بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kajian Kitab: Khulashatul Kalam alaa Umdatul Ahkam
Karya: Syaikh Abdullah Alu Bassam Rahimahullah
Hari/Tanggal: Selasa, 11 Safar 1446 / 5 Agustus 2025
Bersama Ustadz Mohammad Alif, Lc 𝓱𝓪𝓯𝓲𝔃𝓱𝓪𝓱𝓾𝓵𝓵𝓪𝓱 - Staff Pengajar Ma'had Imam Bukhari Solo
Tempat: Masjid Al-Ikhlash Jl. Adi Sucipto - Kerten Solo
٢٤. بَاب ما جَاء في الثوم والبصل ونحوهما
Bab-24: Tentang Makan Bawang Putih, Bawang Merah dan Semisalnya
Hadits ke-1/114: Pemakan Bawang Dilarang di Masjid.
الحديث الأول:
١١٤. عن جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الله رَضىَ الله عَنْهُمَا عَنْ النَّبي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلمَ قالَ:
"مَنْ أكَل ثُوماً أوْ بَصَلاً فَلْيَعْتَزِلنا - أوْ ليعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا- ليْقْعُدْ في بَيتهِ".
وَأُتي بقِدْرٍ فيه خَضِراتٌ من بُقُولٍ فَوَجَدَ لها ريحاً، فسأل، فَأُخْبِرَ بِمَاَ فِيهَا من البُقُولِ، فَقَال: " قرِّبُوهَا " إِلى بَعْض أصحَابِهِ. كان معه- فَلَمَّا رَآهُ كَرِهَ أكلهَا قال: "كُل فإنّي أنَاجي من لا تُنَاجى ".
Dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, hendaklah meninggalkan kami (atau hendaklah dia meninggalkan masjid kami) dan tinggallah di rumahnya".
Didatangkan kepada Rasulullah ﷺ satu bejana (yang biasa dibuat masak) di dalamnya terdapat Sayur-sayuran dari Kubis, kemudian Rasulullah ﷺ mendapati bau dan bertanya. (Salah seorang shahabat) memberitahu apa yang ada dalam bejana adalah Kubis maka Rasulullah ﷺ bersabda kepada sebagian shahabatnya: "Dekatkan itu"! Setelah Rasulullah melihatnya, Beliau ﷺ tidak suka memakannya dan bersabda: "Makanlah! Sesungguhnya aku akan bermunajat yang tidak sama dengan munajatnya orang lain”. (Hal ini merupakan kekhususan Beliau ﷺ -pent).
بِسْـمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
📚┃ Materi : Kitab Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
🎙┃ Pemateri : Ustadz Hamzah Al-Fajri, S.Pd Hafizhahullah (Pengajar Ilmu Syar'i Pondok Pesantren Imam Bukhori)
🗓┃ Hari, Tanggal : Ahad , 3 Agustus 2025 M / 9 Safar 1447 H
🕌┃ Tempat : Masjid Al-Ikhlas - Adi Sucipto Jajar Solo.
Kitab Nikah - Bab Khulu' dan Iddah
Menurut bahasa, kata khulu' berasal dari khala' ats tsauba idzaa azaalahu yang artinya melepaskan pakaian, karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri. Allah ﷻ berfirman:
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ
Mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi mereka. (QS. al-Baqarah: 187).
Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulu' adalah seorang menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya.
Dan khulu' disebut juga fidyah atau iftida' (tebusan) (Fiqhus Sunnah II:53 Manarus Sabil Il: 226 dan Fathul Bari IX: 395).
بسم الله الرحمن الرحيم
📚 Kajian Kitab Fiqh Manhaji Ala Imam Syafi'i - Download Jilid 1
🎙┃ Ustadz Muhammad Idrus, SE حفظه الله تعالى
🗓┃Ahad, 3 Agustus 2025 / 9 Safar 1447 H
🕰┃ Ba'da Shalat Subuh
🕌┃ Masjid Al-Ikhlash Safira Residence Kartasura
Telah berlalu pembahasan mengenai pembagian jenis air:
Air Mutanajis
Air mutanajjis ialah air yang jatuh najis ke dalamnya. Air ini terbagi menjadi dua bagian:
Air ini menjadi najis karena terjatuh najis ke dalamnya walaupun sedikit dan tidak berubah sifat-sifatnya dari segi warna, bau dan rasa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا استيقظ أحدُكم من نومِهِ، فلا يَغْمِسْ يدَه في الإناءِ حتى يغسلَها ثلاثًا . فإنه لا يَدْرِي أين باتت يدُه
“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam” (HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278).
ʙɪꜱᴍɪʟʟᴀʜ
📚 Kitab Zadud-Daiyyah ilalloh [Hikmah Nabi dalam Berdakwah]
- Karya : Al-Imam Muhammad bin Shalih Al Utsaimin رحمه الله
🎙 Oleh: Al Ustadz Didik Nugroho حفظه الله تعالى
🗓 Hari : 4 Safar 1447 / 30 Juli 2025
🕰 Waktu: ba'da maghrib - isya
🕌 Tempat: Jajar Islamic Center Surakarta
Bekal Da'i: Berdakwah dengan Hikmah
Setelah memuji Allâh dan bershalawat atas Nabi-Nya, Ustadz mengawali kajian dengan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan hingga masih dipertemukan dalam majelis ilmu, semoga menjadikannya jalan mudah bagi kita menuju surga Allah ﷻ.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bekal dakwah adalah :
1. Ikhlas karena Allah ﷻ.
2. Ilmu
3. Sabar
Seorang da’i haruslah menyeru Kepada Allah ﷻ dengan hikmah. Dan alangkah pahitnya orang yang tidak memiliki hikmah.
Dakwah ke jalan Alloh itu haruslah dengan :
Jadi, tingkatan ini ada empat. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 125:
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
KITAB NIKAH - BAB TALAK
Yang dimaksud dengan talak adalah pemutusan tali perkawinan. Talak merupakan sesuatu yang disyari'atkan. Dan yang menjadi dasarnya adalah Al-Qur’an dan al-Hadits serta ijma'.
Islam terhadap usrah muslimah (keluarga muslimah) dan keselamatannya serta terhadap damainya kehidupan di dalamnya, dan kita juga melihat metode- metode terapi yang Islam syari'atkan untuk mengatasi segala perpecahan yang muncul dalam usrah rumah tangga.
Islam menghendaki terbinanya keutuhan rumah tangga, hingga jika terjadi perselisihan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Barangkali pihak suami menyesal atas keputusan mentalak isterinya, dan Allah Ta'ala menjadikan dalam kalbunya keinginan kuat untuk rujuk (kembali) kepadanya sehingga yang demikian lebih mudah dan lebih gampang untuk proses rujuk.