ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi : Syarah Fadhlul Islam – Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta’ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar’i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba’da Maghrib – Isya’
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiallāhu’anhā | Blimbing 01/04, Blimbing Gatak Sukoharjo
8. Kewajiban Mengikuti Jalan Lurus dan as-Sunnah
Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وعن أبي بن كعب رضي الله عنه قال: عليكم بالسبيل والسنة، فإنه ليس من عبد على سبيل وسنة ذكر الرحمن ففاضت عيناه من خشية الله فتمسه النار، وليس من عبد على سبيل وسنة ذكر الرحمن فاقشعر جلده من خشية الله إلا كان كمثل شجرة يبس ورقها، فبينما هي كذلك إذ أصابتها الريح فتحات عنها ورقها، إلا تحاتت عنه ذنوبه كما تحات عن هذه الشجرة ورقها، وإن اقتصاداً في سبيل وسنة خير من اجتهاد في خلاف سبيل وسنة. فانظرو أعمال لكم فإنكانت اجتهادا واقتصادا ان تكون على منهاج الأنبياء وسنتهم.
Hendaklah kalian mengikuti jalan lurus dan as-Sunnah, karena sesungguhnya tidak ada seorang hamba yang mengikuti jalan lurus dan as-Sunnah, yang mengingat Allah hingga kedua matanya meneteskan air mata (menangis) karena takut kepada Allah, lalu akan disentuh api neraka. Tidaklah seorang hamba yang mengikuti jalan lurus dan as-Sunnah yang mengingat Yang Maha Pengasih hingga kulitnya merinding karena takut kepada Allah, kecuali dia seperti pohon yang daunnya mengering, (yakni) melainkan dosa-dosanya berguguran sebagaimana daun-daunnya jatuh dari pohon tersebut. Dan sesungguhnya bersikap pertengahan dalam as-Sunnah adalah lebih baik dibandingkan bersungguh- sungguh dalam menyelisihi jalan Allah dan SunnahNya, Maka perhatikanlah amal-amal kalian, jika ia dalam keadaan sungguh-sungguh atau pertengahan, maka hendaknya ia tegak di atas manhaj para Nabi dan Sunnah mereka.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf no. 35526; dan Al Nu’aim dalam al-Hilyah, 1/253.
Selengkapnya: Syarah Fadhlul Islam#5: Kewajiban Mengikuti Jalan Lurus dan as-Sunnah
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi : Syarah Fadhlul Islam – Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta’ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar’i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba’da Maghrib – Isya’
🕌┃ Tempat : Masjid Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiallāhu’anhā | Blimbing 01/04, Blimbing Gatak Sukoharjo
Allah ﷻ Memilih Hari Jum’at sebagai Hari Besar Umat Islam
6. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَفِيهِ أَيْضًا: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ، فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الجُمُعَةَ، وَالسَّبْتَ، وَالأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ القِيَامَةِ، نَحْنُ الآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَالأَوَّلُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ»
Dalam Shahih Muslim: dari Hudzaifah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah tidak menunjuki orang-orang yang sebelum kita dari hari Jumat. Bagi orang Yahudi jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani jatuhnya pada hari Ahad. Lalu Allah menunjuki kita pada hari Jum’at. Karena itu, terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Hari Kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir di dunia, tetapi kitalah yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain.” (HR. Muslim no. 856)
Selengkapnya: Syarah Fadhlul Islam#4: Agama yang Paling Dicintai Allah adalah yang Hanif dan Mudah
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
✒┃ Materi : Syarah Fadhlul Islam – Kesempurnaan dan Keagungan Islam Serta Perintah Berpegang Teguh dan Menjaga Kemurniannya
▪ Syarah Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan Hafidzahullah.
🎙┃ Narasumber : Ustadz Abu Ubaid Rizqi, Lc., hafidzahullah ta’ala
▪ Alumnus LIPIA Jakarta
▪ Pengajar Ilmu Syar’i Pondok Pesantren Imam Bukhari
📆┃Setiap SELASA ba’da Maghrib – Isya’
🕌┃ Tempat : 📍Masjid Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiallāhu’anhā | Blimbing 01/04, Blimbing Gatak Sukoharjo
Pertemuan#3: Perintah kepada Kaum Yahudi dan Nasrani untuk Beriman Kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya
4. Imam Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahullah berkata:
وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِۦ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِۦ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Hadid ayat 28)
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian….” (Al-Ma’idah: 3), berbicara kepada orang-orang Mukmin, lalu ayat kedua, “Katakanlah (wahai Rasul), ‘Wahai manusia, jika kalian masih dalam keragu-raguan…”.” (Yunus: 104), berbicara kepada kaum musyrikin dan paganis.
Sedangkan ayat ini, “Wahai orang-orang yang beriman!…” (Al-Hadid: 28), berbicara kepada Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
“Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada RasulNya,” yakni, Nabi Muhammad ﷺ.