Kategori Akhlak

Cara bergaul seorang hamba terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para manusia lainnya.
Kajian Islam

ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ

Kajian Mukhtashar fii Khuluqil Muslim#12 | Oleh: Sulthan Bin Abdullah Al-‘Umary Hafidzahullah
Download Kitab: s-alamri.com

🎙| Bersama: Al Ustadz Abu Adib Hafidzahullah
🗓 | Hari/Tanggal: Rabu, 21 Jumadil Awwal 1447 / 12 November 2025
🕰 | Waktu: ba'da maghrib - isya
🕌 | Tempat: Jajar Islamic Center Surakarta


 


Akhlak Seorang Muslim terhadap Pemerintah

Daftar Isi:

خُلُق المُسْلمِ مع ولاة الأمر

Akhlak Seorang Muslim terhadap Penguasa

 

Di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah wajibnya taat kepada pemimpin kaum Muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kemaksiyatan, meskipun mereka berbuat zhalim. Karena mentaati mereka termasuk dalam ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah wajib. Maka, siapa yang memberontak kepada penguasa, ia keluar dari Ahlussunnah wal Jama'ah.

Beberapa akhlak kepada pemimpin antara lain:

١. السمعُ والطاعةُ في غير معصية الله، قال تعالى ﴿يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ أَطِيعُواْ اللهَ وَأَطِيعُواْ اُلرَّسُولَ وَأُوْلِىِ الأمْرِ مِنكُمْ﴾ [سورة النساء: آية ٥٩].

1. Mendengar dan taat dalam hal yang tidak bertentangan dengan perintah Allah.

Allah Yang Maha Tinggi berfirman: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya serta ulil amri di antara kamu. [QS. An-Nisa: 59].

📃 Penjelasan:

Ta’at kepada pemimpin adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam Al Kitab dan As Sunnah. Ketaatan kepada Ulil Amri harus berada dalam bingkai ketaatan kepada Allah ﷻ.

Dalam ayat ini Allah menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. Namun, untuk pemimpin di sini tidaklah datang dengan lafazh ‘ta’atilah’ karena ketaatan kepada pemimpin merupakan ikutan (taabi’) dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, apabila seorang pemimpin memerintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah, maka tidak ada lagi kewajiban dengar dan ta’at.

ويقولُ صَلَ الهُ عليهِوَسَلَّا: (مَن يُطع الأميرَ فقدْ أطَاعَنِي، ومَن يعصِ الأمِيرُ فقدْ عَصَانِي) رواه مسلم.

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang mentaati pemimpin, berarti ia telah mentaati aku, dan siapa yang mendurhakai pemimpin, berarti ia telah menderhakai aku.' (HR. Muslim).

٢. عدمُ النزاع والاختلافِ عليهم، قالَ تعالى: ﴿وَلَا تَنَزَعُوا فَنَفْشَلُواْ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ﴾ [سورة الأنفال: آية ٤٦].

2. Tidak berselisih dan berbeda pendapat mengenai mereka

Allah Ta'ala berfirman: Dan janganlah kamu berselisih, nanti kamu menjadi lemah dan hilanglah kekuatanmu [Surah Al-Anfal: Ayat 46].

📃 Penjelasan:

Makna dan penekanan ayat:

  • Larangan perselisihan: Melarang pertikaian dan perdebatan yang dapat merusak persatuan dan melemahkan kaum Muslimin.
  • Akibat perselisihan: Menyebabkan timbulnya rasa gentar, kelemahan, dan kehilangan kekuatan, baik itu kekuatan fisik, kekuasaan, maupun kehormatan.
  • Perintah bersabar: Memerintahkan untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan rintangan, karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.
  • Pentingnya persatuan: Menegaskan bahwa persatuan yang kokoh sangat penting untuk menjaga kekuatan dan keberhasilan umat.

٣. الحذرُ منَ الشائعاتِ التي تبثّها بعضَ القنواتِ ومواقعُ التواصلِ التي تسبِّبُ الفتنَ بينَ الحاكِمِ والشعب.

3. Berhati-hati terhadap rumor yang disebarkan oleh beberapa saluran dan situs media sosial yang menimbulkan pertikaian antara penguasa dan rakyat.

📃 Penjelasan:

Kesalahan zaman sekarang adalah provokasi yang mengadu antara penguasa dan rakyatnya. Jika pemimpin dan rakyat sudah saling curiga maka, hilang keberkahan suatu negara.

Cara menyaring informasi dan melawan rumor:

  • Periksa sumber informasi: Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya dan terverifikasi.
  • Jangan terprovokasi: Hindari berita dengan judul sensasional yang bersifat provokatif dan tidak bersumber jelas.
  • Periksa fakta: Lakukan fact-checking atau pemeriksaan fakta sebelum membagikan informasi.
  • Pikirkan secara kritis: Gunakan akal sehat dan jangan mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.
  • Laporkan informasi palsu: Gunakan fitur pelaporan yang disediakan oleh platform media sosial atau laporkan kepada pihak berwenang.
  • Tingkatkan literasi digital: Pahami cara kerja media sosial agar tidak mudah terjebak dalam berita bohong (hoax).

٤. الدعاءُ لهمْ بالصلاحِ، وقد قالَ إمامُ أهلِ السنةِ أحمدُ بنُ حنبل: لو كان لي دعوةٌ مستجابةٌ لجعلتُها للإمِام، أي لوليٍّ الأمْرِ.

4. Mendoakan mereka agar menjadi orang yang saleh

Imam Ahlus Sunnah Ahmad bin Hanbal pernah berkata: Jika aku memiliki doa yang mustajab, aku akan panjatkan untuk imam, yaitu untuk pemimpin  segala urusan.

📃 Penjelasan:

Dari ‘Abdush Shomad bin Yazid Al Baghdadiy, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Fudhail bin ‘Iyadh berkata,

لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها الا في الامام

“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpinku.”

Ada yang bertanya pada Fudhail, “Kenapa bisa begitu?” Ia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.” (Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashfahaniy, 8: 77, Darul Ihya’ At Turots Al ‘Iroqiy)

٥. عدمُ تأليبِ الشعُوبِ عليهِمْ بالأقوَالِ أوْ الأفْعَالِ.

5. Tidak menghasut rakyat terhadap mereka dengan kata-kata atau perbuatan.

📃 Penjelasan:

Nabi Muhammad Saw bersabda :

ألا أخبركم بشراركم؟". قالوا: بلى. قال:" المشَّاؤُون بالنميمة، المفسدون بين الأحبة، البَاغُون البُرَآءَ العنت ". أخرجه البخاري في الأدب المفرد

“Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian. Yaitu orang-orang yang kerjanya mengadu domba (menghasut), yang gemar menceraiberaikan orang-orang yang saling mengasihi/bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia.” (HR.Al-Bukhari).

Nabi juga bersabda bahwa para penghasut tidak akan masuk surga:

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ».

“Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan adudomba maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga” (HR Muslim no. 303).

قال الحافظ المنذري أجمعت الأمة على تحريم النميمة، وأنها من أعظم الذنوب عند الله

Al-Hafizh Ibn Mundzir mengatakan : Ulama sepakat (ijma'/konsensus) bahwa menghasut atau mengadu domba antar manusia (provokasi) adalah haram dan ia termasuk dosa besar dalam pandangan Allah".

٦. تحقيقُ النِّظَاِ الذي وضَعَهُ وليُّ الأمرِ لأنَّه يضْبِطُ حَيَّاةَالناسِ.

6. Mewujudkan ketertiban yang ditetapkan oleh penguasa karena hal itu mengatur kehidupan manusia.

📃 Penjelasan:

Peran hukum dalam ketertiban:

  • Mengatur perilaku sosial: Hukum menetapkan norma-norma yang harus dipatuhi setiap individu untuk menciptakan kehidupan sosial yang teratur.
  • Menjamin kepastian hukum: Hukum memastikan masyarakat mengetahui aturan yang berlaku, sehingga mereka dapat bertindak sesuai dan merasa aman.
  • Melindungi hak individu: Hukum melindungi hak-hak dasar setiap orang, seperti hak atas kebebasan, keamanan, dan keadilan, untuk mencegah diskriminasi.
  • Mencegah konflik: Dengan menetapkan batasan yang jelas antara yang boleh dan tidak boleh dilakukan, hukum mencegah terjadinya kekacauan dan konflik.
  • Menegakkan keadilan: Penegakan hukum yang efektif adalah sarana untuk memastikan bahwa hukum ditaati dan hak-hak terpenuhi.

٧. عَدمُ التَّعرُّضِ لهُم بالسبِّ والغَيْيَةِ وغيرِها من آفاتِ اللسَان.

7. Tidak mencela, menghina, atau menggunakan kata-kata buruk dan bahaya lain dari lidah terhadap mereka.

📃 Penjelasan:

Lisan merupakan makhluk Allah yang lembut tanpa tulang, akan tetapi dampaknya bisa lebih keras daripada baja. Lisan mudah diucapkan, karena manusia setiap hari selalu berbicara. Akan tetapi kita sebagai muslim berbicaralah yang baik, jika tidak bisa maka diamlah. Karena diam akan lebih selamat.

Perbuatan ini termasuk ghibah, bahkan termasuk jenis ghibah yang paling parah (paling jelek). Hal ini karena membicarakan (kesalahan) penguasa dan ulil amri akan menimbulkan suu’dzan (buruk sangka) terhadap penguasa kaum muslimin dan merendahkan kedudukan mereka di hadapan masyarakat. Dan terkadang akan menimbulkan kebencian pada sebagian masyarakat dan (menimbulkan) dendam tersembunyi terhadap ulil amri, sehingga akan terjadi perpecahan.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈•

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ

“Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar dilindungi dari perbuatan syirik yang kuketahui dan aku memohon ampun pada-Mu dari dosa syirik yang tidak kuketahui”.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

  • Media
    Sarana belajar Agama Islam melalui video dan audio kajian dari Asatidz Indonesia yang bermanhaj salaf...
    Ebook
    Bahan bacaan penambah wawasan berupa artikel online maupun e-book yang bisa diunduh. Ebook Islami sebagai bahan referensi dalam beberapa topik yang insyaAllah bermanfaat.
  • image
    Abu Hazim Salamah bin Dînâr Al-A’raj berkata, “Setiap nikmat yang tidak mendekatkan kepada Allah, maka hal tersebut adalah ujian/petaka.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunyâ dalam Asy-Syukr Lillâh]
    image
    ‘Ammâr bin Yâsir radhiyallâhu ‘anhumâ berkata,“Ada tiga perkara, siapa yang mengumpulkannya, sungguh dia telah mengumpulkan keimanan: inshaf dari jiwamu, menebarkan salam kepada alam, dan berinfak bersama kefakiran.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara Mu’allaq dan Al-Baihaqy]

Share Some Ideas

Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan?
Kirim di Sini