaksiat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala disurga disebabkan was –was syaithan yang terkutuk , sehingga Alloh  mengeluarkan nabi Adam dari surga-Nya, ketika nabi Adam telah bertaubat kepada Alloh maka ia mendapat kedudukan yang mulia. Dimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala memilihnya sebagai hamba yang mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelum ia bermaksiat kepada-Nya. Oleh karena ini, maka wajib atas  semua manusia bersegera bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan taubat nashuha , karena kita tidak mengetahui kapan datangnya suatu kematian , betapa banyak manusia pada zaman dahulu sampai sekarang ini, meninggalkan alam dunia yang fana ini secara tiba-tiba. Hanya kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala , kita meminta agar tetap istiqomah dalam meniti jala-Nya dan senantiasa bersegera bertaubat kepada-Nya ketika melakukan dosa-dosa kepada-Nya baik disengaja maupun tidak sengaja. Wallohu A’lam .

Maroji’:

  1. Kitab ‘Uluwwil Himmah fii Tholabil Jannah : 77
  2. Kitab Syarh Lum’atul I’tiqod : 86
  3. Kitab al-khadiy al arwah: 460
  4. Kitab Minhaj Firqoh An-Naajiyah : 33 – 34
  5. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim :3/174
  6. Kitab Riyaadhu Ash-Sholihin :3/156-157.

Penulis merupakan Mahasiswa Mediu Jur. Fiqih Wa Usul Fiqih, Muroja’ah : Al Ustadz Abu Ammar Muhammad Wujud

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini